Justru, dengan kita membawa kasus populasi yang berlebih ini untuk diangkat menjadi isu prioritas yang harus diselesaikan juga akan membawakan hasil yang diinginkan. Sementara itu, adapun cara ketika kita ingin memiliki hewan peliharaan dengan cara mengadopsi. Eksistensi dari sebuah shelter pasti memiliki tujuan, yaitu dari pemasukan hewan-hewan ke shelter tersebut yang nantinya akan diadopsi oleh orang orang yang berminat untuk memelihara hewan. Sesudah itu, masih banyak orang yang lebih memilih untuk membeli hewan sebagai teman peliharaannya daripada mengadopsi. Tentu saja, hewan yang mereka beli sangat lucu dan menyenangkan, tetapi begitu juga setiap hewan yang dapat diadopsi di tempat penampungan atau shelter. Apapun jenis, ukuran, atau usia yang diinginkan, kita dapat menemukan hewan yang membutuhkan majikan.
Hal yang diperlukan hanyalah sedikit riset dan kesabaran. Selain itu, banyak sekali alasan mengapa adopsi lebih baik daripada membeli, diantaranya; menyelamatkan nyawa, membantu pencegahan populasi berlebih, mendapatkan hewan yang sehat, dan menghemat biaya. Dengan demikian “Adopt, don’t Shop” menjadi kampanye yang dapat menimbulkan kesadaran publik akan nasib hewan liar yang terlantar dan mendorong calon pemilik hewan untuk mengadopsi dari tempat penampungan hewan peliharaan atau shelter setempat yang sudah disterilisasi dan divaksinasi. Mulailah mengadopsi hewan, bukan membeli.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H