Mohon tunggu...
Aghnia Tsabitha
Aghnia Tsabitha Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa tahun ke-3 dari Universitas Pendidikan Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Dari Linguistik Nyebrang ke Bisnis Ekspor, Emang Boleh?

7 Januari 2024   13:11 Diperbarui: 7 Januari 2024   13:16 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Halo semuanya, perkenalkan saya Aghnia Tsabitha Putri Fadhilah yang biasa disapa Aghnia! Saya berasal dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Bandung angkatan 2020. Saat ini saya tengah berada di tahun ke-4 semester 7. Saya diterima di Universitas Pendidikan Indonesia sebagai mahasiswi jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. 

Memang jurusan saya jauh berbeda ketika saya memutuskan untuk mengikuti program MSIB dengan memilih studi independen be a digital exporter di yayasan sekolah ekspor nasional. Terdapat beberapa alasan, diantaranya (1) saya tidak diterima di tempat magang yang saya inginkan; (2) saya tidak kunjung menerima offering dari tempat studi indenden yang saya harapkan; dan (3) saya ingin mencoba untuk membuka bisnis dalam bentuk usaha, meskipun tujuan utama dari kegiatan ini adalah menjadi seorang eksportir.

Sebagai seorang mahasiswa yang berkonsentrasi pada bidang linguistik, saya sangat merasa tertarik pada bidang-bidang yang memiliki hubungan dengan penggunaan bahasa, berkomunikasi, bernegosiasi, dan sebagainya. 

Selain itu, saya pun sudah banyak menulis berbagai cerita, artikel, dan berita terkait peristiwa-peristiwa yang ada di sekitar saya berkat prodi saya. Tak hanya itu, saya pun memiliki cita-cita besar untuk membuka suatu perusahaan dengan brand saya sendiri. 

Oleh karena itulah, saya memilih untuk mengikuti program MSIB dengan mendaftar pada studi independen yang berhubungan dan memang spesialisasi dalam bidang bisnis dan usaha. Tujuan utama saya belajar disini, dikarenakan saya ingin belajar membuka bisnis agar bisa terus berkembang ke depannya, meskipun tidak menjadi seorang eksportir.

Saat saya diterima di studi independen ini, saya merasa senang. Akhirnya saya bisa naik satu level untuk menuju cita-cita besar saya tanpa mengeluarkan biaya. Di sekolah ekspor, saya banyak bertemu teman-teman mahasiswa lain yang memiliki ketertarikan serupa dengan berbagai pengalaman seru yang dimiliki.

Saya juga bertemu dengan para mentor hebat di bidangnya, dan bertemu dengan banyak orang-orang pemerintahan dunia yang sebelumnya saya tidak ketahui. Jadwal belajar, kelas, dan pelajaran pun sangat bagus dan sistematis menurut saya. 

Disini, saya belajar banyak terkait pembukaan usaha, dimulai dari membuat produk ekspor, membuat branding, membuat kemasan, melakukan onboarding di e-commerce, melakukan business matching, membuat company profile, menghitung dan mempersiapkan logistik, dan sebagainya.

Meskipun saya selalu merasa ketinggalan karena basic saya yang baru, tetapi saya akan terus berusaha melakukan yang terbaik untuk menyelesaikan tantangan yang ada di hadapan saya. 

Tentunya, tantangan dan masalah yang ditemui pun berdampak baik dan positif terhadap perkembangan diri saya. Setiap saya merasa malas dan tidak mengerti, saya selalu melihat alasan besar saya memilih studi independen ini. Dan seketika rasa malas tersebut pudar dan saya merasa bahwa pilihan saya ini sudah tepat dan ini merupakan awal yang baru serta baik untuk diri saya agar dapat mencapai cita-cita besar saya di kemudian hari.

Meskipun nantinya saya tetap ingin berkarir sesuai dengan jurusan saya, tetapi di jaman sekarang ini, emang masih musim punya satu kemampuan saja? Dengan terus berusaha, saya ingin untuk dapat berkontribusi dalam sektor ekonomi bangsa pula, selain dalam sektor pendidikan.

Dalam keseharian, saya biasanya selalu berangkat ke kampus menggunakan kendaraan roda empat. Kira-kira jarak dari rumah saya ke kampus cukup menghabiskan waktu kurang lebih satu jam (jika tidak macet). Karena saya merupakan angkatan covid, jadi dari semester satu hingga semester tiga, saya melakukan kegiatan kuliah secara online. 

Barulah di semester empat, saya berkesempatan untuk bertemu teman-teman dan para dosen secara langsung lewat sebuah projek fakultas untuk membuat sebuah pergelaran seni. Untungnya, keadaan membaik setelahnya. 

Di semester lima dan enam kehidupan kuliah saya pun sudah seperti mahasiswa yang nyata. Dan karena salah satu syarat kelulusan di kampus saya adalah dengan mengikuti MBKM, maka di semester tujuh saya memutuskan untuk melakukan studi independen di sekolah ekspor. Sebelum nantinya di semester depan, saya akan menyusun tugas akhir dan lulus, Aamiin!

Berbagai pengalaman dan pelajaran baru saya dapatkan selama satu semester ini. Pencapaian yang paling membuat saya bangga adalah saat saya merasa yakin dan tidak bingung dalam membuka suatu bisnis atau usaha. 

Saya merasa bahwa mencoba berkomunikasi dengan orang yang lebih berpengalaman sangat menarik dan menambah wawasan. Tak hanya itu, mencoba membuat tim dalam bisnis pun merupakan pengalaman seru yang tak akan pernah terlupakan sepanjang karir profesional saya.

Sebagai penutup dan simpulan, saya berharap melalui studi independen be a digital exporter ini, saya bisa semakin dekat dengan cita-cita besar saya. Saya pun berharap untuk dapat semakin percaya diri dengan produk yang saya jual tanpa mendengarkan omongan pedas dari orang lain. 

Selain itu, pandangan masyarakat terhadap orang yang berjualan sangatlah tidak enak di lingkungan saya. Oleh karenanya, saya berharap bisa menjadi salah satu orang yang dapat berkontribusi untuk Indonesia dalam sektor pendidikan dan ekonomi, Aamiin. Terima kasih!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun