Mohon tunggu...
Agiesta Nuria Listyawati
Agiesta Nuria Listyawati Mohon Tunggu... Lainnya - SISWA KELAS 12 SMAN 3 KABUPATEN TANGERANG

Hobi nonton film dan anime

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Menganalisis Sebuah Karya Novel Leila S. Chudori Berjudul "Laut Bercerita"

5 Februari 2023   15:25 Diperbarui: 5 Februari 2023   15:31 560
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Novel Laut Bercerita ini berlatar tahun 1991 hingga 2008. Tahun 1991-1998 menghadirkan era Orde Baru yang meliputi perjalanan para aktivis saat itu untuk menegakkan keadilan bagi pemerintah. Kemudian, antara tahun 1998 dan 2008, mengisahkan perjuangan keluarga aktivis untuk menuntut pemerintah atas penyelidikan penghilangan paksa terhadap anggota keluarga mereka.

Suasana

Latar suasana dalam novel in yaitu menegangakan, mencekam, memilukan, mengharukan, menakutkan, menyedihkan, penyangkalan, romantis, dan hangatnya keluarga.

  • Alur

Alur dalam cerita ini termasuk dalam alur campuran karena alur dalam novel ini disajijkan secara tidak berurutan, namun saling berhubungan. Di dalam novel ini juga menampilkan latar waktu dan tempat yang berbeda di setiap bab nya, sehingga terkesan menampilkan cerita yang teepotong-potong. Biru Laut menceritakan kisahnya antara masa kini dan masa lalu, tidak hanya tentang perggerakan menuntut keadilan dan menentang rezim pemerintah pada saat itu, tetapi juga kisah persahabatan dan hangatnya keluarga serta kisah romansa  yang juga di paparkan sehingga membuat alur dalam novel ini terlihat lebih menarik.

  • Sudut Pandang

Dalam novel Laut Bercerita ini diambil dua sudut pandang, yaitu Biru Laut sebagai aktivis yang dibunuh secara kejam dan Asmara Jati, adik Biru Laut yang mencari keadilan untuk kakaknya. Kedua sudut pandang tersebut menggunakan sudut pandang orang pertama. Hal ini terlihat dari penggunaan kata "aku" oleh pengarang untuk menggambarkan perasaan tokoh utama. 

Dari sudut pandang Biru Laut, pembaca diajak merasakan penderitaan dan kebrutalan yang dialami para aktivis di era Orde Baru. Sementara itu, dari sudut pandang Asmara Jati, pembaca diajak untuk merasakan bagaimana rasanya menjadi sebuah keluarga yang kehilangan saudara/anak dengan ketidak adilan dan tidak jelasan nasib, sehingga tidak pernah kembali lagi hingga saat ini.

  • Amanat

1. Jangan pernah takut melawan ketidakadilan, meski berkali-kali harus menerima kekerasan dan siksaan.

2. Jangan pernah menyerah memperjuangkan sesuatu yang layak diperjuangkan.

3. Jangan mudah percaya pada orang, sekalipun itu temanmu sendiri, karena bisa jadi orang terdekatmu menjadi musuhmu.

4. Menghadapi kenyataan yang menyakitkan adalah hal yang sulit untuk dilakukan, namun harus dihadapi dan diterima dengan lapang dada, karena dibalik kenyataan yang menyakitkan pasti ada pelajaran yang bisa dipetik.

  • Biografi penulis

LEILA S. CHUDORI 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun