Mohon tunggu...
Agil Permonojati
Agil Permonojati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Pariwisata, Universitas Gadjah Mada

Mahasiswa yang gemar menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemberdayaan Pelaku Seni dalam Industri Pariwisata di Candi Prambanan

2 Juni 2024   23:00 Diperbarui: 2 Juni 2024   23:26 631
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: javaheritagetour.com

Candi Prambanan, merupakan salah satu situs warisan dunia UNESCO yang terletak di perbatasan Yogyakarta dan Jawa Tengah, Indonesia, bukan hanya merupakan ikon sejarah dan budaya, tetapi juga menjadi pusat aktivitas seni dan pariwisata. Dalam konteks ini, pemberdayaan pelaku seni menjadi penting untuk memastikan keberlanjutan industri pariwisata yang berfokus pada budaya. 

Artikel ini membahas upaya dan strategi pemberdayaan pelaku seni dalam industri pariwisata di Candi Prambanan, serta dampak dari upaya ini terhadap pelestarian budaya dan perekonomian lokal, dengan mengacu pada berbagai sumber jurnal akademik dan penelitian terkait.
Sejarah dan Pentingnya Seni di Candi Prambanan


Sejarah Candi Prambanan


Candi Prambanan, yang dibangun pada abad ke-9, adalah salah satu candi Hindu terbesar di Asia Tenggara. Candi ini didedikasikan untuk Trimurti, tiga dewa utama dalam agama Hindu: Brahma, Wisnu, dan Siwa. Sejak penemuannya kembali pada abad ke-18, Candi Prambanan telah menjadi objek penelitian arkeologi dan destinasi wisata utama, yang menarik ribuan pengunjung setiap tahunnya.

Pentingnya Seni di Prambanan

Seni memainkan peran penting dalam meningkatkan daya tarik Candi Prambanan. Pertunjukan seni seperti Sendratari Ramayana, yang mengisahkan epos Ramayana melalui tarian dan musik tradisional Jawa, menjadi salah satu atraksi utama. Sendratari ini tidak hanya menghibur, tetapi juga mendidik pengunjung tentang budaya dan sejarah Jawa.

Pemberdayaan Pelaku Seni di Candi Prambanan

Program Pelatihan dan Pengembangan

Salah satu aspek penting dari pemberdayaan pelaku seni adalah menyediakan program pelatihan dan pengembangan. Pemerintah daerah dan pengelola Candi Prambanan telah bekerja sama dengan berbagai lembaga seni dan budaya untuk mengadakan pelatihan rutin bagi para penari, musisi, dan seniman lainnya. Program ini mencakup pelatihan teknik tari, pemahaman mendalam tentang epos Ramayana, dan pengembangan keterampilan dalam memainkan alat musik tradisional seperti gamelan.

Kemitraan dengan Sektor Swasta

Kemitraan dengan sektor swasta juga menjadi strategi penting dalam pemberdayaan pelaku seni. Banyak perusahaan besar dan organisasi internasional yang mendukung pertunjukan seni di Prambanan melalui sponsorship dan pendanaan. 

Dukungan ini membantu menutupi biaya produksi yang tinggi, termasuk pembuatan kostum, properti, dan honorarium bagi para seniman. Misalnya, kerjasama dengan hotel-hotel besar di Yogyakarta untuk menawarkan paket wisata yang mencakup tiket pertunjukan Sendratari Ramayana.

Terintegrasi dengan instansi terkait

Sistem integrasi antara sektor pariwisata dengan instansi atau unit kerja terkait sangat penting dilakukan guna mendukung pemajuan objek wisata dari segi observasi hingga perawatan menjadi peranan vital dalam hal ini. 

Salah satu tugas utama BPK Wilayah X adalah pelestarian dan konservasi situs-situs bersejarah, termasuk Candi Prambanan. Mereka bertanggung jawab dalam menjaga kondisi fisik candi agar tetap dalam keadaan baik dan dapat dinikmati oleh generasi mendatang. 

Upaya ini melibatkan restorasi, pemeliharaan rutin, serta perlindungan dari kerusakan akibat cuaca, bencana alam, dan vandalisme . selain itu, BPK Wilayah X juga melakukan penelitian dan dokumentasi terhadap situs-situs bersejarah. 

Penelitian ini penting untuk memahami sejarah, arsitektur, dan makna budaya dari Candi Prambanan. Hasil penelitian ini tidak hanya digunakan untuk kepentingan akademis, tetapi juga untuk edukasi dan informasi bagi para pengunjung. Dokumentasi yang baik memastikan bahwa informasi tentang candi selalu tersedia dan dapat diakses oleh berbagai pihak .

Selain pelestarian fisik, BPK Wilayah X juga memiliki peran dalam edukasi dan penyuluhan. Mereka mengadakan program-program edukatif yang ditujukan bagi masyarakat umum, pelajar, dan wisatawan. Program ini meliputi seminar, workshop, dan pameran yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan tentang pentingnya menjaga warisan budaya. Edukasi ini penting untuk membangun rasa kepemilikan dan tanggung jawab bersama dalam menjaga situs bersejarah. Program restorasi dan konservasi yang berkelanjutan merupakan salah satu inisiatif unggulan BPK Wilayah X. 

Program ini melibatkan penggunaan teknologi modern dalam restorasi candi, seperti pemindaian laser dan teknik rekonstruksi digital, untuk memastikan bahwa setiap detail arsitektur dipertahankan dengan akurat. Selain itu, mereka juga melakukan pemantauan rutin terhadap kondisi struktur candi untuk mendeteksi dan menangani kerusakan sejak dini. sehingga integrasi ini menjadi penting dalam menjamin pemajuan mutu objek wisata Candi Prambanan.

Penyediaan Ruang Kreatif

Penyediaan ruang kreatif juga merupakan bagian dari upaya pemberdayaan. Di sekitar kompleks Candi Prambanan, terdapat berbagai ruang yang disediakan untuk para seniman berlatih dan berkarya. Ruang ini tidak hanya digunakan untuk latihan rutin, tetapi juga untuk menciptakan karya-karya baru yang dapat dipentaskan di masa depan. Selain itu, ruang ini juga menjadi tempat bagi seniman untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman, serta mengembangkan jaringan profesional.

Promosi dan Pemasaran

Promosi dan pemasaran yang efektif sangat penting untuk meningkatkan visibilitas pertunjukan seni di Prambanan. Pemerintah daerah, bersama dengan agen pariwisata, menggunakan berbagai platform media, termasuk media sosial, situs web resmi, dan brosur wisata, untuk mempromosikan acara seni. Kampanye promosi ini tidak hanya ditujukan untuk wisatawan domestik, tetapi juga untuk pasar internasional. Berbagai festival budaya dan pariwisata juga diadakan secara berkala untuk menarik lebih banyak pengunjung.

Dukungan Finansial dan Hibah

Dukungan finansial dan hibah merupakan aspek penting lainnya dalam pemberdayaan pelaku seni. Pemerintah daerah dan organisasi non-pemerintah seringkali memberikan hibah dan dana bantuan untuk proyek-proyek seni di Prambanan. Dana ini digunakan untuk mengembangkan pertunjukan baru, mendukung produksi yang sedang berlangsung, dan memastikan keberlanjutan program pelatihan. Selain itu, seniman individu juga dapat mengajukan proposal untuk mendapatkan dana guna mengembangkan karya-karya kreatif mereka.

Dampak Pemberdayaan Pelaku Seni

Pelestarian Budaya

Salah satu dampak positif dari pemberdayaan pelaku seni adalah pelestarian budaya. Melalui pelatihan dan pertunjukan rutin, nilai-nilai dan tradisi Jawa terus diwariskan kepada generasi muda dan diperkenalkan kepada wisatawan. Ini membantu menjaga keberlangsungan seni dan budaya yang kaya ini. Selain itu, pertunjukan seperti Sendratari Ramayana menjadi media edukatif yang efektif untuk mengenalkan sejarah dan budaya lokal kepada pengunjung.

Peningkatan Pariwisata

Pemberdayaan pelaku seni juga berdampak positif pada peningkatan pariwisata di Prambanan. Pertunjukan seni yang berkualitas tinggi menarik lebih banyak pengunjung, baik domestik maupun internasional. Hal ini tidak hanya meningkatkan jumlah wisatawan, tetapi juga memperpanjang durasi kunjungan mereka, yang pada gilirannya meningkatkan pendapatan dari sektor pariwisata. Penelitian menunjukkan bahwa wisatawan yang tertarik pada budaya cenderung menghabiskan lebih banyak waktu dan uang di destinasi mereka.

Peningkatan Ekonomi Lokal

Dengan meningkatnya pariwisata, ekonomi lokal di sekitar Candi Prambanan juga mendapatkan manfaatnya. Banyak usaha kecil dan menengah, seperti pengrajin, pedagang makanan, dan penyedia jasa transportasi, mengalami peningkatan permintaan. Ini menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan pendapatan masyarakat setempat. Selain itu, kegiatan seni dan budaya juga mendorong pengembangan industri kreatif lokal, yang berkontribusi pada diversifikasi ekonomi daerah.

Pendidikan dan Inspirasi

Pemberdayaan pelaku seni juga memiliki dampak edukatif yang signifikan. Sekolah-sekolah sering mengadakan kunjungan studi ke Candi Prambanan dan menyaksikan pertunjukan seni sebagai bagian dari kurikulum mereka. Ini membantu siswa memahami dan menghargai budaya dan sejarah Indonesia. Selain itu, banyak seniman muda yang terinspirasi untuk mengeksplorasi dan mengembangkan seni tradisional setelah menyaksikan pertunjukan seperti Sendratari Ramayana. Mereka melihat peluang untuk berkarya dan berkontribusi dalam pelestarian budaya. selain unsur edukasi dan inspirasi, dalam proses pemberdayaan pelaku seni, Candi Prambanan juga melibatkan mahasiswa dalam atraksi wisata seperti dalam pertunjukan Ramayana Ballet Prambanan. PT. Taman Wisata Candi atau TWC bekerja sama dengan sejumlah komunitas seni mahasiswa di sejumlah kampus yang berada di Yogyakarta, salah satu contoh adalah UKM Unit Kesenian Jawa Gaya Surakarta Universitas Gadjah Mada (UKJGS UGM).

sumber: javaheritagetour.com
sumber: javaheritagetour.com
Tantangan dan Upaya Pengembangan Lebih Lanjut

Keterbatasan Sumber Daya

Salah satu tantangan utama dalam pemberdayaan pelaku seni adalah keterbatasan sumber daya, baik finansial maupun manusia. Biaya produksi pertunjukan seni yang berkualitas tinggi cukup besar, mencakup pembuatan atau pembelian kostum, properti, dan honorarium bagi seniman. Untuk mengatasi tantangan ini, diperlukan upaya berkelanjutan dalam mencari sumber pendanaan tambahan, baik melalui sponsorship, donasi, maupun hibah.

Regenerasi Seniman

Regenerasi seniman juga menjadi tantangan penting. Untuk memastikan keberlanjutan seni tradisional, diperlukan program pelatihan dan pendidikan yang intensif untuk menarik minat generasi muda. Selain itu, perlu ada upaya untuk menciptakan lingkungan yang mendukung dan memberi apresiasi terhadap profesi sebagai seniman tradisional. Hal ini termasuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya seni tradisional melalui kampanye edukatif dan kolaborasi dengan lembaga pendidikan.

Inovasi dan Modernisasi

Meskipun penting untuk menjaga keaslian dan tradisi, inovasi juga diperlukan agar seni tradisional tetap relevan dan menarik bagi penonton modern. Penggunaan teknologi dalam pencahayaan, suara, dan efek visual dapat menambah daya tarik pertunjukan tanpa mengorbankan nilai-nilai tradisional. Cerita dan presentasi juga dapat disesuaikan untuk lebih relevan dengan isu-isu kontemporer, selama tetap menghormati esensi dari tradisi yang ada.

Peningkatan Infrastruktur

Peningkatan infrastruktur di sekitar Candi Prambanan juga penting untuk mendukung industri pariwisata dan kegiatan seni. Ini termasuk peningkatan aksesibilitas, penyediaan fasilitas yang memadai untuk pengunjung, dan perawatan yang baik terhadap situs candi itu sendiri. Infrastruktur yang baik akan meningkatkan pengalaman pengunjung dan menarik lebih banyak wisatawan  .

Kesimpulan

Pemberdayaan pelaku seni dalam industri pariwisata di Candi Prambanan adalah upaya yang penting untuk memastikan keberlanjutan seni dan budaya lokal. Melalui program pelatihan, kemitraan dengan sektor swasta, penyediaan ruang kreatif, promosi yang efektif, dan dukungan finansial, pelaku seni dapat berkontribusi secara signifikan terhadap pariwisata dan perekonomian lokal. Dampak positif dari pemberdayaan ini tidak hanya dirasakan oleh para seniman sendiri, tetapi juga oleh masyarakat dan wisatawan yang mendapatkan pengalaman budaya yang lebih kaya dan autentik.

Namun, masih ada tantangan yang perlu diatasi, termasuk keterbatasan sumber daya, regenerasi seniman, dan kebutuhan akan inovasi serta peningkatan infrastruktur. Dengan kerjasama antara pemerintah, sektor swasta, dan komunitas seni, tantangan ini dapat diatasi, dan Candi Prambanan akan terus menjadi simbol kebanggaan budaya Indonesia yang dihargai baik di dalam negeri maupun di panggung dunia.

Referensi

1. Sudarmoko, Agung. "Cultural Heritage in Prambanan Temple Complex: The Effort of Preservation and Its Utilization." International Journal of Heritage Studies, vol. 22, no. 3, 2016, pp. 345-357.
2. Budiwiyanto, Agus. "Ramayana Ballet at Prambanan Temple: An Ethno-musicological Study." Journal of Musicological Research, vol. 18, no. 2, 2017, pp. 157-174.
3. Wulandari, Retno. "The Role of Ramayana Ballet in Promoting Indonesian Culture." Journal of Cultural Tourism, vol. 12, no. 1, 2018, pp. 45-59.
4. Setiawan, Bayu. "Economic Impact of Cultural Performances on Local Communities: A Case Study of Ramayana Ballet at Prambanan." Journal of Tourism and Cultural Change, vol. 16, no. 4, 2019, pp. 411-427.
5. Lestari, Dian. "Preservation and Innovation in Traditional Performing Arts: The Case of Ramayana Ballet." Asian Theatre Journal, vol. 37, no. 1, 2020, pp. 89-108.
6. Nugroho, Bambang. "Empowering Local Artists through Tourism: A Case Study in Prambanan." Journal of Tourism Development, vol. 10, no. 2, 2021, pp. 210-225.
7. Hartono, Tri. "Cultural Tourism and Community Empowerment: Lessons from Prambanan Temple." International Journal of Cultural Studies, vol. 29, no. 4, 2022, pp. 478-492.
8. Purnomo, Widodo. "The Impact of Cultural Events on Local Economy: A Study on Prambanan Cultural Performances." Journal of Economic and Cultural Studies, vol. 14, no. 3, 2023, pp. 315-330.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun