Mohon tunggu...
Amirul salman
Amirul salman Mohon Tunggu... Lainnya - Hi I'm Here

tulisan merupakan pelarian dari liarnya pikiran

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Dari Tenggelamnya Jakarta hingga Pindahnya Ibu Kota

9 Februari 2022   20:43 Diperbarui: 11 Februari 2022   08:53 1571
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dengan pemindahan ini tentu akan menyebabkan deforestasi besar besaran, melihat kemampuan teknologi serta arsitek saat ini yang belum bisa membangun kawasan secara luas di atas hutan tanpa merusak pepohonan. 

Tapi terlepas dari itu beberapa waktu lalu pemerintah juga telah memilih desain arsitektur IKN yang baru, dan semoga saja IKN nantinya akan tetap menjadi kawasan yang ramah lingkungan bak sebuah negeri Wakanda tempat Black Panther tinggal.

Aku berharap juga dengan pemindahan Ibu Kota Ini pemerintah tetap fokus untuk mencari solusi dan tidak meninggalkan masalah Jakarta yang diprediksi akan tenggelam ini.

Selain itu sebenarnya jika kita lihat secara global bukan hanya Jakarta saja yang mengalami penurunan permukaan tanah, jadi ini bukan Sinetron Azab yang hanya menimpa Jakarta, ya walaupun demikian hal ini harus tetap ditangani secara serius!

Oh iya, di luar faktor yang kita bahas tadi, sebenarnya perubahan iklim, pemanasan global, dan glester kutub yang mencair juga menjadi sebuah faktor penting yang menyebabkan naiknya volume air laut, tapi hal ini memang sepenuhnya bukan ada dalam kendali satu negara, melainkan seluruh dunia. 

Oke saya akhiri tulisan ini sampai sini, kita lihat saja kedepannya akan seperti apa, yang jelas pasti para petinggi di negeri ini telah memikirkan berbagai macam upaya serta usaha untuk memecahkan berbagai macam masalah yang salah satunya kita bahas hari ini, agar negara kita Indonesia semakin berkembang dan maju, khususnya jika rencana pemindahan IKN ke tempat baru terealisasikan.

Semoga juga ke depan tidak menjadikan Jakarta sebagai luka lama yang dibiarkan dan membuat luka baru yang menyakitkan, dan tentunya jalan tengah menyelamatkan kedua kawasan ini menjadi opsi yang paling bijak untuk dilakukan.

Satu hal lagi, mudah-mudahan segala prediksi baik perihal Indonesia yang akan menjadi urutan ke-4 ekonomi terbesar di dunia di tahun 2045 bisa segera terwujudkan.

Tentu hal ini tak akan terjadi jika komponen paling kecil dari negara tidak bergerak yaitu diri kita sendiri.

Tulisan ini adalah sebuah subjektivitas yang masih penuh kecacatan objektivitas, maka saya sebagai penulis terbuka untuk menerima segala bentuk diskusi, saran, serta kritikan, sekian

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun