Mohon tunggu...
Aghnia
Aghnia Mohon Tunggu... Editor - akunting

Ku bukan superstar kaya dan terkenal Ku bukan saudagar yang punya banyak kapal Ku bukan bangsawan, ku bukan priayi Ku hanyalah orang yang ingin dicintai

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Kolaborasi Ketiga Diani Budiarto dan PKS di Pilkada Bogor, Akankah Kembali Kalah?

9 Oktober 2024   22:34 Diperbarui: 10 Oktober 2024   14:14 634
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Poin pertama. Dedie Rachim sebelum menyatakan diri maju dalam Pilkada Kota Bogor 2024, hasil survei pribadi selalu menempati posisi teratas. Bahkan mencapai angka 44,0 persen. Sumber: (https://megapolitan.kompas.com/read/2024/06/10/14291451/survei-indikator-dedie-rachim-puncaki-elektabilitas-cawalkot-bogor)

Dilalah sampai kurang lebih dua bulan menjelang pencoblosan, hasil suvei pribadi Dedie Rachim masih yang tertinggi yaitu 39,3 persen. Dapat disimpulkan, sejak 4 bulan setelah survei Indikator sampai pada rilis survei Charta Politika, Dedie Rachim hanya turun sekitar 4,7 persen. Atau ada penurunan 1 persen perbulannya.

Padahal apabila di momen politik sekarang ini banyak hal bisa terjadi. Posisi petahana seperti Dedie Rachim bisa sangat rawan untuk terjun bebas karena ada gempuran dari berbagai pihak. Mulai dari pengaruh politik nasional, kampanye negatif yang digencarkan pihak lawan, hingga soal penentuan posisi calon wakil.

Ajaibnya, angin kemenangan justru makin kencang ke arah Dedie Rachim. Setelah memutuskan memilih Jenal Mutaqqin sebagai wakilnya, nasib baik selalu menghampiri. Banyak kalangan yang berpendapat bahwa menduetkan Jenal sebagai pendamping Dedie adalah langkah jitu dan strategis. Kombinasi yang pas. Dedie Rachim mantan Wakil Wali Kota Bogor. Jenal Mutaqqin mantan Wakil Ketua DPRD Kota Bogor.

Jenal Mutaqqin merupakan kader terbaik pilihan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, yang juga Presiden Republik Indonesia terpilih 2024-2029 yang akan dilantik pada tanggal 20 Oktober 2024 nanti. Jenal berulang kali terpilih menjadi kader terbaik dalam setiap pelatihan kader internal yang digelar Gerindra di hambalang. Sumber: (https://bogor.tribunnews.com/2024/05/15/biodata-jenal-mutaqin-wakil-ketua-dprd-kota-bogor-yang-akan-maju-di-pilkada-2024-syahwat-sudah-ada)

Hawa kemenangan Dedie Rachim dapat dirasakan tatkala kesesuaian arah angin siapa yang berkuasa di negeri ini sekarang. Prabowo Subianto tinggal di Desa Hambalang, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor. Dikabarkan juga akan berkantor di Istana Bogor, yang jaraknya hanya sepelemparan batu. Inilah yang sering disebut orang sebagai langkah jitu dan strategis.

Poin kedua. Lawan Dedie Rachim di Pilkada 2024 yang diperhitungkan adalah barisan yang sama dalam Pilkada 2013 dan Pilkada 2018: PKS. Dedie diasosiasikan sebagai penerus Bima Arya, Wali Kota Bogor 2014-2019 dan 2019-2024 sumber: (https://id.wikipedia.org/wiki/Bima_Arya_Sugiarto#:~:text=Bima%20adalah%20Wali%20Kota%20Bogor,2014%20hingga%207%20April%202019.&text=Bey%20Machmudin%20(Pj.))

Dalam Pilkada Kota Bogor 2013 dan 2018, PKS menjadi lawan sengit Bima Arya. Pada kontestasi dua pilkada pada masa itu, PKS selalu mengalami kekalahan. Yang bikin gondok, selisihnya tidak terlalu jauh. Ini kumpulan datanya.

Pilkada Kota Bogor 2013 (14 September 2013)
DPT: 673.938
Suara Sah: 400.871

Firman Halim - Gastono (Independen): 25.793 suara atau 6,43 persen
Bima Arya - Usmar Hariman (PAN, Demokrat, Gerindra, PBB, PKB): 132.835 suara atau 33,14 persen
Ahmad Rukyat - Aim Hermana (PKS, Hanura, PPP): 131.080 suara atau 32,7 persen
Dody Rosadi - Untung Maryono (PDIP, Golkar, PKPi): 67.715 suara 16,89 persen
Syaeful Anwar - Muztahidin (Independen): 43.448 suara 10,84 persen

Pilkada Kota Bogor 2018 (27 Juni 2018)
DPT: 674.310
Suara sah: 521.765
Ahmad Rukyat-Zaenul Mutaqin (PKS, PPP, Gerindra): 153.047 suara atau 29,4 persen
Edgar Suratman - Sefwelly Gianyar (Independen): 61.871 suara atau 11,85 persen
Bima Arya - Dedie Rachim (PAN, Demokrat, Golkar, Nasdem, Hanura): 215.078 suara atau 43,64 persen
Dadang Iskandar - Sugeng T. Santoso (PDIP, PKB): 63.335 suara atau 12,13 persen

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun