Sepakbola adalah identitas bersama dari suatu komunitas, wakil dari sebuah wilayah, dan kebanggaan dari sebuah bangsa. Sehingga memerlukan perhatian kita bersama agar nilai-nilai sportivitas sepekbola tetap terjaga sehingga ia tetap bisa membagi kebahagiaan kepada segenap penikmatnya.Â
Sepakbola sebagai sebuah organisasi tentunya harus dipimpin oleh sosok-sosok yang kompeten serta memiliki kecintaan tulus dan murni terhadapnya.Â
Belajar dari federasi-federasi sepakbola eropa dan dunia, sepakbola membutuhkan pemimpin-pemimpin tegas yang tegas dalam menegakkan prinsip-prinsip sportivitas, memiliki kepedulian terhadap pengembangan sepakbola dalam jangka panjang, cakap mengelola sepakbola sebagai sebuah bisnis yang berdikari, serta tegas dalam menolak setiap intervensi yang datang dari luar.Â
Inilah yang dibutuhkan dari pemimpin PSSI saat ini. Sang nahkoda harus menjadi yang terdepan dalam menegakkan martabat sepakbola nasional yang tengah tercoreng oleh kasus pengaturan skor ini. Tim Satgas Antimafia Bola harus bekerja ekstra keras agar kasus ini dapat ditumpas sampai ke akar-akarnya.Â
Oknum-oknum yang terlibat harus disingkirkan dan dienyahkan dari dunia persepakbolaan nasional untuk selama-lamanya. Revolusi sepakbola Indonesia perlu digaungkan sebagai upaya titik balik perubahan menuju sepakbola Indonesia yang lebih bermartabat, menjunjung tinggi sportivitas, serta memiliki semangat kecintaan dan kebanggan.
Pengaturan Skor dalam sepakbola sebenarnya bukanlah kasus baru. Ia adalah fenomena klasik yang terjadi di hampir berbagai belahan bumi. Namun saat ini pengaturan skor ini sudah begitu kronis, dan begitu ahli dalam prakteknya. Pengaturan skor seperti sudah tertata rapi dan sistematis.Â
Penuh dengan intrik yang meliuk-liuk. Ibarat kata, fenomena pengaturan skor berkembang laksana skill menggocek bola. Hanya saja ini adalah skill menggocek yang licik untuk menipu begitu banyak penikmat bola dengan kedunguan dan keserakahan.
Salam,
Agil S Habib
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H