Mohon tunggu...
Aghistna Muhammad
Aghistna Muhammad Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Jamaah jum'at yang berbahagia

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Belajar Kedisiplinan pada Gunung Kembang

17 Oktober 2023   11:28 Diperbarui: 17 Oktober 2023   11:40 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Aktivitas mendaki gunung belakangan ini sedang banyak disukai oleh masyarakat dari berbagai kalangan, dari anak muda sampai orang tua, dari pendaki professional sampai pendaki yang baru memulai kiprahnya di dunia pendakian. Niat dan tujuannya pun beragam, ada yang sekedar hobi, olahraga, sampai yang menjadikan pendakian gunung sebagai "healing" menenangkan dirinya dari segala kesumpekan.

Semakin banyak orang yang mendaki gunung, semakin banyak pula barang-barang dan makanan yang berpotensi menjadi sampah yang dibawa keatas gunung, kecuali mereka yang mendaki gunung dengan niatan cari pesugihan kemudian melakukan puasa, hehe itu beda lagi ya.

Jika tidak ada kesadaran dari para pendaki untuk membawa turun kembali sampah bawaannya, serta tidak adanya peraturan tentang sampah dari pihak basecamp, wah ya bisa-bisa gunungnya bisa berubah menjadi gunung sampah.

Salah satu gunung dengan peraturan paling ketat yang pernah saya daki adalah Gunung Kembang via blembem.

Profil Gunung Kembang

 Salah satu dari banyak gunung di Jawa yang memiliki jalur pendakian resmi adalah gunung kembang. Gunung yang dijuluki kecil-kecil cabe rawit karena track terjalnya ini menurut saya memiliki keindahan yang super duper indah. Semua rasa capek, pegal-pegal bisa terbayar lunas bahkan "susok" saat kita sudah mencapai puncaknya, kalau nggak ada kabut ya, ee tapi kalau ada kabut pun kalian bisa nunggu kebuka kabutnya, karena di gunung ini puncaknya bisa buat mendirikan tenda.

Gunung sindoro dan gunung sumbing terasa sangat dekat dari puncak gunung kembang, ya memang secara lokasi gunungnya berdekatan sih, hehe. Saking deketnya gunung kembang dengan gunung sindoro, banyak yang menyebut gunung kembang sebagai anak gunung sindoro, menurutmu bidannya siapa? Bisa jadi bahan overthinking nanti malam nih.

Gunung yang berdomisili di Dukuh Blembem Kaliurip, Kecamatan Kertek, Kabupaten Wonosobo ini, dinamai "kembang" karena tinggi gunung ini yang semakin berkembang, apa si kembang ini minum pil peninggi badan yang banyak di iklankan di Instagram itu? Bukan, gunung kembang bisa bertambah tinggi karena letak gunung kembang yang bersebelahan dekat dengan gunung sindoro yang notabene masih aktif. Aktivitas magma gunung sindoro diyakini mengalir ke gunung kembang, sehingga menyebabkan tinggi gunung kembang mengalami perkembangan.

Pendapat lain mengatakan, gunung ini dinamai gunung kembang karena banyak spesies bunga yang hidup disini. Dalam sebuah ensiklopedia penelitian yang dilakukan tim IPB (Institut Pertanian Bogor), mengatakan bahwa hampir seluruh spesies bunga hidup subur di hutan gunung kembang. Sudah sepatutnya kita yang mau mendaki kesana ikut menjaga keasrian dan gunung kembang, dengan tidak sembarangan memetik bunga-bunga disana.

Belajar Kedisiplinan pada Gunung Kembang

Demi terjaganya keasrian hutan dan gunung, pendaki dan pihak basecamp semestinya memiliki kesadaran untuk bekerja sama menjaganya. Karena bagaimanapun juga hutan dan gunung itu tempat bermukimnya hewan-hewan dan tumbuhan dengan segala dinamika kehidupannya, jangan sampai keegoisan kita merusak itu semua.

Seperti yang sudah dilakukan para pengelola jalur pendakian gunung kembang via blembem dan via lengkong ini, mereka benar-benar secara serius menjaga keasrian dan kebersihan gunung kembang melalui peraturan-peraturan yang sudah dibuat dan dilaksanakan.

Meskipun bagi saya dan para pendaki lain peraturan-peraturan ini dianggap ribet, tapi percayalah wahai para pendaki, ini suatu hal yang baik dan sudah semestinya diterapkan di basecamp-basecamp pendakian. Jika sudah memutuskan untuk mendaki gunung (tak hanya gunung kembang), kita harus siap mematuhi segala aturan yang sudah ditetapkan pihak basecamp, karena selain kita ikut berpartisipasi menjaga keasriannya biasanya jika melanggar aturan-aturan tersebut akan dikenai hukuman-hukuman tertentu sampai ada yang dikenai denda.

Bagi para pendaki yang sudah pernah mendaki gunung kembang biasanya akan merasa maklum ketika mendaki gunung-gunung lainnya, pasalnya peraturan di gunung kembang bisa dikatakan peraturan yang sangat ketat dibanding gunung-gunung lain.

Sebelum melakukan pendakian, barang-barang bawaan pendaki terlebih dulu di cek, dicatat, dan dihitung oleh petugas, sampai rokok pun dihitung perpuntungnya. Jika ada barang bawaan atau makanan yang memiliki wadah plastik dan bisa disatukan, oleh petugas akan dibuka dan dijadikan satu dalam trash bag yang disediakan basecamp. Intinya meminimalisir kemasan berbahan plastik dan lainnya yang tidak perlu dibawa, botol plastik air mineral juga dilarang dibawa naik, jika tidak membawa wadah air lain, basecamp sudah menyediakan dirgen untuk tempat air, setiap 1 dirgen dikenai sewa dua ribu perbiji.

Tujuan dari pencatatan barang bawaan ini agar memudahkan pendaki mengecek Kembali sampah apa saja yang mereka bawa dari bawah. Karena setelah turun dan sampai di basecamp, sampah-sampah yang dibawa turun pendaki akan dicek kembali oleh petugas berdasarkan catatan tadi, yang unik adalah sobekan-sobekan kecil dari kemasan plastik dan punting-puntung rokok juga ikut dihitung dengan teliti, jika ada sampah yang kurang atau tertinggal pendaki akan dikenai hukuman-hukuman tertentu.

Tak bisa dipungkiri hasil dari penerapan peraturan-peraturan tersebut menjadikan gunung kembang menjadi gunung yang sangat bersih, bahkan ada yang mengatakan kalau gunung kembang adalah gunung terbersih se-pulau Jawa. Walaupun belum ada program awardnya, tapi banyak pendaki yang sudah mengakui hal itu. Saya juga sudah membuktikannya sendiri, selama saya berjalan dan beristirahat di track pendakian gunung kembang, hampir tidak ada sama sekali sampah yang saya jumpai. Tak hanya di jalur pendakian, basecampnya pun menurut saya bisa dikatakan basecamp terbersih dengan fasilitas yang komplit, kamar mandi, mushola, sampai dapur juga sudah tersedia.

Selain menjadikan kebersihan gunung kembang terjaga, adanya aturan-aturan tersebut juga melatih kedisiplinan siapa saja yang mendaki gunung kembang. Semoga semua pihak terkait, termasuk pendaki dan pengelola jalur pendakian bisa sama-sama memiliki kesadaran berkerja sama menjaga keasrian dan kebersihan gunung sesuai dengan perannya masing-masing.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun