Mohon tunggu...
Aghniaa A
Aghniaa A Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan

masih terus belajar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Teknologi Informasi dan Komunikasi : Sebagai Aspek Besar dalam Pengaruh terhadap Masyarakat Masa Kini

14 Juli 2021   05:16 Diperbarui: 14 Juli 2021   05:48 530
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Teknologi Informasi dan Komunikasi atau yang biasa kita singkat dengan TIK ini merupakan sebuah wadah yang mencakup seluruh kegiatan dan proses informasi dan komunikasi yang memiliki sebuah keterkaitan dengan sarana/media. Teknologi informasi dan komunikasi sendiri terbagi menjadi dua aspek yaitu teknologi informasi dan teknologi komunikasi. Manusia zaman sekarang ini tak lekang dari pemanfaatan teknlogi informasi dan komunikasi dalam menunjang asupan informasi dari aspek-aspek seluruh bidang di dunia serta sebagai penunjang dalam kegiatan komunikasi jarak jauh melalui media. Dengan pemanfaatan yang sangat erat kaitannya dengan kehidupan manusia TIK ini membuat manusia menjadi ketergantungan serta kecanduan dengan teknologi informasi dan komunikasi. Ketergantungan dan kecanduan ini semakin terasa, hal tersebut dapat ditinjau dari perilaku manusia saat ini yang rela melakukan apa saja demi mendapatkan fasilitas dari teknologi informasi dan komunikasi dimana membutuhkan uang yang tak sedikit untuk mendapatkan fasilitas tersebut demi mendapatkan sebuah informasi serta untuk terealisasinya kegiatan komunikasi di ranah dalam jaringan dengan kerabat jauh. Informasi saat ini menjadi salah satu komponen utama dalam setiap alur kehidupan manusia. Seperti yang diungkapkan oleh Hartono (1990:7) bahwa informasi pada era ini diibaratkan sebagai darah yang mengalir di dalam tubuh sebuah individu dimana ketika terdapat bagian yang tak mendapatkan informasi tersebut maka suatu bagian sistem akan melemah dan pada akhirnya tak berfungsi. Dari ungkapan Hartono tersebut tak diherankan apabila saat ini perkembangan dari teknologi informasi dan komunikasi sangatlah pesat, berbagai hardware serta software telah tercipta dalam rangka memenuhi kebutuhan informasi serta kegiatan komunikasi di dunia maya. 

Seiring dengan perkembangan dari teknologi informasi dan komunikasi yang semakin jelas pengaruhnya terhadap manusia, tak dapat dipungkiri bahwa teknologi informasi dan komunikasi yang kita gunakan di kehidupan sehari-hari memiliki dampak yang ditinjau dari sisi positif dan sisi negatif terhadap kehidupan manusia. Sisi positif dan negatif ini tentunya sangat memegaruhi kehidupan masyarakat baik secara disadari maupun tak disadari. Untuk itu, mari kita ulik sisi positif dan negatif dari teknologi informasi dan komunikasi ini. Dampak positif yang kita dapatkan dari TIK ini tak lain adalah bertambahnya wawasan dimana hal ini didapatkan dari hausnya sebuah individu akan sebuah informasi. Ketika individu memiliki kesadaran yang tinggi terkait dengan kebutuhan informasi dalam dirinya, maka hal ini akan menjadi faktor keuntungan seorang individu memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. Dimana hal tersebut akan memberikan dampak positif yang berkaitan dengan mindset individu terkait dengan pentingnya literasi serta pentingnya peka terhadap isu terkini yang mana dapat membawa individu terhadap pemikiran yang kritis dari sebuah problematika yang ada. 

Sisi positif dari teknologi informasi dan komunikasi yang dapat dipetik adalah mempererat kegiatan komunikasi antar individu dengan jarak yang jauh. Di zaman yang serba digital ini, manusia mulai mengenal kegiatan komunikasi lewat sebuah media sosial dimana hal itu didukung dengan adanya berbagai aplikasi chatting yang mana kita dapat melakukan komunikasi jarak jauh dengan mudah dan cepat tanpa adanya hambatan dari segi keadaan dan waktu. Tak seperti dahulu, dimana ketika kita ingin mengirimkan pesan kepada kerabat jauh maka kita harus menulis sebuah surat yang dikirimkan melalui kantor pos atau burung merpati. Di era saat ini, semua hal dapat dilakukan dengan mudah seperti halnya membalikkan telapak tangan, kemudahan telah tersedia dan kita sebagai pengguna dapat menikmati dan memanfaatkan kemudahan tersebut. Terlebih dalam kondisi pandemi COVID-19 seperti saat ini, masyarakat dituntut untuk lebih banyak berada di rumah dan membatasi kegiatan di luar rumah dalam rangka partisipasi pemutusan rantai persebaran virus corona. Dengan adanya teknologi informasi dan komunikasi ini, kegiatan komunikasi masih berjalan dengan mudah dan hubungan baik tetap terjalin dengan bantuan smartphone ataupun personal computer sebagai alat untuk berkomunikasi meskipun keadaan mendorong kita untuk senantiasa menjaga jarak antar individu. 

Teknologi informasi dan komunikasi sebagai lapangan pekerjaan dan sebagai penunjang bagi para pebisnis, hal tersebut menjadi salah satu sisi positif dari adanya teknologi informasi dan komunikasi. Seorang pebisnis makro maupun mikro memiliki salah satu tujuan yaitu membuat produk bisnisnya menjadi dikenal oleh khalayak luas serta memiliki branding yang bagus. Tujuan tersebut dapat dicapai oleh seorang pebisnis dengan selalu mengambil tindakan memanfaatkan media yang ada, salah satunya yaitu promosi melalui platform media sosial. Dengan penyebaran serta promosi melalui media sosial ini, sebuah produk tentunya akan semakin dikenal oleh khalayak luas. Penyebaran oleh seorang pebisnis ini tentunya menjadi salah satu opsi yang penting untuk direalisasikan terutama bagi para UMKM. Dimana UMKM ini merupakan aspek yang harus diperhatikan lebih dan produknya pula memiliki keharusan untuk dikenal di khalayak luas. Pemanfaatan teknologi digital lewat sebuah media juga menjadi salah satu faktor sebuah produk dari UMKM ini memiliki branding yang bagus. Dengan promosi serta branding yang kuat, maka produk lokal ini akan semakin tersebar luas yang mana hal tersebut dapat menumbuhkan kesadaran bagi masyarakat untuk lebih prefer dan mengutamakan produk lokal dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Terkait dengan lapangan pekerjaan, platform dalam media sosial saat ini dapat menjadi opsi untuk mencari pekerjaan. Saat ini banyak para content creator yang menjadikan platform Instagram, Youtube, TikTok, dan lain-lain sebagai ladang untuk mencari cuan. Hal ini telah dibuktikan oleh beberapa selebgram, youtuber, dan para content creator yang sukses menjadikan hobi mereka menjadi sebuah pekerjaan. Hasil dari kreativitas mereka inilah yang menjadi salah satu hal yang dilirik oleh berbagai brand untuk diajak kerjasama dan endorsement pada brand tersebut. Tentunya hal tersebut tidaklah diraih dengan mudah oleh para selebgram, youtuber maupun content creator dalam mendapatkan perhatian oleh berbagai brand, butuh ketekunan, kreativitas tinggi, serta niat yang besar yang mereka camkan dalam diri mereka agar mendapatkan hasil yang dapat bermanfaat bagi mereka. 

Perbedaan sangatlah terlihat dimana teknologi informasi dan komunikasi belum secanggih saat ini dan sangat memengaruhi setiap aspek dalam kehidupan masyarakat. Dahulu, penyebaran informasi sangatlah terbatas dan harus didapatkan dari mulut ke mulut atau menuju kepada orang penting yang memiliki teknologi informasi, yang mana hal tersebut menyebabkan ketidakmerataan informasi. Berbeda dengan saat ini, informasi sangatlah mudah di akses kapanpun dan dimanapun serta menyebar hingga seluruh pelosok negeri. Yang mana hal tersebut membawa perubahan yang signifikan terkait dengan penyebaran informasi serta pemanfaatan teknologi komunikasi. Dalam aspek komunikasi, dahulu ketika seorang individu ingin menyampaikan sebuah pesan kepada kerabat jauh mereka, ada effort yang besar di dalamnya. Mereka harus menuliskan sebuah surat lalu dikirim melalui kantor pos atau dengan burung merpati. 

Selain terdapat dampak dari sisi positif teknologi dan komunikasi, dampak sisi negatif dari teknologi informasi dan komuniaksi ini tak dapat kita hindari. Banyak dari pengguna teknologi informasi dan komunikasi sendiri yang tak menyadari bahwasanya mereka telah terjangkit dampak negatif dari penggunaan teknologi informasi dan komunikasi, yang mana dampak tersebut dapat sangat fatal apabila kita tak segera menyadarinya. Apa saja dampak negatif tersebut? mari kita masuk pada pembahasan sisi negatif dari teknologi informasi dan komunikasi. 

Dampak negatif dari adanya teknologi informasi dan komunikasi ini adalah terjadi sebuah perubahan perilaku dan perhatian dalam konteks negatif yang menyerang individu. Perubahan perilaku dan perhatian ini memengaruhi dari segi pribadi dan orang disekitar individu tersebut. Contoh dari beberapa kasus perubahan perilaku serta perhatian ini diantaranya adalah munculnya perilaku anti sosial atau menarik diri seorang individu dari keramaian atau dari lingkungan sosial. Perubahan tersebut disebabkan oleh terlalu fokusnya seorang individu terhadap dunia teknologi informasi dan komunikasi, sehingga terjadi penurunan minat terhadap lingkungan sosial secara nyata. Hal ini ditandai dengan lebih aktifnya sebuah individu ketika berkomunikasi di dalam dunia maya atau media sosial dan pasifnya individu tersebut ketika dihadapkan dengan kegiatan berkomunikasi secara langsung atau secara tatap muka di tengah masyarakat. Perubahan tersebut tentunya sangat terlihat nyata, terlebih di masa sekarang. Generasi muda lebih memilih berdiam di rumah dan asyik dengan dunia teknologi informasi dan komunikasi ketimbang bersosialisasi secara langsung di dengan masyarakat secara nyata. Hal ini tentunya sangat dirasakan terutama bagi individu yang mengalami dua generasi, yaitu saat teknologi informasi dan komunikasi belum secanggih sekarang dan saat teknologi informasi dan komunikasi ini mengalami perkembangan yang sangat pesat hingga mengubah seluruh tatanan kehidupan masyarakat. Manusia yang hidup di zaman sekarang mulai lebih asyik memandangi gawai yang mereka miliki. Budaya kumpul bersama keluarga untuk menonton bersama, makan malam bersama, mengobrol bersama sudah mulai pudar. Mungkin saja di beberapa keluarga masih menerapkan budaya seperti itu, namun pada akhirnya mereka akan memegang gawai masing-masing dan tanpa adanya percakapan antar keluarga tak seperti kondisi di masa lalu yang mana terdapat budaya berkumpul bersama keluarga dan saling bercanda-tawa. Hal ini mungkin dirindukan oleh generasi yang masih hidup dan memasuki zaman kini, lalu berubah begitu saja karena pengaruh dari teknologi informasi dan komunikasi yang semakin signifikan memengaruhi kehidupan masyarakat terutama di Indonesia. 

Terganggunya kesehatan mental serta kesehatan fisik merupakan sebuah dampak dari tekonologi informasi dan komunikasi yang dapat memengaruhi pengguna. Seperti yang telah kita bahas di atas, penggunaan teknologi informasi dan komunikasi ini dapat menyebabkan kecanduan sama seperti halnya dengan mengonsumsi narkotika. Dimana ketika pengguna ini tak terpenuhi kebutuhan dari aspek fasilitas teknologi informasi dan komunikasi ini, maka seseorang yang telah kecanduan ini dapat melakukan pemberontakan yang dapat merugikan orang disekitarnya. Dampak tersebut tentunya sangat memengaruhi dari aspek kesehatan mental, dimana individu yang telah kecanduan tersebut akan merasa khawatir, cemas ketika kemauannya terhadap komponen TIK ini tak terpenuhi. Saat ini media sosial sedang marak terkait dengan standar-standar kehidupan yang ada akibat dari sebuah platform dalam media sosial tersebut, salah satu contohnya adalah standar kecantikan. Dimana banyak akun yang share foto dengan paras yang cantik ataupun strategi untuk mendapatkan wajah tanpa skin texture, berkulit putih, dan sebagainya. Tentunya hal tersebut mengundang netizen lain memuji terkait dengan beauty content yang ada. Sehingga terbentuklah standar kecantikan dimana wanita dengan kulit putih, wajah mulus, memiliki body goals akan lebih dipuji ketimbang wanita yang tak memiliki kualifikasi yang telah disebutkan tadi. Bagaimana wanita yang tak memenuhi kualifikasi tersebut? Tak sedikit wanita-wanita ini memiliki sisi insecure terhadap standar kecantikan yang diterapkan oleh kebanyakan netizen. Memiliki kulit sawo matang, ber-skin texture, tak memiliki badan goals wanita kebanyakan, dan kualifikasi lainnya terkait beauty standard oleh netizen masa kini. Hal ini akan menumbuhkan rasa insecurity yang tinggi pada diri seorang wanita yang tak memiliki kualifikasi beauty standard tersebut, dan tidak sedikit wanita yang putus asa, menyakiti dirinya, bahkan percobaan bunuh diri akibat dari insecurity yang ia miliki. Insecurity inilah awal dari pengaruh terhadap mental health seseorang, seperti halnya kurang percaya diri, menarik diri dari masyarakat dan dampak negatif lainnya. Sebenarnya insecure itu suatu hal yang harus dimiliki seseorang, karena insecure merupakan awal dari intospeksi dan perubahan diri, namun jangan jadikan insecure yang ada dalam setiap individu manusia ini menjadi hal yang akan membawa kepada keterpurukan, dalam artian tahu batas wajar dari insecure itu sendiri. Maka, jadikanlah insecure itu menjadi sebuah awal dari bangkitnya diri dan perubahan yang harus direalisasikan. Dan buktikan kepada mereka bahwa kita dapat berubah dengan insecure yang kita miliki. 

Selain terganggunya mental health seseorang, penggunaan teknologi informasi dan komunikasi ini dapat menjadi sebuah dampak buruk bagi kesehatan fisik. Dimana seperti yang kita ketahui bahwa gadget ini memiliki radiasi yang berbahaya jika digunakan dengan tidak menerapkan batasan. Radiasi ini dapat merusak mata, karena mata yang lelah ketika seharian terus memandangi smartphone ataupun personal computer. Selain itu, ketika kita jarang olahraga serta jarang mengonsumsi vitamin D, tulang kita akan terkena dampak buruk dari penggunaan smartphone atau personal computer yang terlalu lama sehingga menyebabkan tulang punggung menjadi bungkuk, bagian tangan terasa pegal, dan lain sebagainya. Untuk itu perlu bagi kita agar selalu menjaga kesehatan dari segi fisik maupun mental terutama dalam masa pandemi seperti sekarang ini. 

Berbicara tentang mental health, pengguna teknologi informasi dan komunikasi pada saat ini sangatlah rentan terkena depresi. Depresi menurut Beck dan Alford (2006) merupakan sebuah kondisi gangguan psikologis yang ditandai dengan penyimpangan perasaan, kognitif, dan perilaku individu. Individu yang mengalami depresi ini dapat mengalami kesedihan, kesendirian, menurunnya kepercayaan diri dan konsep diri, serta menunjukkan perilaku menarik diri dari lingkungannya. Depresi ini salah satu akibatnya adalah terlalu sering memainkan gawai dalam media sosial di plaform tertentu. Dimana ketika menemukan berita buruk, kita tak dapat memfilter berita tersebut untuk tidak menjadi konsumsi. Namun kekurangan dari teknologi informasi saat ini adalah kurangnya filter terhadap informasi buruk sehingga informasi teesebut masih tersebar luas dan memengaruhi masyarakat. Filter terhadap sebuah berita ini pun hadir dalam kemampuan masing-masing individu. Ketika seorang individu pandai dalam filterisasi asupan informasi baik dan buruk ini, maka ia dapat terantisipasi oleh berita buruk yang ada. Namun, ketika individu ini menelan seluruh informasi yang ada, maka ia akan rentan terkena fake news yang pada akhirnya dapat memengaruhi mental health. Dan dampak dari depresi ini sangatlah berpengaruh buruk terhadap kelangsungan hidup seseorang. Individu ini akan kekurangan minat terhadap sesuatu, tak maksimal dalam mengerjakan pekerjaannya, yang lebih parahnya mencoba untuk melukai diri dan bunuh diri. Untuk itu, seseorang yang telah terindikasi menngalami depresi sebaiknya harus segera ditangani agar tidak menjalar lebih jauh yang akan menyebkan kefatalan berlanjut. 

Berbicara tentang aspek filterisasi terhadap informasi positif dan negatif, tentunya sangat erat kaitannya dengan fake news dan hoax news. Dapat kita amati di sekeliling kita bahwa fake news ini masih saja tersebar di tengah-tengah masyarakat. Fakta berbicara bahwa catatan dalam Kominfo seputar berita palsu bahwa sekitar 800.000 situs di Indonesia telah terindikasi sebagai situs penyebar informasi palsu. Hal ini menjadi sebuah tantangan bagi masyarakat Indonesia agar lebih melakukan saring terhadap suatu berita, dan ketika telah terbukti kebenarannya, dapat kita sharing kepada kerabat-kerabat di sekeliling kita sehingga tak semakin banyak masyarakat yang temakan oleh berita hoax. 

Problematika terkait dengan sisi negatif dari teknologi informasi dan komunikasi yang sering menjadi perbincangan masyarakat adalah terkait dengan cyber crime. Kejahatan siber ini merupakan kejahatan dunia maya dimana kasusnya berupa penipuan, penyerangan virus, dan lain sebagainya. Cyber crime ini tentunya merupakan salah satu sisi negatif yang banyak menimbulkan kerugian bagi masyarakat terutama di Indonesia. Kasus cyber crime sendiri telah banyak memakan korban, sebagaimana data yang disebutkan oleh Pusat Operasi Keamanan Siber Nasional dimana pada tahun 2019 dan 2020 terjadi kenaikan angka yang sangat drastis, pada tahun 2019 tercatat bahwa terdapat 39.330.231 kasus terjadi di Indonesia dan pada tahun 2o2o tercatat sebanyak 189.937.542 kasus serangan siber yang terkonfirmasi, dapat diamati peningkatan kejahatan siber ini sangatlah drastis pada tahun 2019 ke tahun 2020.  Yang dapat kita amati di lapangan adalah banyaknya kasus cyber crime terkait dengan penipuan online shopping.  Dimana kasusnya seperti penipuan pada barang, penipuan pada harga, dan sebagainya. Namun masih tetap banyak masyarakat yang menggunakan e-commerce sebagai alat untuk menunjang kebutuhan sehari-harinya. Dalam data Kominfo, hampir seluruh lapisan usia masyarakat Indonesia melakukan belanja online ini terindikasi tinggi, diantaranya adalah pada rentang usia 16-25 tahun sebanyak 60% dan usia 56-65 mencapai angka 70%. Maka dari itu perlu adanya kesadaran dalam berhati-hati dan selektif ketika menggunakan e-commerce dalam belanja online. 

Generasi muda saat ini tak dapat lepas dari teknologi informasi dan komunikasi, salah satu diantaranya adalah saya yang merupakan seorang mahasiswa program studi Ilmu Komunikasi Universitas Ahmad Dahlan. Dalam memanfaatkan teknologi Informasi dan Komunikasi ini, saya pun dapat merasakan dampak positif dan negatifnya. Untuk itu, saya akan membahas dampak positif dan negatif apa saja yang saya rasakan selama menggunakan kecanggihan dari TIK ini. Pertama adalah dampak dari sisi positif teknologi informasi dan komunikasi. Penambahan wawasan serta kemudahan dalam mengakses informasi dalam berbagai bidang. Hal tersebut sangat saya rasakan manfaatnya dalam menggunakan teknologi informasi. Dengan kemudahan akses informasi tersebut, wawasan saya terhadap isu hangat yang sedang marak di tengah masyarakat meningkat, dimana hal tersebut juga menjadi salah satu pacuan bagi saya untuk berpikir kritis serta menjadi problem solve dalam sebuah isu. Selain itu, sisi positif lainnya adalah membantu memudahkan saya dalam menunjang perkuliahan. Dimana perkuliahan ini merupakan jenjang pendidikan yang mana menuntut mahasiswanya untuk lebih mandiri terutama dalam eksplorasi mata kuliah. Dengan adanya teknologi informasi dan komunikasi yang menawarkan kemudahan akses, saya menjadi terbatu dalam eksplorasi tersebut tanpa harus datang ke perpustakaan yang mana belum tentu ketersediaan buku yang dicari. 

Dalam ranah teknologi komunikasi tentunya terdapat aspek positif yang saya ambil, diantaranya adalah kemudahan dalam komunikasi jarak jauh dengan keluarga, saudara, maupun kerabat. Sisi positif ini sangat saya rasakan manfaatnya, karena saya merupakan mahasiswa rantau yang mana jauh dari keluarga. Dengan adanya teknologi komunikasi ini, saya menjadi sangat terbantu untuk tetap menjalin komunikasi dengan keluarga, saudara, maupun kerabat yang jauh. Dan masih banyak sisi positif yang dapat kita ambil dari teknologi informasi dan komunikasi selama kita pintar dalam memfilter mana yang harus dikonsumsi dan mana yang harus dibuang jauh agar tak terkena imbas negatifnya. 

Sisi negatif juga saya rasakan dalam pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi ini, meskipun kesadaran bahwa saya terkena dampak buruk dari teknologi informasi dan komunikasi ini sedikit terlambat menyadarkan diri saya. Salah satunya dampak dari sisi negatifnya adalah kecanduan dengan gadget. Kecanduan ini ditandai dengan malasnya saya ketika beranjak dari tempat tidur ketika saya sedang bermain gadget, dimana saya merasa tak mau dialihkan fokusnya ketika telah bermain gadget tersebut. Sisi negatif lainnya adalah kurangmya kepekaan terhadap lingkungan sekitar, dalam artian tidak mempedulikan keadaan sekitar. Hal merupakan dampak negatif yang saya rasakan ketika kecanduan bermain gadget. Namun, sisi negatif ini tersadarkan oleh konten-konten yang berbicara tekait dengan bahaya gadget, pengamatan sekitar dari buruknya pengaruh gadget, dan dari film yang pernah saya tonton. Film ini adalah film the social dilemma, dimana film ini menyajikan tentang sudut pandang real dari pegawai-pegawai aplikasi dan platform ternama seperti Google, Twitter, Facebook, dan lainnya. Film ini menyadarkan saya terhadap buruknya pengaruh teknologi informasi dan komunikasi apabila tak diberi batasan dalam pemakaiannya. Dan ketika diingat-ingat kembali ketidaksadaran saya itu, saya merasa sangat menyesal telah membuang waktu untuk suatu hal yang tak bermanfaat. Untuk itu, saya merekomendasikan kepada pembaca artikel saya untuk menonton film the social dilemma dalam rangka menambah wawasan terkait dengan apa yang ada di teknologi informasi dan komunikasi. 

Ketikan saya pada artikel ini merupakan sebuah pandangan terkait dengan sisi positif dan sisi negatif dari teknologi informasi dan komunikasi dengan didukung oleh film the social dilemma dan ilmu yang saya dapatkan dari mata kuliah TIK di Universitas Ahmad Dahlan, serta pengalaman pribadi saya mengenai penggunaan terhadap teknologi informasi dan komunikasi. Teknologi informasi dan komunikasi saat ini telah sangat sigifikan merubah tatanan kehidupan masyarakat. Berbagai dampak positif dan negatif tentunya akan memengaruhi setiap dari pengguna teknologi informasi dan komunikasi tersebut. Untuk itu, kita sebagai pengguna yang cerdas harus memiliki batasan serta sikap selektif dan selalu melakukan filterisasi terhadap berita yang kita temui dalam teknologi informasi dan komunikasi. Kita harus paham dengan informasi mana yang harus kita konsumsi dan informasi mana yang harus kita buang jauh agar dapat terantisipasi terkena dampak negatif dari teknologi informasi dan komunikasi. Manfaatkanlah sebaik mungkin teknologi informasi dan komunikasi yang ada, jangan sampai kita terjerumus pada dampak negatif dari teknologi informasi dan komunikasi yang kita gunakan sehari-hari. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun