Mohon tunggu...
Ahmad Khairudin
Ahmad Khairudin Mohon Tunggu... profesional -

Islam, Indonesia, pendidikan, sejarah & Pers. Allahu akbar!!! Merdeka!!

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Bagaimana Jika Pengasong Marah?

11 Februari 2014   22:00 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:55 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kereta Api Ekonomi Logawa yang sedang transit di Stasiun Solo Jebres terpaksa berhenti tak bisa melanjutkan perjalanan menuju arah Jember sampai dua jam.hal ini disebabkan  aksi protes ratusan pedagang asongan yang dilarang berjualan di dalam gerbong kereta. Hari itu ratusan pedagang asongan  merangsek masuk ke gerbong tiga KA Logawa dan menolak untuk diturunkan oleh petugas Polisi Khusus Kereta Api (Polsuska).

Mereka  menuntut agar para pedagang tetap diperbolehkan untuk berdagang di stasiun terutama di dalam gerbong. pedagang menganggap bahwa larangan para asongan masuk ke gerbong yang dianggap mengganggu kenyamanan tidak masuk akal. Menurutnya justru kehadirannya memang dibutuhkan para penumpang.

Pengasong menyatakan tetap bertahan untuk berdagang di stasiun Jebres meskipun dilarang.mereka mengatakan, " para pedagang jangan ditindak secara semena-mena tidak diperbolehkan dagang tapi tak ada solusi.  para pedagang sangat menggantungkan nafkahnya dari berjualan di stasiun. Jika dilarang mau makan apa.".Akhirnya untuk menurunkan para pengasong dari gerbong, sekira 15 polsuska dikerahkan. Sempat terjadi kericuhan saat seorang pengasong perempuan yang berusaha diturunkan paksa tapi dihalang-halangi oleh sesama pengasong. cara itu tak berhasil.

Pada akhirnya para pengasong itu mau juga keluar karena bujukan persuasif dari kapolsek Jebres.

Semua sangat menyesalkan kejadian itu, penumpang, pedagang maupun petugas PT. KAI sendiri.

Dari kejadian itu ada satu sosok yang paling dibenci pedagang dibalik itu semua.

Lalu siapa yang paling dibenci pedagang asongan? tak lain dan tak bukan dirut PT.KAI Ignasius Jonan. Meskipun bergelimang penghargaan seperti Marketeer of the Year 2013 bidang transportasi dari Markplus Inc. BUMN Award dan seambreg penghargaan lainnya namun sama sekali tidak ada respek para pedagang asongan untuk orang ini.

Program PT. KAI kini seperti membumi hanguskan pedagang modal cupet (tipis) dan menarik pebisnis modal besar dengan alasan kenyamanan.

Program Jonan bisa dikatakan luar biasa. bisa menerbangkan pamor PT. KAI namun juga menenggelamkan ratusan orang seperti pengasong yang menggantungkan sesuap nasinya dari rel kereta.

saya tidak tahu perasaannya Jonan jika puluhan penghargaan yang diterimanya ada ribuan sumpah serapah para pengasong dibaliknya. tapi saya tahu perasaan ratusan pengasong dibalik sumpah serapah mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun