Mohon tunggu...
Agil Septiyan Habib
Agil Septiyan Habib Mohon Tunggu... Freelancer - Esais; Founder Planmaker99, dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Think Different, Create Excellent

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Menembus Batas "Comfort Zone" dengan Kemampuan Inisiatif

15 Januari 2019   13:14 Diperbarui: 16 Januari 2019   05:17 698
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kita dituntut untuk terus bertumbuh dan berkembag menjadi pribadi yang lebih baik dari waktu ke waktu. Prinsipnya adalah hari ini harus lebih baik dari kemarin dan esok harus lebih baik dari hari ini. Berpuas diri pada satu kondisi dan tidak bergerak menuju sesuatu yang lebih baik sama artinya dengan membiarkan diri kita tertinggal oleh arus perubahan. 

Ketika Nokia berada pada masa jayanya, ia terlena dengan dominasinya di pasar handphone dan enggan meninggalkan zona nyamannya. Akibatnya saat ini  ia justru tergerus dan semakin tertinggal oleh para pesaing. Terlalu memanjakan diri dengan comfort zone bisa berakibat fatal. Tantangan terberat justru ketika semua terlihat sedang baik-baik saja. 

Seharusnya hal ini menjadi warning bahwa zona nyaman merupakan petunjuk bahwa diri kita harus segera bergerak untuk membuat langkah baru. Terlambat menyadari hal ini hanya akan menghadirkan penyesalan di kemudian hari. 

Dalam hal inilah diperlukan adanya kemampuan berinisiatif agar dapat melihat celah sekecil apapun menuju perubahan lain yang bisa membawa diri kita menjadi lebih baik lagi dimasa yang akan datang. Inisiatif akan men-drive seseorang untuk terus bergerak menemukan sesuatu yang berbeda dari yang lain. 

Sesuatu yang mampu diberdayakan untuk menciptakan keunggulan lainnya. Menciptakan comfort zone baru yang standarnya lebih tinggi lagi. Sebuah inovasi atau terobosan-terobosan baru akan terlahir hanya ketika setiap pekerjaan atau aktivitas dibarengi dengan inisiatif yang tinggi dari pelakunya.

Comfort zone haruslah dipandang  dengan lebih bijaksana, yaitu penanda bahwa capaian kita sudah mencapai titik jenuh. Ini artinya diperlukan gebrakan baru agar potensi besar yang kita miliki tidak berlalu begitu saja. 

Kita semua memiliki sesuatu yang luar biasa, baik itu didalam diri kita sebagai pribadi ataupun kelompok. Sungguh sangat disayangkan apabila potensi besar itu tidak dimaksimalkan. Sebuah inisiatif merupakan langkah terbaik untuk memulainya.

Salam,
Agil S Habib

Refferensi : [1] https://nasional.kompas.com/

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun