Pada masa pandemi seperti ini memang sangat sulit untuk menerapkan beragam model pembelajaran pada setiap pertemuan. Dikarenakan ada keterbatasan jarak akibat pandemi yang mengharuskan pembelajaran dilakukan dari jarak jauh, sehingga sulit bagi guru untuk menerapkan beragam model pembelajaran yang biasa mereka terapkan pada pertemuan tatap muka.
Namun bukan berarti guru tidak bisa menerapkan beragam model pembelajaran hanya karena pandemi. Nah salah satu yang bisa dilakukan oleh guru adalah dengan penerapan model pembelajaran portofolio, karena model pembelajaran ini bertumpu pada proyek-proyek dan tugas-tugas yang tentu saja bisa dilakukan oleh peserta didik di rumah masing-masing.
Lalu, untuk penilaian portofolio juga terbilang mudah. Namun yang sulit adalah kemauan guru untuk merekap semua tugas dan proyek-proyek yang dilakukan siswa selama satu semester. Tapi dengan pembelajaran portofolio guru dapat tau secara terperinci perkembangan peserta didiknya, karena semua tugas maupun proyek yang dikerjakan siswa akan direkap secara menyeluruh.
Tapi dibalik semua kelebihannya, pembelajaran portofolio juga memiliki kekurangan. Antara lain:
1. Membutuhkan waktu yang relatif lama 2. Memerlukan ketekunan, kesabaran dan keterampilan guru
3. Memerlukan adanya jaringan komunikasi yang erat antara siswa, guru, sekolah.
Meskipun begitu, pembelajaran portofolio ini sangat penting bagi perkembangan siswa dan juga dapat mengukur kemampuan guru tersebut. Sehingga pembelajaran portofolio ini juga dianjurkan oleh menteri pendidikan saat ini yaitu pak Nadim Makarim.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H