"Gapapa kalah, biar mata orang Indonesia terbuka setelah melihat bagaimana jadinya Indonesia 5 tahun ke depan."
Secara tidak langsung, mereka berharap bahwa selama lima tahun ke depan, Indonesia akan terpuruk. Saya tahu kalian tidak ikhlas. Tapi bersikap seperti itu sungguh kekanak-kanakan. Meskipun saya mungkin juga akan ngetweet begitu kalau Prabowo menang. Yah, saya akui saya sendiri masih kekanak-kanakan.
Tapi tentu saja, bukan itu sikap yang seharusnya dimiliki bangsa Indonesia saat ini. Setelah Presiden terpilih, bukan berarti kita menyerahkan lima tahun masa depan negeri ini hanya pada pundak Presiden dan wakilnya. Tidak seharusnya kita terpecah belah, justru sekarang ini, seharusnya kita bersatu untuk bersama memantau kinerja Presiden baru kita agar kebijakan-kebijakannya dapat membawa Indonesia menjadi negara yang lebih baik.
Teman saya pernah bilang “Siapapun presidennya, menurut aku gak akan bener-bener ngaruh.” Saya sendiri juga berpikir demikian. Partisipasi rakyat yang luar biasa dalam pemilu kali ini membuat saya yakin kalau potensi sesungguhnya pilpres kali ini bukanlah para kandidatnya, melainkan rakyat Indonesia yang mulai melek politik dan sanggup memantau kinerja pemerintahan.
Right know, It’s not the power of government. It’s the power of people.
Kalau pemerintah menyimpang, kita harus sama-sama protes. Kalau bagus, ya kita apresiasi. Jangan sampai nanti Jokowi jadi mikir, “Dari pada ribet saya, kerja yang gampang saja lah. Toh rakyat tetep bangga sama saya,” lalu melakukan kesalahan yang sama sampai tiga kali.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H