Adit adalah seorang pemuda yang baru lulus dari perguruan tinggi, Adit sudah lulus dari perguruan tinggi tetapi belum mendapatkan pekerjaan. Sudah 5 bulan adit menganggur melamar kerja selalu ditolak dan selalu terus menerus ditolak.
Pada suatu ketika adit bertemu pacarnya bernama anisa, anisa adalah sosok gadis yang sangat islami dan sangat taat pada agamanya. Pada waktu itu anisa minta tolong minta dijemput oleh adit pagi-pagi banget Namun, adit telat menjemput anisa karena telat bangun paagi. Lalu anisa marah kepada adit.
“Adit….kenapa kamu bisa telat, dan jam segini baru bangun? Pasti kamu tidak shalat subuh !!!” gumam Anisa, sambil sedikit nada keras kepada Adit.
“Maaf,, Nis aku kesiangan, aku telat bangun pagi. Tadi aku bangun jam 07.00 dan aku langsung shalat subuh kok nis” adit pun dengan nada pelan mengelak dari anis.
“Apa? Shalat subuh jam 07.00 itu nama shalat Dhuha bukan shalat subuh” Anisa pun makin marah sama adit dan langsng meninggalkan adit.
Adit pun merasa bersalah dan menyesal karena membuat Anisa kesal an marah-marah kepadanya.
Keesokan harinya tepat pada pukul 04.00 waktunya shalat Subuh, adit pun masih tertidur lelap dan parahnya adit tidak shalat subuh lagi.
“Kringggg….Kringgggg….Kringgggg….Kringggg” Bunyi Hp adit.
Anisa menelpon Adit namun si adit masih tetap tidur dan tidak mendegar telpon dari anisaa.
Setelah beberepa jam Adit pun terbangun dan melihat ada panggilan masuk dari Anisa. Lalu adit pun mencoba menghubungi Anisa balik, namun anisa tidak menjawab telpon dari adit.
Adit berkali-kali menghubungi anisa namun si anisa tak sekalipun menganggkat telpon dari adit.
Adit mulai gelisah. “kenapa dengan anisa , kok telpon dari tadi tidak diangkat” gumam adit dalam hati.
Tak lama kemudian ada telpon.. ternyata telpon itu dari mama adit.
“Halooo…Ma” jawab adit.
“Halooo… Dit ini bukan Mama tapi ini Papa”
“Ada apa pa kok telpon pakai nomor Mama”
“Iya Papa pakai nomor Mama, kalua pakai nomor Papa pasti kamu tidak mau angkat telpon dari papa” tegas papa adit sambal nada agak tinggi.
“Iya Pa Maaf, ada apa Pa kok tumben telpon”
“Ini Dit, Papa mau ngasih tau kalua bulan ini kamu tidak dapat uang jatah bulanan dari papa lagi, soalnya kamu itu sudah diwisuda 5 bulan tapi tetap nganggur terus”
“Lo Pa, ini Adit juga masih nyari kerja kok” jawab adit sambil sedikit kaget.
“Enggk bisa Dit, Kamu sudah dewasa seharusnya kamu bisa mandiri cari uang sendiri, tidak minta uang dari Papa terus” Tegas si papa.
“ Oke deh Pa,,, kalua mau ceramah jangan di telpon lewat sms saja Pa. Adit lagi pusing” Adit pun langsung menutup telpon dari Papanya.
Kondisi adit pada saat ini sangat kacau, bingung mau ngapain cari kerja selalu ditolak ..
Lalu adit mendatangi kamar kos temannya yang berada di sebelah kamarnya.
“Tok…tok….tok…tok..” aditpun mencoba mengetuk pintu kamar anto.
Anto pun membuka pintunya “Iya Dit, ada apa kok tumben malam-malam ketok-ketok pintu” tanya anto.
“Gini to, kamu sering shalat subuh kan? Besok pagi bangunin aku iya jam 04.00” adit pun memberikan kunci kepada anto.
“Okee deh Dit, awas kalau sampai sulit dibangunin” jawab anto.
Tepat pada jam 04.00 Anto pun sudah bersiap-siap untuk pergi shalat subuh ke masjid, tak lupa anto pun mencoba membangunkan tidur adit. Namun, si adit sulit dibangunin
“Dit…. Bangunn ayo shalat subuh katanya suruh bangunin mau shalat subuh” anto pun mencoba membangunkan adit.
Namun, adit masih tetap belom bangun, Anto pun sampai menyiram air ke muka adit tetapi tetap saja tidak bangun.
Anto pun memunyai ide, anto mencari jepitan lalu jepitan itu ditaruhnya di mulut, hidung dan telinga adit. Lalu jepitan itu dipasang sebuah tali agak panjang…
Kemudian anto pun mulai menarik talinya dan si aditpun berteriak dan terbangun…
Pada akhirnya mereka berdua shalat berjamaah sendiri di kamarnya adit karena sudah telat shalat berjamaah di masjid.
Keesokan harinya jam 04.00 pagi Anto pun mulai membangunkan adit dengan cara awal tadi dan adit langsung bangun dan mereka pun berangkat ke masjid.
Dengan masih menahan rasa kantuk adit pun shalat sambil menguap terus menerus.
Dan hari demi hari Anto rajin membangunkan adit dan mengajaknya untuk shalat berjamaah di masjid. Lama kelamaan aditpun mulai terbiasah tanpa di bangunkan oleh anto aditpun sudah siap untuk pergi ke masjid, malah adit membangunkan teman kamar kos sebelah untuk diajaknya ke masjid.
Suatu ketika adit melamar pekerjaan di salah satu kantor , tidak disangka aditpun diterima kerja di perusahaan itu. Semenjak itu adit rajin sekali pergi shalat subuh ke masjid setiap pagi.
Adit mendapat pekerjaan yang sangat layak dan adit pun sudah dipercaya oleh perusahaan dan di tepatkan di luar kota.
Subahanallaah,,, Yang awalnya adit tidak mempunyai pekerjaan dan selalu meninggalkan shalat subuh, Namun setelah adit rajin shalat subuh adit pun sekarag mendapkan pekerjaan yang sangat tidak diduga-duga.
Setelah 2 Tahun kemudian..
Setelah lama tidak bertemu Anisa pun mencoba mendatangi kos-kosan nya adit dahulu namun, tidak bertemu sama adit. Untung pada saat itu beremu dengan Anto teman dari adit.
“Haiii.. Nis, apa kabar? ” sapa Anto.
“Iya.. To baik” jawab Anisa.
“Oh iya, Ada apa Nis kok tumben maen kesini, pasti nyari Adit iya” tanya anto sambil tersenyum.
“Iya ini To lagi nyari Adit, tapi kok gak ada iya” sambil sedikit bingung bertanya sama anto.
“Lo kamu belum tau kalau adit sekarang sudah tidak tinggal disini, waaaah itu adit tega tidak bilang sama kamu? Adit sekarang sudah bekerja dan pindah diluar kota”
“sekarang adit sudah bekerja” anisa pn tersenyum.
“Iya Adit sudah diterima di perusahaan dan di tempatkan di luar kota, Ohh iyaa dulu adit sempat menitipkan surat untuk kamu” anto pun mengambilkan surat untuk anisa.
Anisa pun membaca surat dari Adit yang isinya Adit sekarang sudah mendapatkan hidayah dari allah melalui kamu Anisa, berkat dulu kamu marah-marah gara aku tidak shalat subuh . aku pun sekarang menjadi sadar dan mencobah berubah menjadi lebih baik. Setelah membaca surat dari adit, Anisa pun meneteskan air matanya karena merasa bahagia kalau adit sekarang sudah menjadi orang sukses dan berubah menjadi lebih baik.
Pada suatau hari adit Kembali pulang dan berniat untuk melamar kekasihnya yaitu Anisa.. adit pun mampir ke salah satu masjid di dekat rumah anisa. Adit mengingat waktu pertama bertemu Anisa di Masjid ini. Lalu aditpun shalat dan setelah shalat ada seorang anak kecil menghampiri adit.
Dan tak di duga ada seorang perempuan menghampiri anak itu dan ternyata perempuan itu adalah Anisa..
“Lo kamu dit, kapan pulang” tanya anisa.
“Iya ini tadi barusan pulang” jawab adit
“ini anak kecil siapa” tanya adit
Ada seorang laki-laki datang menghampiri mereka berdua. Adit pun kaget mengira bahwa laki-laki itu adalah suami dari Anisa.
“Jadi ini….” Tanya adit
“Ini apa dit.. iya ini kakak ku dit masak kamu lupa?”
Adit pun merasa lega ternyata laki-laki itu adalah kakak dari anisa.
Pada saat itu juga adit mulai melamar Anisa dengan disaksikan oleh kakaknya anisa. Dan tidak lama dari itu mereka pun melangsungkan pernikahan dan mereka berdua bahagia hidup berdua.
Pesan yang dapat kita ambil dari kisah ini adalah keistimewaan shalat subuh yang sangat besar.
Kita sering meninglkan shalat subuh karena kita malas bangun, padahal banyak keistimewaan dari shalat subuh itu sendiri. Maka dari itu perlu kita renungkan kembali dan kita semua berusaha menjaga shalat subuh dengan baik agar kita semua mendapatkan pahala dari Allah Swt. Aminnn.
Penulis: Ageng Wahyudi
Note: cerita ini terinspirasi dari film pendek “Cinta Subuh”.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H