Mohon tunggu...
Agil Septiyan Habib
Agil Septiyan Habib Mohon Tunggu... Freelancer - Esais; Founder Planmaker99, dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Think Different, Create Excellent

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Antara Nonton Bola dan Sholat Malam

18 September 2015   04:32 Diperbarui: 18 September 2015   04:32 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Pertandingan Sepakbola dari Liga-liga top dunia pada seringkali ditayangkan pada waktu dinihari Indonesia. Ada yang ditayangkan mulai pukul 01.45 WIB, ada yang pukul 02.00 WIB, ada yang dimulai pada 02.45 WIB, serta di beberapa jam lain pada periode dinihari waktu Indonesia. Padahal di waktu-waktu tersebut adalah periode waktu yang utama bagi umat Islam, sepertiga malam terakhir. Waktu yang sangat dianjurkan untuk memperbanyak amal ibadah, terutama mengerjakan Sholat Malam (Sholat Tahajjud, Sholat Hajjad, dan lain-lain). Ketika di waktu sepertiga malam terakhir tersebut ada pertandingan sepakbola, maka itu merupakan tantangan tersendiri bagi mereka para penggemar bola. Terkadang mereka harus memilih untuk memprioritaskan yang mana dulu, nonton bola dulu atau Sholat Malam dulu. Apalagi ketika tim idola sedang bertanding dan tayangannya adalah pukul 03.00 WIB. Adzan Subuh berkumandang pukul 03.45 WIB, hanya ada jeda waktu tepat satu babak sejak pertandingan dimulai hingga masuk waktu Sholat Subuh. Apabila baru bangun tidur mepet dengan dimulainya waktu pertandingan pukul 03.00 WIB, maka pada saat itulah ada dilema yang harus dihadapi. Memilih untuk meninggalkan Sholat Malam dan menikmati pertandingan tim idola, atau rela melepaskan kesempatan menonton pertandingan bola demi menunaikan Sholat Malam. Pilihan yang mungkin akan sangat mudah dilakukan oleh mereka yang samasekali tidak menganggap penting Sholat Malam atau mereka yang samasekali tidak menyukai sepakbola, namun tidak untuk mereka yang mencintai sepak bola sekaligus istiqomah mengerjakan Sholat Malam.

Ada perasaan yang mengganjal di hati ketika harus meninggalkan salah satunya, entah itu melewatkan pertandingan bola atau meninggalkan Sholat Malam. Jika dilihat dari kacamata agama, apa sih ruginya melewatkan pertandingan bola dibandingkan mengerjakan Sholat Malam? Jelas tidak ada pastinya. Akan tetapi, layaknya seorang yang sudah jatuh hati pada sesuatu tentu akan menyisakan banyak penyesalan ketika tidak bisa menyaksikan tim pujaan bertanding. Hal ini saya kira memang tidak perlu diperdebatkan, untuk mengakomodasi kedua hal tersebut agar bisa dilakukan bersama-sama maka kita perlu melakukan beberapa hal-hal berikut :

  1. Bangun setengah jam lebih awal dari dimulainya jam pertandingan untuk mengerjakan Sholat Malam. Terutama jika waktu pertandingan bolanya perkiraan selesainya sudah sangat berdekatan dengan adzan Subuh.
  2. Mengerjakan Sholat Malam setelah selesainya pertandingan bola. Terutama yang masih menyisakan banyak waktu untuk Sholat Malam sebelum berkumandang adzan subuh.
  3. Penting untuk diusahakan untuk tidur terlebih dahulu sebelum jam pertandinngan bola dimulai. Hal ini perlu dilakukan mengingat kalau kita sampai harus begadang meunggu pertandingan dan tidak tidur lebih dahulu maka kita kemungkinan tidak bisa melakukan Sholat Malam, karena salah satu ketentuan untuk bisa melaksanakan Sholat Malam dan khususnya Sholat Tahajjud ini yaitu kita harus tidur terlebih dahulu, meskipun itu hanya sejenak. Selain itu, kalau kita tidak tidur atau mengistirahatkan tubuh kita terlebih dahulu maka besar kemungkinannya kita akan menderita ngantuk berat di keesokan harinya. Tentunya kondisi demikian tidak akan nyaman untuk dirasakan.
  4. Usahakan untuk tidur tidak terlalu malam atau tidur lebih cepat dari jam biasanya. Misalnya kalau kita terbiasa tidur diatas jam sepuluh malam, maka ketika ada pertandingan bola yang disiarkan televisi pada waktu dinihari sebelumnya kita harus tidur lebih cepat dari jam biasanya. Misalnya jam sembilan atau setengah sepuluh malam.
  5. Nyalakan alarm yang berlapis mulai dari 1 jam, 45 menit, dan setengah jam sebelum pertandingan dimulai. Harapannya adalah agar kita bisa bangun sebelum pertandingan dimulai dan menunaikan Sholat Malam terlebih dahulu. Pengaturan alarm seperti ini lebih diutamakan untuk pertandingan bola yang jam siarannya berdekatan sekali dengan adzan subuh. Sedangkan untuk pertandingan-pertandingan yang masih menyisakan banyak waktu dan kita ingin mengerjakan Sholat Malam setelah selesainya pertandingan, maka kita cukup mengatur alarm untuk berbunyi 5 sampai 15 menit sebelum dimulainya kick off Tujuannya tentu agar kita tidak ketinggalan momen bertanding tim idola sejak dari awal hingga akhir pertandingan.
  6. Kita juga bisa memanfaatkan waktu jeda pertandingan pada saat rehat babak pertama untuk mengerjakan Sholat Malam, disitu kita memiliki waktu kurang lebih selama 15 menit yang bisa dimanfaatkan untuk mengerjakan Sholat Malam.

Beberapa hal tersebut mungkin bisa dijadikan sebagai pertimbangan kita yang tidak ingin melewatkan pertandingan bola sekaligus juga tetap menunaikan ibadah Sholat Malam. Kedua hal ini lebih mudah untuk dilakukan apabila kita melakukannya di tempat tinggal kita sendiri, baik itu di tempat kos, kontrakan, atau rumah sendiri. Sedangkan bagi mereka yang melakukan nobar (nonton bareng) pertandingan bola di tempat-tempat tertentu seperti McD, gedung olah raga, dan di tempat-tempat umum lain pada dasarnya juga tidak terlalu jauh berbeda dengan beberapa hal yang perlu dilakukan ketika menonton pertandingan di tempat tinggal sendiri. Hanya saja dengan kondisi nobar yang pada umumnya sangat ramai, maka kita akan kehilangan suasana yang kondusif untuk menunaikan Sholat Malam tersebut. Sehingga saya sarankan bagi siapapun yang ingin tetap menikmati pertandingan sepakbola namun tanpa harus meninggalkan Sholat Malam, sebaiknya nonton pertandingannya dilakukan di tempat tinggal sendiri saja. Dengan menonton di tempat sendiri maka kita akan lebih leluasa dalam mengerjakan banyak hal.

Menikmati siaran pertandingan sepakbola di televisi pada jam-jam sekitar dinihari bukan merupakan suatu hal yang salah. Siapapun itu. Mereka yang taat dalam menjalankan ajaran agama dengan mengerjakan Sholat Malam tetap bisa menikmati suguhan tontonan menarik dari tim-tim sepakbola dunia. Dengan tanpa meninggalkan salah satu diantara dua hal yang disukai dan diyakini, yaitu sepakbola dan Sholat Malam, maka akan ada kepuasan tersendiri bagi pelakunya. Apalagi ketika tim yang didukung mendapatkan kemenangan, tentu akan terasa semakin sempurna.

 

Oleh : Agil S Habib

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun