Di gang, sudah tidak ada orang. Katamu berhenti disini. Biarlah berjalan kaki saja. Mencoba memperlama. Ku tarik tangamu hendak kucium pipimu. Kau menampar. Lalu tawa bahak kita mengiringi kau berjalan menuju kegelapan pulang. Aku lalu duduk menamatkan sisa rokok, di gang ujung jalan. Itulah kisah gadis yang kucintai kemarin.
Dua tahun tentu sudah sangat berbeda. Kabar gadis yang kucintai kemarin sudah berganti pula. Wajahmu putih berbalut kerudung hitam. Tak segempal terakhir saat mengajakkmu ke Pasar malam lalu. Kau baru pulang dari Jazirah Arab. Tas-tasmu sangat besar sesak di Taxi itu. Sanak saudaramu mengerubuti. Keponakan-keponakan berjingkat-jingkat kegiarangan.
Memandangmu dari jauh ujung gang yang sama. Kupastikan kau tak mengenalku lagi. Tak usah berprasangka. Kembali menamatkan rokok, berdendang tentang lagu yang sama. Tak perlu lagu patah cinta yang lainnya.
Semarang 3 Januari 2012. 17:59
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H