Jejak Anak - Ciwalen. Canopy Trail sejatinya adalah sebuah jembatan yang dibuat di atas ketinggian menyerupai ketinggian tajuk-tajuk pohon besar harapannya adalah dapat mengamati prilaku-perilaku hewan yang hidup di tajuk-tajuk pohon tinggi.
Selain untuk pengamatan hewan liar ternyata Canopy Trail memiliki daya Tarik tersendiri dari sisi wisata, eduwisata sebuah gagasan wisata edukasi.
Penambahan nilai atau fungsi sebuah Canopy Trail saat ini sah-sah saja karena memang hal itu tidak mungkin untuk dihindari. Wisata Edukasi di Canopy Trail menjadi ajang mengenakan model pengamatan hewan dari ketinggian, jadi jembatan Canopy Trail tidak hanya difungsikan sebagai jalur perlintasan saja namun lebih pada untuk mengenalkan pada Masyarakat tentang fungsi yang sesungguhnya dari dibangunnya sebuah fasilitas sejatinya diperuntukan untuk pengamatan atau penelitian satwa.
Tepat tidak jauh dari pintu masuk Taman Nasional Gunung Gede Pangrango di Cibodas terdapat Canopy Trail sejalur dengan arah ke Curug Ciwalen. Canopy Trail Ciwalen bukan merupakan Canopy Trail pertama yang dibangun di Indonesia. Canopy Trail pertama yang dibangun di Indonesia berada di Pusat Pendidikan Konservasi Alam Bodogol, dibangun oleh putra putri Indonesia sendiri.
Canopy Trail Ciwalen berada di ketinggian 45 meter dari rata-rata kontur tanah yang ada dan membentang sepanjang kurang lebih 130 meter diantara pepohonan yang besar tegak berdiri yaitu pohon Rasamala.
Canopy Trail Ciwalen termasuk dalam kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango sehingga memerlukan ijin khusus untuk mengunjungi atau sekedar melintasi Canopy Trail tersebut. Kita akan merasakan sensasi yang mungkin belum pernah kita rasakan sebelumnya saat melintasi jembatan gantung kadang kala bergoyang seiring langkah kita.
Pemandangan yang mungkin juga jarang dijumpai adalah ketika kita dapat mengamati perliku satwa yang berada di ketinggian, seperti mengamati Owa Jawa yang sedang makan di pucuk-pucuk tajuk pohon atau Owa Jawa yang berkejar-kejaran dalam kelompoknya mengingat Owa Jawa merupakan salah satu satwa endemik Taman Nasional Gunung Gede Pangrango dan statusnya satwa langka yang dilindungi oleh pemerintah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H