Karya Sapardi Djoko Damono
Mata pisau itu tak berhenti menatapmu
Kau yang baru saja mengasahnya
Berfikir : Ia tajam untuk mengiris apel
Yang tersedia di atas meja
Sehabis makan malam :
Ia berkilat ketika terbayang olehnya urat lehermu
Struktur Batin
1. Tema.
Tema pada puisi Mata Pisau adalah gambaran tentang dua hal yang bisa berubah dari positif dan negatif tergantung penempatannya.
2. AmanatÂ
Amanat yang bisa saya ambil dari puisi tersebut adalah :
Sesuatu yang digunakan hal positif dapat menghasilkan hal positif pula, begitu pula sebaliknya.
Â
3.NadaÂ
Nada yang digunakan pada puisi tersebut tidak menunjukkan kesedihan atau kebahagian. Nada puisi Mata Pisau bersifat datar.
4.SuasanaÂ
Suasana yang saya dapatkan dari puisi Mata Pisau yaitu suasana yang menakutkan seperti pada larik :
Ia berkilat ketika terbayang olehnya urat lehermu
Struktur fisik
Â
1.TipografiÂ
Tipografi dari puisi Mata Pisau bisa dikatakan sangat sederhana karena hanya satu bait dan enam larik.
2.DiksiÂ
Diksi atau pemilihan kata pada puisi Mata Pisau sangat sederhana dan mudah dipahami , unsur kata katanya konvensional.
3.Rima
Rima atau pengulangan bunyi pada tengah atau diakhiri batas, puisi Mata Pisau dapat kita lihat sederhana dan termasuk ke dalam rima datar yaitu persamaan bunyi pada larik sajak. Contoh :
Mata Pisau itu tak berhenti berkejap menatapmuÂ
4.ImajiÂ
 Imaji adalah gambaran gambaran untuk menimbulkan suasana khusus agar puisi lebih menarik perhatian. Imaji pada puisi Mata Pisau menggambarkan saat kita mengiris apel untuk dimakan akan enak rasanya lain cerita jika kita menggunakannya untuk memotong urat leher.
5.MajasÂ
Majas majas dalam puisi Mata Pisau :
Majas Personifikasi
Mata Pisau itu tak berhenti menatapmu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H