Mohon tunggu...
Ageng Rikhmawan
Ageng Rikhmawan Mohon Tunggu... lainnya -

"Karena Teknologi yang berfilosofi dan berseni adalah Tempe Indonesia."

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Belailah Sitti diujung Tulisanku

1 Februari 2011   21:14 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:59 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
12965912431469988518

[caption id="attachment_88548" align="aligncenter" width="448" caption="si SITTI"][/caption]

Sebenarnya mau menulis tentang Ipa(d) pak SBY yang logonya berubah dari Apel menjadi Lambang Garuda. Tapi setelah saya mencari digoogle, ada Kompasioner aktif yang sudah menulisnya.  Satu pelajaran bagi saya kompasioner pemula, jika ada ide menulis di Kompasiana langsung tulis sajalah. Jangan kebanyakan ditaruh di folder dalam otak tapi langsung sebelas jari menari saja.

Ini tak lama atau baru minggu terakhir dibulan Januari 2011, saya mengakses kembali Kompasiana. Dan mendapatkan iklan SITTI dibawah setiap tulisan saya. Kalau menurut skill fengshui saya yang kacau, penempatan iklan ini berhimpitan dengan lambang Twiit dan share FB.  Dengan mengandalkan peruntungan salah klik atau mendekatkan klik iklan tersebut, adalah hal yang lumrah dalam dunia per-publisheran. :-)

Tapi saya bukan seorang Publisher* yang handal atau tepatnya belum menjadi handal. Kesadaran saya mempelajari dunia perpublisheran baru akhir-akhir ini. Kesimpulan saya terakhir,  seorang publisher harus menguasai banyak hal, pertama publisher harus pinter mencari kalimat mantra yang disukai oleh khalayak ramai, publisher juga harus mempunyai Skill Fengshui yang baik untuk menata barang dagangan mayanya, dan yang terakhir seorang Publisher Indonesia harus belajar menulis dikompasiana agar kebiasaan mengunakan Blog Otomatis (Auto Blog) berangsur-angsur hilang.

Tentang pemaparan iklan kontektual maka Google Adsense (GA) adalah raja iklan kontekstual. Konon kabar burung dari dunia Adsense Indonesia, pernah ada seorang google-adsener indonesia yang sukses dan mempunyai nomor plat mobilnya dengan nomor B 600gl E**. Mungkin dari kesuksesan Google dalam hal periklanan yang menginspirasi SITTI, pada awalnya saya berpikir demikian. Tetapi saya menemukan bahwa SITTI muncul dan mempunyai pandangan dipaparan makalahnya yang berambisi untuk menyaingi GA.

Ini penglihatan dari kacamata awam saya, SITTI harus jujur akan pembayaran komisi kepada para publisher. SITTI juga harus lebih bersabar kepada para Publisher Indonesia yang mempunyai teknologi canggih  otomatisasi perklikan. Karena sekarang peraturan GA yang lebih ketat, maka sebaiknya SITTI mengambil keuntungan ini dengan bijaksana. Dan membuktikan bahwa SITTI lebih baik dari GA bagi publisher indonesia.

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Jika ada blog/web dengan tulisan yang menarik dan ada Iklan Kontekstual seperti GA dan SITTI. Maka saya tak segan-segan, selain berkomentar di kotak komentar, saya juga berterimaksih dengan mengeklik salah satu iklan tersebut. Karena itu yang mereka cari dari menampilkan halaman yang membantu kita. Saya seorang member SITTI :-D dan saya menyukai SITTI karena sebuah SITTI produk dari Indonesia.

* Publisher adalah pemilik website atau blog yang akan menayangkan iklan dan akan memperoleh komisi.

** perlu dikonfirmasi.

Nb : hanya sensasi : 5 huruf pada awal paragraf diatas membentuk kata apa ya?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun