Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue yang biasanya ditularkan melalaui gigitan nyamuk Aedes Aegypti. Hampir di setiap tahunnya, DBD menjadi masalah kesehatan global yang dapat mempengaruhi jutaan orang.
Dalam upaya mencegah serta mengendalikan DBD ini, dunia kesehatan telah menemukan solusi yang dinilai efektif, yaitu dengan memanfaatkan teknologi biologis berupa nyamuk Wolbachia. Wolbachia merupakan jenis bakteri parasitic yang alami dan ada pada banyak serangga, termasuk nyamuk.Â
Wolbachia bekerja sebagai sekutu alamiah, menginfeksi dan menggantikan bakteri dalam tubuh nyamuk Aedes Aegypti. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa nyamuk yang telah terinfeksi oleh Wolbachia menjadi lebih sulit untuk menyebarkan virus dengue. Dengan mengubah dinamika biologis nyamuk ini, Wolbachia akan mencegah virus DBD berkembang biak, serta mengurangi resiko penularannya pada manusia.
Penerapan teknologi Wolbachia ini telah menunjukkan keberhasilannya dalam uji coba lapangan. Perkembangan positif terlihat pada penurunan jumlah kasus DBD di beberapa wilayah yang telah menggunakan teknologi  nyamuk Wolbachia ini.
Keberhasilan teknologi biologis ini tak hanya terletak pada efektivitasnya dalam mengurangi nyamuk pembawa DBD saja, tetapi juga dalam keberlanjutannya sebagai strategi pengendalian DBD. Berikut merupakan keunggulan dari pengendalian DBD menggunakan nyamuk  Wolbachia :
- Metode ini tidak bergantung pada penggunaan pestisida yang berpotensi dapat merusak lingkungan dan kesehatan manusia.
- Nyamuk Wolbachia terbukti aman dan tidak akan membahayakan lingkungan.
- Manusia dan hewan yang terus menurus terpapar gigitan nyamuk Wolbachia tidak berpotensi mengalami penularan bakteri Wolbachia.
- Wolbachia ini memiliki efek jangka panjang, karena bakteri ini dapat diturunkan dari generasi ke generasi nyamuk.
- Teknologi ini dapat diterapkan secara lokal dan berkelanjutan dengan mempertahankan populasi nyamuk yang terinfeksi Wolbachia.
Namun, tentu saja perkembangan teknologi biologi biologis seperti nyamuk Wolbachia ini memiliki tantangan yang perlu diatasi dalam penyebarannya, salah satunya ialah mengenai respon masyarakat. Di Indonesia sendiri, kehadiran nyamuk Wolbachia ini masih menjadi pro -- kontra yang sedang ramai diperbincangkan. Oleh karena itu, diperlukan pemahaman lebih mendalam bagi masyarakat mengenai nyamuk Wolbachia ini.
Selain itu, penelitian lebih lanjut juga diperlukan guna memastikan bahwa metode ini dapat diimplementasikan secara luas dan memberikan dampak maksimal dalam melawan DBD, serta memahami efek jangka panjang dari penggunaan nyamuk Wolbachia ini terhadap ekosistem dan kesehatan manusia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H