Mohon tunggu...
Agil Septiyan Habib
Agil Septiyan Habib Mohon Tunggu... Freelancer - Esais; Founder Growthmedia, dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Plan, Create, Inspire

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Seni Membangun Kepercayaan Diri

4 April 2019   06:56 Diperbarui: 4 April 2019   19:13 1299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seseorang yang ingin menjadi orator ulung, barangkali bisa mengasahnya melalui briefing pagi di tempat kerjanya atau didepan beberapa anggota keluarganya. Kesempatan kecil sepeti briefing pagi mungkin hanyalah aktivitas kecil dengan lingkup kecil. 

Namun hal ini akan menjadi media yang sangat berguna bagi seseorang yang ingin mengasah kemampuan berbicaranya. Peningkatan penguasaan kita terhadap suatu keahlian, penambahan wawasan, dan perbaikan pemahaman akan berbanding lurus dengan peningkatan kepercayaan diri. 

Percaya terhadap diri sendiri tidak dengan sendirinya muncul melalui kata-kata nasihat, "Kamu harus memiliki kepercayaan diri yang tinggi." Kepercayaan diri tumbuh dari upaya kita untuk melatih dan mengasahnya secara rutin. Kepercayaan diri adalah sebuah seni yang prosesnya bisa jadi berbeda-beda antara satu orang dengan orang yang lain. 

Kadar kepercayaan diri satu orang dengan orang yang lain juga bisa jadi berbeda-beda bergantung pada banyak hal. Waktu yang dibutuhkan untuk mencapai taraf memiliki kepercayaan diri tinggi bisa jadi berbeda-beda juga. 

Semakin sering diasah sebuah kemampuan, maka ia akan meningkatkan keyakinan seseorang. Dengan catatan bahwa ada feedback positif yang diperoleh selama proses pengasahan tersebut.

Jadikan dirimu hebat dan milikilah kepercayaan diri (Ilustrasi gambar : http://jackmalcolm.com)
Jadikan dirimu hebat dan milikilah kepercayaan diri (Ilustrasi gambar : http://jackmalcolm.com)

Akhirnya, kepercayaan diri hanya akan terbentuk jikalau kita mengasahnya dari waktu ke waktu di mana dalam setiap waktu proses itu kita semakin meyakini bahwa diri kita itu bisa dan mampu. Jangan membebani seseorang melewati batas kemampuannya waktu itu agar mereka tidak kehilangan kepercayaan dirinya. 

Sama halnya ketika orangtua menghakimi anaknya tidak bisa berlari padahal mereka masih belajar berjalan. Kepercayaan diri memang paling utama ditentukan oleh individu masing-masing, akan tetapi lingkungan sekitar termasuk orang-orangnya juga berkontribusi terhadap peningkatan atau penurunan kepercayaan diri seseorang. 

Bagaimanapun juga, seseorang yang tengah mengasah kepercayaan dirinya membutuhkan keamanan secara psikologis. Bagaimana mungkin seorang siswa bisa menjadi pembicara besar apabila didepan kelas saja ia sudah minder dan kehilangan keyakinannya akibat ditertawakan rekan-rekan sekelas pada saat berbicara? 

Memang sebagian orang memiliki sistem "kekebalan" emosi yang mampu membuat ia tetap bertahan meski menerima hal-hal tidak menyenangkan. Tapi hal itu pun tidak muncul dengan sendirinya, ia lahir dari sebuah penanaman keyakinan yang dilakukan secara terus-menerus.

Untuk menumbuhkembangkan kepercayaan diri didalam diri seseorang, kita harus memahami prinsipnya bahwa kepercayaan diri itu pada dasarnya bisa dikembangkan serta dibangun secara sistematis dan progresif dari waktu ke waktu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun