Mohon tunggu...
Ageng Wahyudi
Ageng Wahyudi Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

LDR

30 Oktober 2015   15:56 Diperbarui: 30 Oktober 2015   16:36 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masa SMA adalah masa-masa yang paling indah, tidak ada lagi masa yang paling indah selain pada masa SMA. Perkenalkan namaku “Dimas” waktu itu aku baru naik kelas XII dan sebentar lagi akan lulus, tidak terasa sudah mau lulus saja. Padahal masih belum puas bermain bersama teman-teman dan masih banyak hal lagi yang belum kami lakukan di masa kelas X maupun di kelas XI. Aku merasa tidak ingin cepat lulus tapi ini semua tidak akan terjadi karena kami harus lulus tahun ini. Pada suatu hari aku melihat sosok gadis yang aku rasa sangat cantik di sekolah. Setelah aku cari tahu ternyata gadis ini adik kelas anak kelas XI namanya “Dinda”.

Aku setiap hari mau masuk ke kelas selalu melewati depan kelasnya dan aku sesekali menengok ke kelas berharap melihat gadis cantik itu. Pada waktu itu aku masih belum berani untuk berkenalan karena masih ragu untuk mendekati gadis itu, hanya bertanya-tanya dalam hati “apakah gadis ini masih single ataukah sudah punya pacar”.  Pas waktu pulang sekolah aku sengaja lewat depan kelasnya dan berharap bisa bertemu gadis itu, aku melihat dari kejauhan gadis itu lagi duduk bersama temanya di depan kelas.

Akupun memberanikan diri untuk mendatanginya dan akhirnya aku bertemu gadis yang telah lama aku amati. Namun, aku pada saat itu masih sekedar ketemu dan berkenalan saja dan aku langsung pergi karena aku pada saat itu harus segera masuk kelas karena ada bimbingan belajar tambahan disekolah. Sesudah pertemuan itu aku mencoba mendatangi lagi ke kelasnya dan akhirnya aku ketemu dan mencoba untuk ngobrol-ngobrol agar kami semakin akrab. Setelah itu aku meminta no hp nya dan ternyata aku dikasih, wah perasaanku pada saat itu sudah seneng banget. Semakin berjalan waktu kami pun semakin dekat karena hampir setiap hari kamipun selalu Smsn, Bbmn menanyakan kabar dan masih banyak lagi yang kami obrolkan setiap hari. Aku merasa sudah nyaman dengan gadis ini dan aku ingin segera ngomong kalau aku suka sama dia. Saat itu hari jumat pas pulang sekolah aku mendatangi dinda, setelah aku rasa agak sepi dan anak-anak yang lain sudah pulang. Aku pun memberanikan diri untuk menyatakan cinta kepada dinda namun, mulut ini terasa berat untuk mengatakannya.

“Din aku boleh ngomong enggak?” dengan sedikit gerogi.

“Iya mu ngomong apa” tanya Dinda.

“Ini Din.. Anuu” Dalam hati aku berkata anjirrrr sulit bener mau ngomong saja.

“Iyaa Anu apa? Kok anu anu terus” tanya dinda dengan sedikit bingung.

Dan akhirnya aku pun memberanikan diri untuk ngomong kalau aku sayang sama dia.

“Din, aku mau ngomong. Memang kita belum lama bertemu tapi aku sudah merasa nyaman sama kamu.. entah apa perasaan ini namanya yang aku rasakan.  aku sayang kamu din, kamu maukah jadi pacarku ?”

“ Kamu Ngomong apaan sihh Dim” masih bingung.

“ Kamu mau enggk jadi pacarku, aku sayang kamu Din. Aku mohon kamu jawab?”

“ Gimana iyaa Dim, kalau boleh jujur aku sebenarnya aku juga suka sama kamu sebelum kita kenal, aku juga sayang kamu Dim” jawab dinda dengan muka sedikit malu-malu.\

“Kamu serius, Terus kita jadian ini .” tanya Dimas sambil tersenyum

“Iya Dim” Dengan nada pelan.

Akhirnya aku sama Dinda sekarang resmi jadian, wahh

Waaaaaah aku hari itu merasa sangat senang dan masih tidak menyangka kalau aku sekarang sudah punya pacar. Kami menjalin hubungan seperti layaknya orang berpacara pada umumnya dan Hububgan kami pun berjalan dengan baik-baik sampai kira-kira hubugngan kami tidak terasa sudah 9 bulan. Tidak terasa aku sebantar lagi mau lulus dan aku ingin melanutkan kuliah di luar kota. Inilah yang aku takutkan pasti kami akan jauh dan tidak bisa lagi bertemu.

Tidak di duga aku diterima di salah Perguruan Tinggi Negeri di Kota Malang aku merasa senang dan aku juga merasa sedih pula karena harus jauh dengan Dinda. Sebelum aku berangkat ke Malang sisa waktuku disini aku luangkan setiap hari bersama Dinda dan tidak terasa pada saat nya aku harus pergi. Aku merasa sangat sedih karena harus jauh dengan Dinda tapi semua ini sudah terjadi dan harus aku jalani.  Tepat pada hari jadian kami pun aku tidak bisa pulang dan merayakan bersama, yang seharusnya hari jadi pertama kami bisa rayakan bersama tapi kita tidak bisa merayakan seperti pasangan-pasangan yang lain karena jarak kita jauh.

Menjalin hubungan jarak jauh sebenarnya bukan pilihan kami namun, semua terjadi secara kebetulan dan mengharuskan kami untuk menjalin hubungan jarak jauh. Menjalin hubungan jarak jauh ternyata tak semudah seperti hubungan pada umumnya. Banyak masalah-masalah sepele yang kemudian menjadi besar karena kurangnya komunikasi. Pada awalnya tidak ada masalah dengan hubungan kami tetapi lama kelamaan masalah silih berganti datang. Pada waktu itu hubungan kami masih berjalan9 bulan kita bersama-sama  dan sekarang kita harus berpisah karena aku kuliah di luar Kota.

Pada saat awal masuk kuliah kegiatan di kampus sangatlah padat dan dengan keadaan itu aku semakin jarang ada waktu dan Dinda pun awalnya masih belum bisa meerima keadaan ini. Setiap hari kami pun bertengkar karena masalah yang sangat sepele. Bulan pertama aku kuliah pokoknya setiap hai tidak ada kata tidak berantem selalu begitu terus. Dinda pun sekarang sifatnya berubah menjadi cemburuan, tidak ada kabar sebentar saja dikira pergi sama cewek lain. Pada masa-masa ini hubungan kami sangat kurang baik. Tapi aku berusaha mempertahankan dengan tidak tergoda dengan cewek lain disini. Karena hubungan jarak jauh seperti ini sangat rawan untuk mencari pacar lagi disini. Namun, aku tidak ingin seperti itu karena aku sudah merasa nyaman dan sayang sama dinda. Hubungaan ini kami lalui sampai 1 tahun sampai pada saatnya Dinda Lulus dari SMA. Aku berharap setelah lulus dinda bisa kuliah di Kota yang sama dengan aku dan kita bisa bersama terus disini. Tetapi, semua itu tidak terjadi karena Dinda sudah diterima Di Perguruan Tinggi di Kota Surabaya. Aku pun sebenarnya sedikit kecewa karena apa yang aku bayangkan tidak sesuai dengan kenyataannya. Tapi iya sudahlah akupun mencoba menerima dan berharap ini menjadi yang terbaik buat kita bersama. Setelah Dinda masuk kuliah, Dinda pun sangat sibuk sekali seperti dulu aku menjadi mahasiswa baru, tapi aku berusaha mengerti karena aku dulu sudah merasakan apa yang dirasakan Dinda sekarang. Beberapa bulan lagi adalah hari jadian kami yang ke-2 aku berharap tahun ini bisa merayakanya karena pada tahun lalu kami tidak bisa merayakan hari jadi kami yang ke-1. Tepat pada hari itu kami pun ketemu dengan memutuskan merayakanya di Malang. Akhirnya kita pun bisa merayakan hari jadi kami yang ke-2, aku merasa sangat bersyukur bisa merayakan bareng.

Setelah beberapa bulan setelah itu hubungan kami kembali kurang baik, entah apa yang membuat hubungan kami seperti ini apakah karena factor pihak atau tidak aku pun kurang tahu dan mencoba berfikiran positif. Pada saat itu komunikasi kami sangat kurang baik dalam seharipun BBM atau SMS aja bisa dihitung, ampai beberapa hari kami pun tetap seperti ini dan berlanjut sampai lama. Pada suatu pagi aku mendapat BBM dari dinda, aku pun tidak menyangka kalau pagi itu dia BBM dan mengajak kita putus. Aku sangat kaget melihat isi BBM itu karena tidak menyangka dia bisa ngomong seperti itu. aku masih kurang percaya dengan semua ini dan akupun mencoba menanyakan apa maksut dari semua ini. Namun, Dinda tetap kekeh untuk putus dan beralasan karena ingin focus sama kuliah. Tapi alasan itu tidak aku terima karena aku rasa sangat mengada-ngada dan tidak masuk akal. Tapi keputusan dinda masih tetap ingin putus dan terpaksa pada waktu itu kami berpisah. Akupun sebenarnya masih kurang terima dengan keputusan yang mendadak ini dan secara sepihak. Pada saat itu kami sudah beberapa hari tidak ada lagi hubungan komunikasi sekalipun. Tiba-tiba dinda menghubungi aku lagi dan tanya-tanya kabar dan lain-lain tapi aku jawab seperlunya karena aku masih merasa sakit hati. Setelah beberapa minggu berlalu tiba-tiba dinda mendadak menghubungi dan menyuruh aku untuk jemput di terminal. Aku pun kaget kenapa dia tiba-tiba kesini, setelah itu kami bertemu dan masih sedikit canggung. Kami pun memutuskan pergi ke salah satu tempat. Disini dia menjelaskan dan jujur kenapa dia waktu itu seperti itu. Ternyata dugaanku benar penyebabnya adalah karena orang ketiga. Dia menjelaskan hampir jadian sama orang lain  namun tidak jadi. Entah apa alesan mereka tidak jadi akupun tidak mau tahu dan tidak peduli. Dinda pun merasa menyesal sudah melakukan hal bodoh seperti itu dan ingin memperbaiki hubungan kami lagi. Pada awalnya aku masih ragu tetapi aku berfikir apa salahnya memperbaiki hubungan lagi. Aku merasa mungkin karena aku juga kurang ada waktu dan perhatian sama dinda dan menyebabkan dinda sempat berbuat seperti itu.

Kami pun kembali menjalin sebuah hubungan pacaran selayaknya dulu. Namun, maslah kami berdua tidak berheti sampai disini. Setelah kami balikan masih ada banyak maslah yang terjadi seperti dahulu-dahulu. Kami sering berantem yang tidak jelas karena disebabkan hal yang aku rasa sangat sepele dan sebenarnya tidak perlu diributkan. Sampai pada titik aku sangat capek dengan semua  ini dan aku sempat merasa menyesal balikan lagi.

Tepat pada kita berdua Libur semester dan kami pulang kerumah, pada saat itu kami bertemu di rumah dinda. Dinda meminta kita ngomong serius masalah hubungan ini mau di bawa kemana.

Tepat pada titik permasalahanya sebenarnya adalah kami selama ini kurang terbuka dengan satu sama lain tidak mau terus terang apa yang sebenarnya kita tidak suka. Pada saat itu kami mencoba ngomong apa unek-enek kita selama ini dan mencoba berterus terang apa yang sudah telah kami lakukan selama ini di belakang. Setelah kami jujur satu sama lain dan kita tahu kesalahan kita masing-masing.

Setelah Obrolan itu hubungan kami menjadi lebih baik lagi dari sebelumnya. Malah lebih baik dari awal kita pacaran. Kami sekarang mencoba untuk saling tebuka dan jujur satu sam lain walaupun kami menjalin hubungan jarak jauh tetapi kami pun tetap harmonis dan malah seperti awal kita pacaran. Kami pun merasa lebih baik merasa lebih bahagia dengan hubungan kami yang seperti ini, yang saling mendukung, menghargai, dan saling menerima kekurangan masing-masing.

Dengan adanya banyak masalah yang kami lalui membuat kami menjadi pribadi yang lebih baik dan belajar dari kesalahnya yang dulu pernah kita lakukan.

Tidak terasa hubungan kami sudah memasuki tahun ke-3. Hari jadi kami tepat pada hari libur semester, kami pun merencanakan untuk pergi ke Kota Jogja. Satu hari sebelum hari jadi kami berangkat ke Jogja naik kereta dari Surabaya. Kami berangkat jam 08.00 pagi dan sampai di joga sekitar jam 15.00 sore. Setelah sampai kami pun segera mencari penginapan untuk beristirahat sebentar. Kami memutuskan akan pergi jalan-jalan malam hari di sekitar Malioboro sampai malam. Paginya kami mencari makan di sekitaran malioboro dan setelah itu kami pergi ke Taman Sari. Setelah dari Taman Sari kami berdua nekat pergi ke Candi Borobudur di Magelang. Sebenarnya aku pun tidak tahu jalan ke magelang hanya modal nekat dan melihat petunjuk jalan tetapi kami pun sampai di Cnadi Borobudur. Saya belom pernah merasakan hari-hari yang sangat bahagia seperti hari ini, kami bisa menghabiskan waktu bersama dengan sepuasnya sampai kami benar-benar capek. Kami pun merayakan hari jadi kami di Kota Jogja di tengah malam Jogja yang sangat Indah. Walaupun dengan konsep yang seadanya dan sederhana namun semua ini aku rasa sangat special. Karena menurut kami bukan masalah tempatnya dimana tapi masalah dengan siapa kita bersama yang membuat hari itu menjadi spesial.

Pada intinya menjalin Hubungan Jarak Jauh adalah anugerah yang Tuhan berikan untuk kita, karena Tuhan sedang menguji kepercayaan kita. Jika kamu percaya kepada Tuhan, maka kamu harus percaya ciptaanNya yaitu pasanganmu. Karena Cinta bukan sebagaimana mendapatkan pasangan yang baik, tetapi bagaimana kita menciptakan dan menjaga  hubungan yang baik itu yang terpenting.

Penulis: Ageng Wahyudi

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun