Lupa
Untuk waktu yang tak mungkin kembali, dengan segala alur yang telah terlewati, lagi dan lagi aku tenggelam dalam telaga ingatan, air tawar masuk ke dalam paru-paru, seketika isi tubuh penuh dengan rasa pahit serta manis layaknya kisah kita dulu. Oh iya, aku ingat saat kita berpegang teguh pada kata "nanti jangan lupa ya", kata-kata itu selalu menjadikanku pelupa.
Maret 2022
Lampau
Sudah satu windu kita tidak bertemu, apakah kamu rindu? Masa-masa kita dulu, muda-mudi yang tengah mencari identitasnya sendiri.
Oh iya, apakah kamu tahu, apa hal bodoh sekaligus menyenangkan yang pernah kita lakukan? Ya, di tengah krisis pencarian kita malah berteguh pada satu ikatan dengan masing-masing pendirian.
Pada awalnya tentu kita bahagia, aku pun ingat ketika keadaan dijadikan alasan agar kita tetap berpegangan. Tapi pada akhirnya kita tahu bahwa kebahagiaan yang kita miliki tak pernah abadi, dan waktulah yang menjadikan kita bertumbuh, memahami setiap permasalahan yang berujung pada sebuah keberakhiran, waktu juga lah yang menjauhkan kita, setiap detik ia seolah menarik ke titik awal pertemuan, bahkan lebih jauh dari itu.
Dan, kukira ketika waktu mulai mengulur, dapat kutarik kembali, namun nahas Realita memukul kita, kita menjadi asing, entah kita yang memang memilih atau keadaanlah yang menjadikan kita pemilih, atau mungkin juga isi hati sudah mulai bisa memilih, kepada orang yang datang di tengah perjalanan yang sebetulnya belum pernah kita tumpangi ini.
Maret 2022
Kembalinya
Kembali. Kembali, aku merasakan rasa degup kencang dalam diri, ia meronta, memaki, menyebut namanya berulang kali, walau beberapa kali rasa ini kembali, tapi kali ini anomali. Aku seperti kembali, terhantam ombak pikiran yang kalut-malut membawaku pada tempo dulu, kondisi di mana seluruh indra yang kumiliki tertarik pada sebuah magnet penglihatan yang beberapa kali bertemu dalam sebuah kontak. Aku merenung, kembali mencoba memproses, mencoba kembali memverifikasi, menelaah, mengartikan rasa yang sebetulnya tak perlu arti untuk-Nya ada. Dari kejauhan, suara parau itu memanggil,
“Rasa itu kembali, Bersiaplah! Kau akan kembali dalam sebuah pilihan! Melompat kembali dalam parung penuh lara, atau menaiki tangga bahagia yang entah di mana ujungnya, Bersiaplah!.”
Mei 2022
Obsesi