Untuk analisis iklan luar ruang, kami mengidentifikasi elemen-elemen di hadapan teori yang kami gunakan. 'Teori Segitiga Sosiologi Desain Agus Sachari' dalam makalah ini aspek manusianya adalah masyarakat di sekitar Pertigaan Gejayan, benda desainnya adalah Billboard di Pertigaan Gejayan, dan sistem nilainya menggunakan asumsi yang datang mengenai kenapa Jalan Gejayan menjadi lokasi yang populer untuk memasang billboard.
Menurut kelompok kami, ada dua alasan logika kenapa terdapat konsentrasi billboard yang begitu padat di kawasan Pertigaan Gejayan.
1. Jumlah Kampus dan Demografi Kawasan Sekitar.
Jalan Gejayan dekat dengan Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas GajahMada, dan institusi pendidikan tinggi lainnya di Yogyakarta. Konsentrasi mahasiswa di kawasan ini membantu pertumbuhan iklan luar ruang di daerah ini.Â
Pasalnya,  demografi dari mahasiswa yang biasa belajar dan menjalani kehidupan sehari-hari di  daerah tersebut bisa dikategorikan sebagai 'konsumtif', yang biasa menyamakan  kedudukan kebutuhan tersier (hiburan) dan primer (kebutuhan dasar) (Syamila, 2015).  Kebiasaan dan perilaku inilah yang memberikan permintaan atas alat dan media   periklanan di daerah seperti pertigaan Jl. Gejayan ini.
2. Posisi Iklan Luar Ruang Sebagai Penambah Pemandangan
Pertigaan Jl. Colombo dan Jl. Gejayan, secara lokasi, bersampingan dengan   sebuah areal kuburan, lebih tepatnya kuburan RS. Bethesda. Penempatan iklan luar     ruang yang sangat berlebih di area ini juga bisa dikatakan sebagai upaya untuk menutupi area kuburan, dan memberi pemandangan yang terkesan lebih hidup untuk     pengendara yang berhenti di pertigaan tersebut. Â
Penjelasan di atas menjadi dasar sistem nilai kami untuk dibandingkan dengan hasil wawancara masyarakat Gejayan sebagai aspek manusia dan kenyataan iklan luar ruang di lapangan sebagai aspek benda desain. Dari sini kita bisa mengidentifikasi proses interaksi dan komunikasi apa yang terjadi, atau lebih tepatnya menentukan masalah sosiologi desain apa yang ada karena keberadaan billboard-billboard tersebut.
Lalu setelah 'Teori Segitiga Sosiologi Desain Agus Sachari' menjelaskan soal 'Sosoiologi Desain', kami berlanjut pada 'Teori Segitiga Triadik Sumbo Tinarbuko' di mana sosiologi desain menjadi salahsatu aspek dalam teori tersebut.
Kenapa kami berlanjut kepada teori kedua adalah karena hasil dampak Visual iklan luar ruang yang menjadi tujuan kami menulis makalah ini datang dalam bentuk 'Budaya Kreatif' dan 'Pembangunan/Modernisasi' yang terjadi di masyarakat akibat iklan luar ruangan.
 Karena salah satu aspek triadik, yaitu Sosiologi Desain, sudah dijawab oleh segitiga sosiologi desain, kita dapat mengidetifikasi aspek budaya kreatif dan pembangunannya. Kami menggunakan kedua teori seperti rumus untuk menemukan jawaban yang menjadi tujuan makalah ini. Mengidentifikasi variabel dengan cara mengumpulkan data, menggunakan teori sebagai rumus, dan menggunakan 'rumus' tersebut untuk mendapatkan variabel yang kami cari sebagai jawaban makalah kami.