Mohon tunggu...
Ageng Wiguno
Ageng Wiguno Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Selamat Membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Industri Produk Kosmetik Halal dalam Perdagangan Internasional

16 April 2023   13:38 Diperbarui: 16 April 2023   13:41 377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagi kaum wanita kecantikan merupakan salah satu hal yang melekat pada diri.

Selain bisa meningkatkan kepercayaan diri, cantik itu juga dapat dikatakan suatu hal yang indah dan menarik. Nah, dalam menjaga penampilan dan merawat diri merupakan suatu hal yang penting dilakukan terkhusus nya bagi wanita. Mulai dari remaja hingga dewasa akan menjaga diri agar tetap pede, serta mencegah timbulnya rasa insecure . Bukan hanya itu menjaga penampilan dan merawat diri merupakan bentuk dari self love agar bisa lebih menyayangi diri sendiri.

Nah mengapresiasi diri bisa mulai dari gaya berpakaian, model rambut, hingga makeup!

Jaman dahulu kosmetika mempunyai tujuan, melindungi tubuh dari alam (seperti panas, dingin, dan iritasi) dan mempunyai tujuan religius untuk mengusir makhluk halus dari bau kayu tertentu. Dalam perkembangannya pada era modern kini mempunyai tujuan utama untuk kebersihan pribadi, meningkatkan daya tarik melalui make up, meningkatkan rasa percaya diri, melindungi kulit dan rambut dari kerusakan sinar UV, polusi dan faktor lingkungan yang lain, mencegah penuaan dini dan secara umum membantu seseorang untuk lebih menghargai hidup .Bahan yang digunakan dalam usaha untuk mempercantik diri ini, dahulu diramu dari bahan-bahan alami yang terdapat pada lingkungan sekitar. Namun sekarang kosmetika dibuat manusia tidak hanya dari bahan alami tetapi juga bahan buatan dengan maksud untuk meningkatkan kecantikan.

Produk kecantikan kosmetik mulai ada sejak zaman Mesir kuna 3500 SM. Pada masa itu kosmetik dibuat secara tradisional menggunakan bahan yang berasal dari alam seperti tumbuhan, hewan serta bahan lainnya. Sedangkan istilah kecantikan di Indonesia mulai dikenal pada kerajaan Majapahit yang dahulu kosmetik diolah dari bahan alami seperti beras kencur, bengkuang, lidah buaya dan lainnya. Hingga saat ini kosmetik mengalami perkembangan ragam, perubaan bentuk, dan banyak penyesuaian mengikuti perkembangan zaman dan permintaan pasar.

Apalagi di setiap negara dan daerah memiliki makna kecantikan yang beragam.

Media iklan juga turut serta ikut dalam menyebarkan makna kecantikan ini. Bahkan adanya globalisasi, membuat pihak industri berlomba - lomba untuk menciptakan produk kecantikan salah satunya make up ini. Bukan hanya didalam negeri, diharapkan kosmetik / make up buatan dalam negeri dapat menembus di kanca Internasional. Media sosial seperti: YouTube, Instagram,Tik Tok, Facebook, sebagai salah satu pendorong lebih dari 85% penjualan kosmetik online .Selain itu, keterlibatan media sosial memungkinkan ulasan lebih cepat sehingga menghasilkan inovasi lebih cepat.

Perkembangan industri kosmetik di tahun 2023 , setelah pandemi konsumen harus menghadapibiaya hidup,maka dari itu produk yang dibutuhkan harus sesuai dengan fungsi baiknya.Nah, salah satu dampak digitalisasi mempermudah menemukan brand dan produk baru melalui platform media sosial.Kosmetik natural berkembang pesat saat ini di pasar Global dan Eropa. Saat ini, sektor Eropa bernilai 77 miliar. Konsumen memiliki minat lebih terhadap kosmetik berbahan alami. Secara holistik pasar berpendapat bahwa produk bahan alami dipandang lebih memiliki nilai keberlanjutan karena rendah atas bahan kimia dan efek samping terhadap lingkungan.Dengan ini Pasar kosmetik Eropa memberikan peluang yang baik bagi eksportir bahan alami dari negara berkembang.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pada 2023 nilai impor produk kosmetik Indonesia mencapai 93,7 juta dollar AS , sementara ekspornya hanya 63,7 juta dollar AS.Dapat kita liat bahwa impor produk kosmetik ke Indonesia lebih besar daripada ekspor nya. Mengingat bahwa Indonesia memiliki kekayaan hayati dan bonus demografi. Maka, peluang terbuka lebar untuk Indonesia. Sektor kosmetik di dalam negeri Indonesia pun juga memiliki pertumbuhan positif dan lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi nasional. Mengulas Kembali sepanjang kuartal 1/2019 terjadi pertumbuhan dalam industri farmasi, produk obat kimia dan obat tradisional sebesar 8.12% dari PDB dengan nilai Rp 21,9 triliun (Airlangga Hartato, 2019) Segmen kosmetik, perawatan kulit dan personal care diproyeksikan tumbuh pada angka 3%.

Terlepas dari itu adapun hambatan yang dihadapi dalam perkembangan industri kosmetik ini dalam menebus kancah internasional seperti; Maraknya peredaran produk ilegal? Bagaimana pemerintah mempermudah izin edar produk?

Untuk mencegah peredaran kosmetik ilegal dan palsu, Badan POM memiliki strategi dari supply side (produsen) hingga demand side (konsumen). Dari supply side, Badan POM memberikan kemudahan mendaftar produk kosmetik. "Saat ini, pendaftaran atau notifikasi produk Badan POM sangat mudah. Untuk parfum hanya 3 hari. Untuk produk selain parfum sekitar 14 hari kerja," ungkap Direktur Pengawasan Kosmetik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun