Mohon tunggu...
Agil Haubi Zikri
Agil Haubi Zikri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Semester 6 dari jurusan Teknik Informatika di Universitas Muhammadiyah Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Membangun Persatuan yang Kokoh dalam Keragaman Budaya dan Kebhinekaan Indonesia

17 Juni 2023   20:26 Diperbarui: 17 Juni 2023   21:18 2088
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://cdn.kibrispdr.org/data/506/gambar-persatuan-indonesia-2.jpg

Keragaman budaya mencakup ragam perbedaan dalam tradisi, norma, nilai, dan kebiasaan yang ada di tengah masyarakat. Di Indonesia, negara yang kaya akan keragaman budaya dan kebhinekaan, terdapat beragam suku, agama, bahasa, adat istiadat, dan tradisi yang tersebar di seluruh kepulauan. Keberagaman budaya ini memegang peran penting dalam memperkaya dan mendorong keberagaman suatu masyarakat, serta mendukung pertumbuhan yang seimbang.

Namun, walaupun keragaman ini merupakan kekayaan, ia juga dapat menimbulkan tantangan. Jika tidak dikelola dengan baik, keragaman budaya bisa menjadi sumber konflik dan diskriminasi. Oleh karena itu, menjadi penting bagi kita untuk membangun persatuan yang kokoh dalam keragaman budaya dan kebhinekaan sebagai bagian integral dari identitas keindonesiaan.

Dalam upaya membangun kesatuan yang kokoh dalam keberagaman budaya dan kebhinekaan Indonesia, diperlukan sikap-sikap penting yang harus ditanamkan. Penerimaan, penghargaan, dan toleransi terhadap perbedaan budaya menjadi landasan yang tak tergantikan.

Membangun persatuan dalam keragaman budaya memiliki efek positif, seperti meningkatkan solidaritas, kesadaran dan pemahaman lintas budaya, serta mengurangi diskriminasi dan konflik.

Melalui partisipasi aktif dalam kegiatan-kegiatan yang mempererat kebersamaan, seperti festival, acara olah raga atau bakti sosial, solidaritas dan rasa kebersamaan dapat dikuatkan.

Dalam buku berjudul "Sosiologi Etnik dan Ras" karya Iwan Ramadhan dan Imran, mereka mengungkapkan beberapa sikap yang harus ditanamkan untuk mencapai persatuan. Pertama, perlu memiliki rasa empati dan menghindari sikap merendahkan suku atau budaya lain. Kedua, penting untuk menghilangkan pandangan superioritas terhadap suku dan budaya sendiri. Ketiga, bersikap toleran dan menghargai keberagaman suku, bangsa, dan budaya sebagai aset yang sangat berharga. 

Keempat, memberikan prioritas pada kepentingan bersama daripada kepentingan suku atau daerah masing-masing. Kelima, aktif terlibat baik secara individu maupun kelompok dalam kegiatan masyarakat yang melibatkan beragam budaya. Keenam, memiliki sikap positif dan terbuka dalam mempelajari dan memahami budaya yang berbeda tanpa memaksakan pandangan. Terakhir, berkolaborasi dengan individu atau kelompok meskipun ada perbedaan budaya, dengan tujuan mencapai kesepakatan bersama. Sikap-sikap ini memiliki peranan krusial dalam membangun persatuan dalam keberagaman budaya, serta berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang inklusif dan harmonis di Indonesia.

Selain itu, pendidikan memiliki peran penting dalam membangun persatuan dalam keberagaman budaya dan kebhinekaan. Dalam kurikulum pendidikan, perlu ditekankan nilai-nilai inklusivitas, saling menghormati, dan toleransi terhadap perbedaan budaya. Pembelajaran tentang budaya-budaya yang beragam dapat diintegrasikan ke dalam mata pelajaran seperti sejarah, bahasa, seni, dan budaya. Hal ini akan membantu siswa untuk mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam tentang keberagaman budaya Indonesia dan menghargainya.

Selain pendidikan, media juga berperan penting dalam membangun persatuan dalam keragaman budaya. Media massa, televisi, radio, dan platform digital harus mempromosikan kisah-kisah inklusif yang menekankan pentingnya persatuan dan penghormatan terhadap keanekaragaman budaya. Cakupan yang obyektif dan berimbang tentang berbagai budaya di Indonesia membangun rasa saling menghargai dan mempererat ikatan antar kelompok budaya.

Pemerintah juga bertanggung jawab untuk membuat kebijakan yang mendukung persatuan dalam keanekaragaman budaya. Menetapkan kebijakan yang melindungi hak-hak budaya minoritas, mempromosikan partisipasi aktif masyarakat dalam pengambilan keputusan, dan meningkatkan dialog antar kelompok budaya dapat menjadi langkah penting dalam hal ini.menciptakan lingkungan yang inklusif. 

Selain itu, penting untuk menciptakan ruang dialog dan pertukaran budaya antar kelompok. Kegiatan seperti pertemuan lintas budaya, lokakarya, dan festival budaya dapat menjadi cara bagi masyarakat untuk berinteraksi, memahami, dan menghargai keragaman. Melalui dialog terbuka dan saling menghormati, masyarakat dapat membangun hubungan yang kuat dan membangun persatuan dalam keanekaragaman budaya.

Dalam konteks globalisasi dan perkembangan teknologi, mobilitas manusia juga semakin meningkat. Hal ini menimbulkan tantangan baru dalam membangun persatuan dalam keragaman budaya. Oleh karena itu, penting untuk menjaga keseimbangan antara menghargai budaya lokal dan terbuka terhadap pengaruh budaya luar. Menerapkan prinsip inklusi dan menghormati hak budaya setiap individu akan membantu menjaga identitas budaya lokal sekaligus membangun persatuan yang kuat di tingkat nasional.

Dalam kesimpulan, membangun persatuan yang kokoh dalam keragaman budaya dan kebhinekaan Indonesia membutuhkan upaya kolektif dari masyarakat, pendidikan, media, pemerintah, dan individu.Dengan mengembangkan sikap seperti empati, toleransi, menghargai perbedaan dan kerjasama antar budaya, kita dapat menciptakan lingkungan yang inklusif, harmonis dan bermartabat. Bhinneka Tunggal Ika bukan hanya tujuan tetapi juga jalan yang harus ditempuh terus menerus untuk membangun masa depan yang lebih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun