Mohon tunggu...
Agik Ns
Agik Ns Mohon Tunggu... -

Peduli Lingkungan dan Pusaka

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Surat Buat Pak Jokowi: Penyelamatan Gunung Kendeng, Masihkah Ada Harapan?

28 Oktober 2014   15:54 Diperbarui: 17 Juni 2015   19:27 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Presiden Republik Indonesia

Bapak Joko Widodo yth,


Pertama saya ucapkan selamat atas pelantikan Bapak yang saya rasakan benar-benar sebagai gawe rakyat. Selamat semoga tugas berat ini bisa tercapai dan benar-benar sebuah pemerintahan yang people-oriented.


Seperti Bapak ketahui bhw Rembang khususnya dan Jawa Tengah umumnya saat ini sedang memperjuangkan soal lingkungan, dimana gunung kami yang berkemampuan menyimpan air untuk kelangsungan hidup anak cucu kami akan diobrak-abrik oleh perusahaan yang mengatakan ramah lingkungan.


Bapak tentu sudah menerima dan membaca permasalahan ini, yang oleh Gubernur Jawa Tengah, rakyat Rembang diminta untuk mengajukan gugatan ke PTUN.


Saya melihat rakyat Rembang terlalu baik hati menuruti perintah Gubernur yang mestinya bisa menuruti permintaan kecil rakyat kecil, yaitu menghentikan kegiatan alat-alat berat. Ibu-ibu yang mendirikan tenda, kaum muda dan sukarelawan serta berbagai elemen keagamaan bersatu menolak keberadaan pabrik semen, mereka selalu secara damai melakukan aksi di lokasi pabrik, jalan dan berbagai kesempatan. Aksi ini mohon direspon dengan bijaksana pula, hanya menghentikan operasional alat-alat berat selama belum ada putusan sidang PTUN.


Saya melihat rakyat Rembang sangat menghormati pemimpin baik dari daerah, propinsi maupun pusat. Apa yang dilakukan sungguh membuat saya bangga, tapi dengan berjalannya waktu saya melihat pemimpin - pemimpin ini tidak membuat saya bangga. Rakyat seolah diabaikan, suaranya dibiarkan diterpa angin, dan gerakannya "dinyinyirkan".


Rakyat menuntut ini karena memang banyak sekali pelanggaran. Tentu Bapak juga update berita di berbagai media terutama Kompas tentang segala aspek gunung Kendeng. Apakah memang benar, harapan kami kepada pejabat dan pemimpin ini sudah hilang?


Bapak adalah satu diantara harapan itu, seperti bangsa ini yang mengharapkan perbaikan di segala bidang. Saya, mungkin hanya satu diantara para pengharap, yang mengharap Bapak untuk meninjau ulang keberadaan pabrik semen di tanah ini. Tanah yang selama ini memberikan ketersediaan air bagi warga Rembang.


Ibu-ibu di tenda keprihatinan sekarang sudah bertahan lebih 4 ½ bulan, mereka sungguh rela mengorbankan kepentingannya untuk berjuang mempertahankan kelangsungan pasokan air bagi warga Kabupaten Rembang.


Saya sangat berharap Pak Jokowi menyempatkan blusukan ke daerah Rembang : Tegaldowo, Timbrangan, Sedan dan masuk ke gua-gua di sekitar lokasi tapak pabrik PT Semen Indonesia, merasakan aliran air yang pasti tak lama lagi -bila pabrik semen jadi berdiri- akan menyusut dengan sangat cepat.

Saya sangat prihatin melihat ibu2 yang sangat setia memperjuangkan kebutuhan masyarakat, kebutuhan yang sudah terbukti memberikan manfaat berabad-abad bagi masyarakat banyak, yaitu kebutuhan air baik untuk kehidupan sehari hari maupun untuk mengairi pertanian.

Pak Joko Widodo,

Besar harapan saya untuk bisa melihat ibu-ibu di tenda keprihatinan menggulung tenda, mengangkuti perkakas dapur dan saling menggandeng tangan menuju rumah dengan gembira berkumpul lagi dengan keluarganya. Lebih jauh lagi, saya berharap ini menjadi salah satu program 100 hari Presiden Republik Indonesia.

Semoga Kabinet Kerja Bapak menerima rahmah yang luar biasa dari Allah Swt.


Agik NS

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun