Media Sosial Sebagai Sarana Dakwah Akhlak TasawufÂ
Oleh:
M.Shait Agil MunawirÂ
Program Studi Ilmu Al-Quran Tafsir
ABSTRAK
Artikel ini mengkaji tentang pengaruh pengguna media sosial sebagai sarana dakwah akhlak tasawuf di era digital.perkembangan teknologi informasi telah membuka peluang baru bagi penyebaran nilai-nilai kaidah Islam khususnya ajaran akhlak tasawuf yang menekankan pada pembersihan jiwa dan pendekatan diri kepada Allah.Melalui berbagai aplikasi media sosial dakwah akhlak tasawuf dapat di sajikan dalam beragam bentuk yang menarik dan mudah di akses oleh berbagai kalangan.
PENDAHULUAN
Sebagai generasi milenial, keberadaan media sosial tidak bisa dilepaskan dari aktifitas sehari-hari. Pada generasi yang tumbuh di jaman serba digital ini.Di era digital ini, teknologi sering digunakan dalam kehidupan manusia sehari-harinya, salah satunya adalah penggunaan media sosial. Dengan adanya media sosial, tidak sedikit menjadikan manusia jarang mengikuti kajian dan juga bersilaturahmi. Namun dengan adanya media sosial juga bisa menjadi ajang untuk mempertontonkan dakwah kepada manusia yang lebih sering bermain media sosial. Dakwah bisa bersumber dari al-qur'an dan hadist yang shahih yang menjadi acuan ajaran pokok agama islam. Seiring dengan berkembangnya zaman, manusia tentu mengikuti perkembangannya, sebagai generasi bangsa tentunya harus bisa memanfaatkan perkembangan zaman dan kemajuan digital ini untuk mensyiarkan ajaran agama islam, salah satunya dengan memanfaatkan aplikasi digital.Â
Di tengah arus globalisasi dan revolusi teknologi informasi dan komunikasi, media sosial telah menjadi fenomena yang mengubah paradigma komunikasi manusia. Platform-platform seperti Facebook, Instagram, Twitter, dan TikTok kini menjadi ruang publik virtual yang telah memengaruhi berbagai aspek kehidupan manusia di zaman sekarang termasuk dalam hubungan manusia dengan Tuhannya. Islam, sebagai agama rahmatan lil 'alamin, menghadapi tantangan untuk tetap relevan dan dapat diakses oleh generasi digital yang saat ini tidak dapat dilepaskan dengan segala teknologi yang berkembang. Khususnya, ajaran akhlak tasawuf yang menekankan pada pembersihan jiwa dan pendekatan diri kepada Allah, dituntut untuk beradaptasi dengan zaman yang terus berkembang ini tanpa kehilangan esensinya.
Dakwah akhlak tasawuf, yang tradisionalnya disampaikan melalui pengajian, kitab-kitab klasik, dan interaksi langsung antara guru dan murid, kini berhadapan dengan generasi digital yang haus akan konten yang mudah diakses dan dipahami. Media sosial, dengan karakteristiknya yang interaktif , viral, dapat diakses dimana pun dan banyak diminati oleh banyak orang dari generasi muda maupun yang tua dapat digunakan dan dimanfaatkan untuk media dakwah akhlak tasawuf. Namun, penggunaan media sosial sebagai sarana dakwah akhlak tasawuf juga membawa serangkaian tantangan.
METODE PENELITIAN