Teknologi Informasi dan Komunikasi atau yang biasa kita singkat dengan TIK ini merupakan sebuah wadah yang mencakup seluruh kegiatan dan proses informasi dan komunikasi yang memiliki sebuah keterkaitan dengan sarana/media. Teknologi informasi dan komunikasi sendiri terbagi menjadi dua aspek yaitu teknologi informasi dan teknologi komunikasi. Manusia zaman sekarang ini tak lekang dari pemanfaatan teknlogi informasi dan komunikasi dalam menunjang asupan informasi dari aspek-aspek seluruh bidang di dunia serta sebagai penunjang dalam kegiatan komunikasi jarak jauh melalui media. Dengan pemanfaatan yang sangat erat kaitannya dengan kehidupan manusia TIK ini membuat manusia menjadi ketergantungan serta kecanduan dengan teknologi informasi dan komunikasi. Ketergantungan dan kecanduan ini semakin terasa, hal tersebut dapat ditinjau dari perilaku manusia saat ini yang rela melakukan apa saja demi mendapatkan fasilitas dari teknologi informasi dan komunikasi dimana membutuhkan uang yang tak sedikit untuk mendapatkan fasilitas tersebut demi mendapatkan sebuah informasi serta untuk terealisasinya kegiatan komunikasi di ranah dalam jaringan dengan kerabat jauh. Informasi saat ini menjadi salah satu komponen utama dalam setiap alur kehidupan manusia. Seperti yang diungkapkan oleh Hartono (1990:7) bahwa informasi diibaratkan sebagai darah yang mengalir di dalam tubuh individu dimana ketika terdapat bagian yang tak mendapatkan informasi tersebut maka suatu bagian sistem akan melemah dan pada akhirnya tak berfungsi. Tak diherankan apabila saat ini perkembangan dari TIK sendiri sangatlah pesat, berbagai hardware serta software telah tercipta dalam rangka memenuhi kebutuhan informasi serta kegiatan komunikasi dalam jaringan untuk manusia.
Teknologi informasi dan komunikasi saat ini sangatlah sulit dihindari keberadaannya. Sejarah munculnya teknologi informasi dan komunikasi, ada beberapa tonggak perkembangan teknologi yang secara nyata memberi sumbangan terhadap perkembangan TIK hingga saat ini. Pertama yaitu temuan telepon oleh Alexander Graham Bell pada tahun 1875. Temuan ini kemudian berkembang menjadi pengadaan jaringan komunikasi dengan kabel yang meliputi seluruh daratan Amerika, bahkan kemudian diikuti pemasangan kabel komunikasi trans-atlantik. Jaringan telepon ini merupakan infrastruktur masif pertama yang dibangun manusia untuk komunikasi global.
Memasuki abad ke-20, tepatnya antara tahun 1910-1920, terwujud sebuah transmisi suara tanpa kabel melalui siaran radio AM yang pertama. Komunikasi suara tanpa kabel ini pun segera berkembang pesat. Kemudian diikuti pula oleh transmisi audio-visual tanpa kabel, yang berwujud siaran televisi pada tahun 1940-an.
Komputer elektronik pertama beroperasi pada tahun 1943. Lalu diikuti oleh tahapan miniaturisasi komponen elektronik melalui penemuan transistor pada tahun 1947 dan rangkaian terpadu (integrated electronics) pada tahun 1957.
Perkembangan teknologi elektronika, yang merupakan cikal bakal TIK saat ini, mendapatkan momen emasnya pada era Perang Dingin. Persaingan IPTEK antara blok Barat (Amerika Serikat) dan blok Timur (dulu Uni Soviet) justru memacu perkembangan teknologi elektronika lewat upaya miniaturisasi rangkaian elektronik untuk pengendali pesawat ruang angkasa maupun mesin-mesin perang. Miniaturisasi komponen elektronik, melalui penciptaan rangkaian terpadu, pada puncaknya melahirkan mikroprosesor. Mikroprosesor inilah yang menjadi 'otak' perangkat keras komputer dan terus berevolusi sampai saat ini. Perangkat telekomunikasi berkembang pesat saat teknologi digital mulai digunakan menggantikan teknologi analog. Teknologi analog mulai terasa menampakkan batas-batas maksimal pengeksplorasiannya. Digitalisasi perangkat telekomunikasi kemudian berkonvergensi dengan perangkat komputer yang sejak awal merupakan perangkat yang mengadopsi teknologi digital. Produk hasil konvergensi inilah yang saat ini muncul dalam bentuk telepon seluler. Di atas infrastruktur telekomunikasi dan komputasi ini kandungan isi (content) berupa multimedia mendapatkan tempat yang tepat untuk berkembang. Konvergensi telekomunikasi - komputasi multimedia inilah yang menjadi ciri abad ke-21, sebagaimana abad ke-18 dicirikan oleh revolusi industri. Bila revolusi industri menjadikan mesin-mesin sebagai pengganti 'otot' manusia, maka revolusi digital (karena konvergensi telekomunikasi - komputasi multimedia terjadi melalui implementasi teknologi digital) menciptakan mesin-mesin yang mengganti (atau setidaknya meningkatkan kemampuan) 'otak' manusia. (Sejarah dilansir dari Wikipedia https://id.wikipedia.org/wiki/Teknologi_informasi_komunikasi)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H