Mohon tunggu...
Agil Septiyan Habib
Agil Septiyan Habib Mohon Tunggu... Freelancer - Esais; Founder Growthmedia, dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Plan, Create, Inspire

Selanjutnya

Tutup

Kurma Artikel Utama

Ketika Sepertiga Malam Hanya Berisi Canda Tawa

11 Mei 2019   07:06 Diperbarui: 12 Mei 2019   10:48 517
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada banyak sekali hal-hal isitimewa pada bulan suci Ramadhan ini dibandingkan bulan-bulan yang lain. Salah satu diantaranya adalah fenomena acara televisi yang dimaksudkan untuk melengkapi waktu-waktu spesial seperti menjelang berbuka atau ketika bersantap sahur. 

Tidak dapat dipungkiri bahwa pada waktu-waktu tersebut program yang ditayangkan oleh beberapa stasiun televisi sepertinya tidak jauh berbeda. Ada dakwah dan siraman rohani menjelang berbuka atau acara canad tawa ketika sahur. 

Beberapa tahun terakhir ini beberapa stasiun televisi hampir selalu menayangkan program serupa dengan konsep canda tawa yang ditayangkan kepada pemirsanya ketika waktu berbuka atau pada saat sahur. 

Penulis yakin bahwa acara-acara tersebut dimaksudkan untuk memberikan hiburan dan mengusir penat pemirsanya yang sudah seharian menahan lapar dan dahaga, serta untuk menghilangkan kantuk orang-orang yang tengah bersiap bersantap sahur. Akhirnya sepertiga malam yang biasanya sunyi dan lengang menjadi penuh gelak tawa dan candaan.

Suka ria dan hingar bingar artis ibu kota memberikan sajian kepada para penikmatnya. Pada satu sisi hal ini memberikan hiburan tersendiri bagi pemirsanya, akan tetapi disisi lain ada satu hal yang terlupakan. Sepertiga malam terakhir yang seharusnya menjadi momen spesial kita menikmati kekhusyukkan bersama Allah SWT menjadi teralihkan pada candaaan dan juga gelak tawa. 

Saat-saat dimana seharusnya kita merenungi segala kekurangan diri malah justru "dikacaukan" oleh kegiatan-kegiatan yang tidak semestinya. Teramat sayang jikalau momen spesial bulan Ramadhan ini berlalu begitu saja hanya karena kita berasyik ria dengan hiburan atau tontoan penuh canda tawa di acara televisi. 

Sepertiga malam terakhir bulan Ramadhan yang sebenarnya Allah SWT maksudkan untuk kita agar supaya lebih mendekatkan diri kepadanya justru terabaikan begitu saja. Padahal tahun depan belum tentu kesempatan besar ini akan kita dapatkan kembali.

Secara pribadi penulis tidak menilai bahwa acara-acara di televisi pada waktu berbuka dan waktu sahur adalah buruk. Kita sendirilah yang memiliki kuasa menentukan tindakan yang hendak dilakukan. 

Kita bisa memilih untuk menikmati waktu sepertiga malam untuk bercengkrama di depan televisi atau mematikan televisi tersebut untuk kemudian menggelar sajadah dan bersujud simpuh kepada-Nya. 

Kita bisa memilih untuk menikmati cnda tawa di televisi sewaktu sahur dan mengabaikan Sang Pencipta yang tengah "berkunjung" ke rumah kita atau kita memilih untuk mengabaikan canda tawa artis ibukota itu demi memberikan sambutan terbaik kepada-Nya. 

Ramadhan menjadi bulan yang mulia dan istimewa hanya jika kita membuatnya demikian. Keistimewaan bulan nan suci ini benar-benar akan kita rasakan tatkala kita memberikan dedikasi tinggi untuk beribadah kepada-Nya pada setiap waktu dan kesempatan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun