Setelah 40 hari ditinggalkan oleh Beliau rasa fakum,resah dan dahaga akan kasih sayang Beliaupun terhapus 29 maret 2000 mendung tebal yang menyelimuti para santripun kembali cerah sebab kepulangan Romo yai dan Ibu Nyai dari tanah suci.hujan air mata bahagia menyambut kepulangan Beliau.semoga menjadi haji yang mabrur amiin.
# Beliau seorang yang sangat menghargai waktu hampir tidaj ada waktu yang terbuang sia-sia,harai-hari nya dituangkan untuk mengaji dan mengaji.masih banyak karakter-karakter Beliau yang lainnya.
Pola pikir Beliau yang sangat kental dalam sikap Beliau sehari-hari adlah:moderat,salafi modern dan kepekaan sosial yang tinggi.
Moderat,dalm arti tidak kolot.dalam memandang msalah-masalh yangada kaitannya deangan hukum syari'at tidak langsung dikembalikan pada ketentuan fiqih centris (fiqih murni)saja akan tetapi lebih di kembalikan pada qoidah-qoidah usul fiqih dimana faktor ilat suatu hukum dan masalah lebih di perhatikan.
Salafi modern,adalah Beliau ingin selalu mepertahankan nilai-nilai yang terkandung dalm kitab-kitab salaf dan menjunjung tinggi ajaran ulama-ulama salafi. Akan tetapi Beliau sampai kan dengan pendekatan moral dan etika modern.misalnya:dalam mengajar berbagai fan ilmu Beliau memberikan penerangan dan penjelasan kepada para sasntri-santrinya tidak Cuma secara tekstual(teori)sajatetapi Beliau juga menyampaikan dengan cara kontekstual (praktek)agar semua bisa di faham secara alami.
Kepekaan sosial yang tinggi,ini melekat dalm diri Beliau karena memang secara pribadi Beliau merasakan sendiri bagai mana rasanya hidup dalam kekurangan,karena itulah Beliau selalu memperhatikan kesejahteraan orang-orang yang ada di lingkungan Beliau,satu misal dalam setiap tahun ajaran baru dapur Beliau selalu di punuhi dengan berbagai macam kebutuhan (gula,kopi,teh dan lain-lain)yang di bawa oleh para santri --santri yang baru datang dari rumah masing-masing, kesemuanya tidak Beliau habiskan sendri saja,akan tetapi Beliau bagikan kepada masyarakat di lingkungan Beliau.
Dan satu hal yang patut di acungi jempol adalah kepedulian Beliau terhadap ilmu dan pondok pesantren,hal ini Beliau wujudkan dengan di bukanya sekolah formal bagi santri yang tidak Cuma butuh ilmu agama dan untuk kemajuan pondok pesantren di masa depan secara kualitas.
Sumber:HIMMAH 26/36.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI