Mohon tunggu...
Aghisna Rosyada
Aghisna Rosyada Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa S1 Kimia, Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Diponegoro

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN UNDIP 2022: Ayo Cegah Stunting Sebelum Genting!

11 Agustus 2022   20:10 Diperbarui: 11 Agustus 2022   20:16 813
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Leaflet  Mengenai Stunting/dokpri

Lengkong, Kabupaten Tegal (11/08/2022) - Berdasarkan hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021, prevalensi stunting pada populasi sampel anak balita di Kabupaten Tegal mencapai 28% atau sekitar 21 ribu balita yang terkena stunting dimana Kabupaten Tegal meraih angka stunting tertinggi kedua di Jawa Tengah. 

Oleh karena itu, stunting masih menjadi salah satu masalah krusial yang harus ditangani sebab stunting sangat berdampak bagi generasi masa depan. Stunting tidak hanya menyangkut rendahnya berat dan tinggi badan yang tidak sesuai umur. 

Namun, bayi stunting juga mengalami keterlambatan tumbuh kembang, termasuk kecerdasan. Karena itu, butuh perhatian lebih untuk melakukan pencegahan dan antisipasi dengan memberikan gizi kepada para bayi. 

Sosialisasi Stunting kepada Ibu - ibu/dokpri
Sosialisasi Stunting kepada Ibu - ibu/dokpri

Menurut WHO, stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan yang dialami anak-anak dan disebabkan oleh pemenuhan gizi yang buruk, infeksi yang intens dan dengan frekuensi berulang kali, serta stimulasi psikososial yang tidak memadai (Who.int). Untuk menekan angka stunting, salah satu langkah yang dilakukan oleh mahasiswa KKN UNDIP saat ini yaitu melakukan edukasi dan sosialisasi mengenai stunting. 

Program edukasi dan sosialisasi terkait stunting yang dilakukan oleh mahasiswa KKN memiliki 2 sasaran, yakni ibu-ibu warga Desa Lengkong dan anak-anak SD setempat. Edukasi dan sosialisasi yang dilakukan ke ibu - ibu berupa cara pencegahan stunting dengan metode "AMAN". A merupakan Asi eksklusif (selama 6 bulan), M merupakan Makanan bergizi (4 sehat 5 sempurna), A merupakan Amati sanitasi (air bersih dan jamban), dan N merupakan pemeriksaan rutiN. 

Sedangkan edukasi dan sosialisasi yang dilakukan ke anak - anak berupa edukasi mengenai pentingnya menjaga kesehatan alat reproduksi dan motivasi “Aku dan Impianku” dengan tujuan memberikan stimulus agar berani meraih cita-cita setinggi-tingginya dan secara tidak langsung mampu menekan jumlah kelahiran stunting yang diakibatkan pernikahan dini. 

Adapun target anak - anak yang dituju untuk program ini adalah siswa - siswi berusia 10-13 tahun yang sudah atau akan mengalami masa pubertas.

Sosialisasi kepada Siswa - Siswi Mengenai
Sosialisasi kepada Siswa - Siswi Mengenai "Aku dan Impianku"/dokpri
Kegiatan edukasi dan sosialisasi ini sudah berlangsung sejak tanggal 13 Juli 2022. Kegaiatan ini dilaksanakan di beberapa posyandu yang terletak di Desa Lengkong dan beberapa Sekolah Dasar serta Madrasah. 

Target siswa-siswi yang dituju untuk program ini adalah yang berusia 10-13 tahun dimana masa pubertas sudah dialami oleh mereka. Dengan adanya program ini, diharapkan ibu-ibu warga Desa Lengkong mengetahui stunting dan bagaimana menjauhkan stunting ataupun mencegahnya demi pertumbuhan dan perkembangan buah hati yang sehat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun