Mohon tunggu...
Agil Septiyan Habib
Agil Septiyan Habib Mohon Tunggu... Freelancer - Esais; Founder Growthmedia, dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Plan, Create, Inspire

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pedoman Kepemimpinan, Sikap Sosok Pemimpin Hebat

11 Januari 2019   09:26 Diperbarui: 11 Januari 2019   10:15 3868
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ibarat ditodong senjata, bagaimana mungkin rakyat bisa menolak? Belum lagi sikap seorang pemimpin yang dulunya terlihat menangis bersama rakyat ketika sebuah kesulitan terjadi, tetapi tatkala amanah menjadi pemimpin datang yang terjadi adalah seolah-olah semuanya masih baik-baik saja. Apakah pemimpin seperti ini bisa dipercaya?

3. Pembimbing

Memimpin memiliki arti lebih dari sekadar mengatur, mengelola, menjadi contoh teladan, ataupun menjadi figur yang bijaksana saja. Memimpin juga berarti menciptakan generasi baru yang meneruskan tongkat kepemimpinan dimasa yang akan datang. Mungkin kita sudah familiar mendengar istilah kader. Kader partai, kader organisasi, dan kader-kader yang lain. 

Salah satu tugas pemimpin adalah membentuk kader baru dimasa yang akan datang, dan tentunya hal ini tidaklah sebatas pada kader partai saja. Tapi meliputi seluruh anak bangsa yang tinggal di segenap penjuru tanah air. Ini artinya semua anggota masyarakat adalah kader yang harus dipersiapkan untuk menjadi sosok pemimpin selanjutnya.

Membentuk kepribadian masyarakat menjadi kader-kader berkualitas di llingkungannya tidak sebatas melalui organisasi formal seperti sekolah atau universitas. Acara-acara publik seperti siaran televisi nasional, pemberitaan media masa, dan eksekusi kebijakan pemerintah pun merupakan bagian dari membangun karakter bangsa. 

Berapa banyak acara televisi yang berkualitas saat ini? Berapa banyak tontonan yang bisa menjadi tuntunan? Bahkan saat ini rating adalah prioritas pertama, bukannya kualitas dari tontotnan itu. Dalih bahwa masyarakat memiliki minat maka itu yang diprioritaskan adalah langkah ceroboh yang pada akhirnya justru semakin menjerumuskan kader masa depan bangsa menuju ketertinggalan.

Pemimpin harus memiliki konsep dalam membangun kepribadian bangsanya. Dan itu seharusnya dilakukan pada setiap aspek kehidupan masyarakat. Sosok pemimpin semestinya mengambil alih kendali dalam membangun karakter sebuah bangsa. Bukan malah menyerahkan semuanya pada kehendak pasar, dalam artian semuanya dibiarkan berjalan begitu saja tanpa memiliki konsep yang jelas. 

Ada begitu banyak lembaga, organisasi, komunitas, yang concern terhadap pengembangan kepribadian masyarakat. Hendaknya mereka dirangkul dan diajak bekerja sama membentuk kader-kader negeri yang penuh dedikasi.

4. Pemimpin yang berkepribadian

Sosok pemimpin adalah mereka yang berkomitmen terhadap diri mereka sendiri. Mereka memegang teguh keyakinannya. Bukan sosok yang mencla-mencle, mudah terombang-ambing, dan tidak berkuasa penuh atas dirinya sendiri. 

Ia bebas dari intervensi tapi memiliki sisi demokrasi yang baik kepada anggotanya. Ia memiliki konsep yang jelas dan matang, tapi ia tidak menutup adanya masukan. Berbeda antara masukan dengan intervensi, dan seorang pemimpin yang baik pasti mampu membedakannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun