Mohon tunggu...
Aghistna Muhammad
Aghistna Muhammad Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Jamaah jum'at yang berbahagia

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Kesan Orang Pekalongan pada Alun-alun Temanggung, Berbanding Terbalik dengan Alun-alun Kota Pekalongan

21 November 2024   12:16 Diperbarui: 21 November 2024   12:50 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Sekitar 2 tahun setelahnya, saya baru ketemu jawabannya, tulisan milik Khoirul Atfifudin di Terminal Mojok.co berjudul, "Alun-Alun Temanggung Semakin Menyedihkan, Sekarang seperti Kuburan di Tengah Kota" sangat menjawab kebingungan saya 2 tahun lalu.

Tulisan itu menyebutkan kalau situasi seperti ini terjadi sejak Alun-alun Temanggung direnovasi. Tahun-tahun sebelumnya, kata si penulis tempat itu cukup ramai untuk pacaran, area bermain anak, sampai titik COD. Setidaknya ada 3 faktor pemicu yang Mas Koirul ungkapkan; Pertama, bangunan alun-alun yang terlalu tinggi. Kedua, pemindahan pedagang kaki lima ke tempat lain. Ketiga, pemerintah seperti nggak serius ngurusi alun-alun, mereka jarang sekali membuat acara atau hiburan yang dapat menarik perhatian masyarakat.

Alhasil dari saya ke sana tahun 2022 sampai tulisan itu terbit tanggal 22 Januari 2024, rupanya kondisi Alun-alun Temanggung belum banyak berubah, masih sepi, seperti kuburan katanya. Sayang sekali, padahal Temanggung salah satu kabupaten yang indah di Jawa Tengah menurut saya. Ia juga sering dijadikan tempat wisata, khususnya bagi para pendaki atau mereka yang suka wisata alam.

Bagi saya hal ini bisa dijadikan contoh untuk pemerintah Kota Pekalongan dan warganya, saya sudah mendengar banyak kritikan, baik itu saya dengar langsung atau lewat sosial media tentang Alun-alun Kota Pekalongan.

Setidaknya saat itu ada 2 pendapat, ada yang menginginkan alun-alun dibersihkan dari segala macam jual beli yang membuatnya semrawut, ada pula yang menginginkan agar Alun-alun Kota Pekalongan masih tetap dengan keadaan yang demikian.

Dari Alun-alun Temanggung saya rasa Alun-alun Kota Pekalongan bisa berada di tengah-tengah kedua pendapat yang sudah saya sebutkan tadi, tetap ditertibkan namun jangan sampai benar-benar membuat sepi seperti yang terjadi pada Alun-alun Temanggung. Nggak enak juga kan kalau harus nongkrong cuma rokokan saja tanpa makan atau minum. Heuheu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun