Mohon tunggu...
Agil Septiyan Habib
Agil Septiyan Habib Mohon Tunggu... Freelancer - Esais; Founder Growthmedia, dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Plan, Create, Inspire

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Meredupnya Status Ekonomi Ayam

26 Juni 2019   08:00 Diperbarui: 27 Juni 2019   20:13 799
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Warga berebut ayam yang dibagikan secara gratis di dekat kompleks Balaikota Yogyakarta, Rabu (26/6/2019). Sekitar 6.500 ekor ayam dibagikan oleh anggota asosiasi peternak ayam di Yogyakarta untuk memprotes anjloknya harga ayam. | KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO

Bahkan ayam menjadi bahan dasar dari bisnis makanan cepat saji skala internasional seperti KFC atau McD. Pebisnis kuliner berbahan ayam di Indonesia pun sudah demikian menjmur. 

Seiring anjloknya harga ayam ini entah sikap seperti apa yang mestinya timbul di dalam benak kita. Di satu sisi kita mungkin senang karena bisa membeli ayam dengan harga murah, tapi di sisi lain ada keprihatinan tersendiri melihat saudara-saudara peternak ayam diluar sana yang merana. Kondisi yang salah satunya disebabkan oleh melimpahnya pasokan ayam ini memang bisa terjadi sewaktu-waktu. 

Oleh karenanya diperlukan langkah penyikapan yang cepat dan tepat oleh pihak-pihak terkait agar solusi terbaik bisa ditemukan.

Pemerintah dengan institusi terkait pasti memiliki kewajiban untuk segera menanggulangi permasalahan ini. Akan tetapi para peternak ayam juga tidak boleh pasrah dan menyerahkan sepenuhnya penyelesaian masalah ini kepada pemerintah. Harus ada sikap proaktif dari para peternak agar kerugian yang mereka tidak semakin bertambah. 

Salah satunya dengan mencoba melakukan kerja sama langsung dengan pelaku bisnis lain yang menggunakan bahan dasar ayam. Peternak hendaknya juga mencoba untuk meluaskan relasi mereka tidak sebatas dengan para pedagang atau broker ayam saja. 

Kemungkinan untuk bekerja sama langsung dengan rumah potong hewan atau pebisnis kuliner patut untuk dicoba, sehingga penjualan hasil peternakan tidak sepenuhnya tergantung pada pedagang atau broker ayam. 

Syukur-syukur kalau para peternak ini juga mencoba untuk membuat olahan makanan berbahan dasar ayam di rumahnya dan kemudian dipasarkan sendiri, maka value yang diperoleh pun juga akan meningkat. 

Coba kita cek fakta dilapangan, ketika harga ayam turun seperti sekarang ini apakah harga pecel ayam di pinggir jalan ikut turun? Sepertinya tidak.

Memang bukan sebuah kabar baik bagi para peternak ayam melihat kenyataan bahwa harga jual ayam mereka terjun bebas seperti sekarang. Hanya saja kondisi ini bukanlah kiamat atau akhir segalanya. 

Setidaknya kita masih bisa bersyukur bahwa ayam peternakan dalam kondisi sehat dan tidak terserang penyakit, sehingga masih sangat memungkinkan baginya untuk dijadikan sesuatu yang lain yang bisa jadi menjadi alternatif solusi atau minimal meredakan beban ekonomi para peternak ayam.

Salam hangat,
Agil S Habib

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun