Pengertian dan Konsep dasar
Pendekatan teori konseling eksistensial hadir sebagai reaksi melawan psikoanalisis dan behavorianisme yang dianggap kurang adil dalam mempelajari manusia. Teori ini menekankan implikasi falsafah hidup dalam menghadapi makna kehidupan manusia di dunia. Adapun beberapa tokoh atau promotor teori ini yang bepengaruh yaitu Rollo May, Victor E, Frankl dan Adrian Van Kaam.
Teori eksistensial ini berlandaskan bahwa manusia itu memiliki kesadaran diri, bebas dan bertanggung jawab. Manusia mampu beradaptasi dengan manusia lain dan membangun hubungan, dan juga pencarian jati diri. Adapun unsur dasar yang lainnya seperti kecemasan, pencarian makna dalam kehidupan di dunia, keterbatasan kita dan kematian serta kecenderungan mengaktualkan diri. Teori ini berfokus kepada kondisi kepribadian yang unik dan berkembangan dengan caranya masing-masing. Kesadaran diri berkembang sejak bayi dan sampai mati, kencenderungan diri kearah pertumbuhan merupakan ide sentral. Psikopatologi adalah contoh kegagalan dalam mengaktualkan potensi diri. Teori ini berfokus pada masa kini dan masa yang akan datang serta pemahaman kesadaran diri sebelum bertindak.
Tujuan, Proses dan Aplikasi TeoriÂ
Sejak awal teori itu selalu mengedepankan kesadaran diri jadi tujuan dari teori ini adalah membantu manusia untuk menemukan dan menggunakan kebebasan memilih dengan memperluas kesadaran diri serta membantu agar bebas dan bertanggung jawab atas arah kehidupannya sendiri. Tujuan lainnya adalah agar individu merasa sadar dan mengetahui situasi untuk memaksimalkan kesadaran dan pertumbuhan diri.
Proses dalam teori ini berbeda dengan pendekatan lainnya karena dalam teori ini individu akan di arahkan untuk lebih pemahaman manusia terhadap dirinya sendiri, tetapi jika dibutuhkan konselor dapat meminjam teknik- teknik dari teori lain. Diagnosis dan tes dianggap tidak terlalu penting dalam teori ini, tapi yang penting adalah konselor harus memiliki empati yang besar artinya konselor membuat hubungan yang erat dan terbuka dengan kliennya.
Pendekatan teori eksistensial ini dapat diterapkan baik bagi individu ataupun kelompok, dan juga dapat diaplikasikan kepada anak-anak dan remaja, serta dapat dilakukan untuk kepentingan dalam dunia pendidikan formal. Dalam teori ini yang paling utama untuk memecahkan masalah adalah tetap kembali kepada subjek itu sendiri, karena potensialitas diri merupakan factor penentu terjadi prilaku individu.
Kekurangan                                 Â
- Teori ini terlalu menekankan pada kesadaran dan pemahaman diri sebelum bertindak.
- Tidak mempunyai teknik yang spesifik, dan lebih mengutamakan pemahaman pada klien.
Kelebihan
- Teori ini lebih memfokuskan terhadap kebutuhan akan pendekatan subjektif yang berazaskan pada suatu pandangan yang komprehensif mengenai eksistensi manusia.
- Lebih mengorientasikan pada perlunya suatu pernyataan filosofis mengenai apa arti sesungguhnya menjadi diri sendiri.
KesimpulanÂ
Dapat kita simpulkan bahwa teori eksistensial dalam pendekatan konseling ini berfokus kepada individunya sendiri, tetapi tetap diberikan arahan oleh konselar walaupun segala keputusan ada pada individu dalam memilih arah jalan kehidupannya dengan bebas dan bertanggung jawab. Teori ini memang tidak memiliki teknik yang khusus akan tetapi jika dibutuhkan teknik maka teori ini dapat mengambil teknik dari teori pendekatan yang lainnya.