Mohon tunggu...
Aghni Angi Utami
Aghni Angi Utami Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Arsitektur Universitas Pembangunan Jaya

sedang belajar untuk diajar

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Insecure Berpenghasilan Rendah tetapi Ingin Punya Hunian? Ini Solusinya

16 November 2021   18:52 Diperbarui: 16 November 2021   19:03 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rumah susun  (sumber:jakarta.go.id) 

Perkotaan yang menjadi tempat hampir semua orang beradu nasib dengan harapan mengubah hidup menjadi lebih baik menjadikan laju urbanisasi yang sangat kencang tak terkecuali Jakarta. Bahkan menurut PBB lebih dari separuh populasi dunia tinggal di kota. Hampir semua jumlah populasi dari orang yang melakukan urbanisasi mencari pekerjaan. Penghasilan mereka beragam dari Rp. 5.000.000 hingga lebih dari itu, gaji tersebut dinilai berdasarkan keahlian, pendidikan dan lain-lain.

Banyak dari mereka mulai hidup menetap di daerah perkotaan demi pekerjaan. Sebagian pekerja mampu membeli rumah dan menetap dan sebagian menyewa kost maupun kontrak petak Bagi pekerja yang sudah menetap tinggal di perkotaan dan akan memulai berkeluarga menyewa kost atau kontrakan petak dirasa kurang nyaman untuk memulai hidup berkeluarga dengan mempunyai anak nantinya. 

Penghasilan yang rendah membuat gundah gulana karena untuk membeli properti rumah di daerah perkotaan tentu tidak murah. Dengan ini terdapat dua opsi pilihan bagi Anda yang memiliki penghasilan rendah namun ingin mempunyai hunian yang layak untuk Anda sendiri maupun keluarga Anda.

Pemerintah saat ini mempunyai rencana untuk membantu Anda yang berpenghasilan rendah memiliki properti hunian. Solusinya yaitu Rumah Susun dan Rumah Subsidi.  Kedua opsi ini memiliki kelebihan dan kekurangan yang dapat disesuaikan oleh kebutuhan Anda sebagai penghuninya kelak.  Rumah susun memiliki 2 tipe yaitu rumah susun milik sendiri (rusunami) dan rumah susun sewa (rusunawa). 

Rumah susun cocok bagi Anda yang berpenghasilan rendah dengan menawarkan rumah tinggal layak huni, legalitas hukum lengkap, lokasi strategis, dan harga yang murah. Walaupun rumah susun dinilai tidak sebaik apartemen tetapi rumah susun cukup layak untuk dijadikan alternatif Anda untuk dijadikan hunian yang aman dan nyaman. Selain rumah susun terdapat rumah subsidi bagi Anda yang lebih menyukai rumah tapak dengan harga yang terjangkau.

Perbedaan Rusunawa dan Rusunami

Rusun atau rumah susun merupakan hunian vertikal seperti apartemen. Rusun dapat menjadi pilihan alternatif hunian bagi Anda yang berpenghasilan rendah. Rumah susun yang dapat Anda pilih rusunawa dan rusunami. Hal yang menjadi pembeda adalah rusunawa yaitu ada batas maksimum pengutan sewa untuk rusun ini sebesar 30% dari pendapatan per bulan Anda. 

Rusunawa sifat kepemilikan non-permanen dan status penghuni bisa ditarik kapan saja itu kekurangan dari rusunawa. Lalu yang membedakana rusunami dengan rusunawa adalah rusunami merupakan rusun dengan status kepemilikan pengguna secara langsung dari pihak pengembang. Walaupun telah menjadi hak milik rusunami harus digunakan sendiri dan tidak dapat dipindah tangankan kepada orang lain dalam jangka waktu yang ditentukan. Pemilik rusunami mendapatkan Sertifikan Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun dengan nama perorangan.

Kelebihan dan kekurangan Rusun

Sebelum Anda memilih untuk memiliki hunian rumah susun ada baiknya memperhatikan beberapa kelebihan dan kekurangan rumah susun sebagai pilihan hunian Anda dan keluarga. Seperti yang sudah disinggung awal dengan adanya rencana pemerintah untuk memberikan hunian murah bagi penghasilan rendan tentunya harga sewa rusunawa dan harga jual rusunami relative terjangkau, akses yang mudah karena rusun biasa dibangun di daerah publik yang dekat dengan perkantoran, sekolah bahkan pusat perbelanjaan, biaya perawatan ringan  dan dampak positif ke lingkungan. 

Setelah Anda mengetahui kelebihan rusun terdapat beberapa kekurangan diantaranya ukuran unit yang terbatas  sehingga Anda diminta untuk bisa mengatur dan mendesain ruangan Anda sedemikian rupa agar nyaman. Lalu kurangnya privasi hal ini disebabkan karena rumah susun dibangun mencapai puluhan dan ratusan unit sehingga mudah terdengar suara tetangga di unit yang lain.

Rumah susbsidi

Rumah Subsidi (sumber: rumah palangkaraya)
Rumah Subsidi (sumber: rumah palangkaraya)

Jika Anda lebih menyukai hunian berupa rumah tapak dan murah rumah subsidi menjadi pilihannya. Rumah ini tergolong murah dengan harga yang ditawarkan tidak lebih dari 200 juta rupiah per unit rumahnya. rumah susbsidi ini dibangun melalui kementrian PUPR yang bekerja sama dengan pengembang di Indonesia. 

Rumah subsidi dapat menjadi solusi Anda yang berpenghasilan rendah dengan harga yang murah, DP ringan, bunga yang tidak besar dan cicilan bulanan rumah yang tentunya terjangkau untuk Anda. Rumah subsidi mempunya harga yang beragam sesuai kualitas rumah dan luas rumah. ini dapat disesuaikan dengan penghasilan dan kebutuhan Anda. 

Harga rumah subsidi umumnya berkisar antas 140 juta rupiah hingga 170 juta rupiah. Ada beberapa rumah yang bernilai 250 juta namun dengan kualitas yang baik setara dengan rumah komersial biasa. Selain harga yang murah rumah subsidi memiliki bunga KPR yang rendah dan dapat dicicil hingga 20 tahun. Untuk bisa memiliki rumah ini Anda harus melakukan DP sebesar 5% - 10% sesuai kemampuan Anda. 

Rumah subsidi memiliki ukuran kecil jika termasuk dalam ukuran rumah pada umumnya berkisar anta 21 m sampai 36m dengan luas tanah antara 60 m dan 200 m. Namun Anda dapat melakukan renovasi rumah lagi sesuai dengan kebutuhan Anda dengan luas tanah yang Anda dapatkan.

Kelebihan dan kekurangan rumah subsidi

Jika Anda tertarik untuk memilih rumah susbsidi sebagai pilihan Anda bernaung berikut hal-hala kelebihan dan kekurangan yang perlu Anda ketahui untuk menjadi pertimbangan Anda membeli rumah. Kelebihan yang pertama adalah rumah subsidi sudah pasti murah  dengan kisaran harga yang sudah dibahas tadi, masa tenor Panjang dengan cicilan rumah rendah untuk Anda yang ingin mencicil rumah ini memiliki masa 20 tahun ditambah bunga yang tetap sehingga membuat besar cicilan untuk rumah Anda tidak naik selama masa tenor. 

Untuk saat ini ciciilan rumah rata-rata sekitar 1 juta rupiah perbulan bahkan ada yang kurang dari itu, lalu DP rumah yang pasti terjangkau dengan berkisar 10 sampai 15 juta namun jika Anda masih kesuliatan tidak sedikit rumah subsidi yang menawarkan uang muka 1 persen bahkan 0 persen. 

Setelah mengetahui kelebihan berikut kekurangan yang dimiliki rumah subsidi yaitu lokasi yang agak jauh dari pusat keramaian atau pusat kota hal ini biasanya rumah subsidi dibangun pada lahan pinggiran kota hal ini bertujuan karena harga tanah lebih murah dibandingkan rumah pada di tengah daerah perkotaan. Kualitas rumah dengan spesifikasi sederhana seperti material dan desain yang biasa saja. Tips ketika Anda ingin membeli rumah subsidi adalah pastikan dahulu mengecek kondisi rumah yang akan Anda beli mulai dari pemasangan keramik, dinding, sampai genteng.

Diatanra 2 pilihan tadi mana yang lebih cocok untuk Anda? Apakah rumah susun atau rumah subsidi. Semua ada di pilihan Anda. Kedua opsi tersebut dapat menjadi solusi Anda yang berpenghasilan rendah memilikin hunian yang layak untuk membangun sebuah keluarga maupun yang sudah berkeluarga namun belum memiliki hunian. Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing yang dapat Anda sesuaikan berdasarkan kebutuhan dan keadaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun