Mohon tunggu...
Ageall Hendra S
Ageall Hendra S Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi 2021 UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta (20107030049)

Hai.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Melestarikan Jajanan Indonesia di Kota Besar dengan Mendirikan Usaha Kecil

28 Juni 2021   21:12 Diperbarui: 28 Juni 2021   21:17 775
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Melanjutkan perbincangan mengenai usaha saudara Rasyid ini, saya kembali bertanya mengenai bagaimana berjalannya usaha yang rasyid lakukan di dalam situasi pandemic seperti sekarang ini sebagai respon pertanyaan saya, ia menjawab bahwa saat pandemic ini sangat menyulitkan baginya dan juga usahanya karena orang mulai jarang keluar rumah untuk jajan, secara otomatis konsumen yang dimiliki usaha rasyid tentunya juga berkurang. Selain itu, usaha jajanan tradisional Indonesia yang dijalankan saudara Rasyid tidak didaftarkan ke jejaring sosial, lalu banyaknya pesaing yang disebabkan oleh banyaknya orang yang terkena phk karena pandemi dan memulai untuk berjualan makanan yang lain.

Foto Bersama Saudara Rasyid (Penjual). Sumber: Dokumen Pribadi
Foto Bersama Saudara Rasyid (Penjual). Sumber: Dokumen Pribadi

Setiap hari diluar pandemi saudara rasyid biasanya menghabiskan 4-5 kilogram adonan untuk tempe dan pisang goreng serta 2 box lontong namun saat pandemic hanya habis 2 kilogram adonan dan 1 box lontong yang ia jual, yang menitipkan jajanan pun juga semakin sedikit karena ada yang sedang isolasi ada yang sudah berhenti jualan dan lain lain.

Untuk kisaran harga makanan yang dijual oleh saudara Rasyid dapat dibilang cukup murah yakni sekitar 1000 rupiah sampai 5000 rupiah tergantung pada makanan apa yang dijual. Meskipun sedang dalam pandemic dan kondisi tidak yang tidak baik, saudara Rasyid tidak menaikan harga jual dari berbagai macam makanan dan jajanan tradisional Indonesia yang ia jual, yang mana merupakan salah satu sebab begitu banyak konsumen yang setia membeli makanan dan jajanan tradisional Indonesia di tempat suadara Rasyid ini.

Pengalaman saudara Rasyid sebagai penjual makanan dan jajanan tradisional Indonesia sudah terbilang cukup lama, dimana dia sudah mulai membantu orang tua nya berjualan sejak 10 tahun yang lalu sekitar tahun 2011. Banyak respon yang ia dapatkan dari pembeli maupun penitip jajanan. Untuk pengalaman terbaik pernah ada yang memberi uang lebih banyak untuk mengapresiasi jajanan tradisional yang cukup unik dan enak, namun terdapat pengalaman buruk juga seperti saat ramai ada yang mengambil jajanan tradisionalnya tanpa membayar lalu langsung pergi begitu saja.

Semangat saudara Rasyid untuk berjualan dan mengenalkan jajanan tradisional Indonesia ini patut di apresiasi dan dicontoh oleh semua orang, karena tidak banyak orang yang dapat melakukan hal tersebut di jaman sekarang yang segalanya serba mudah dan cepat yang berpotensi melupakan makanan dan jajanan tradisional Indonesia.

Saudara Rasyid juga memberi pesan kepada semua orang diluar sana terutama yang sedang tertarik dalam bidang kuliner untuk lebih menyorot usaha-usaha dalam penjualan makanan dan jajanan tradisional indonesia supaya makanan dan jajanan tradisional Indonesia ini tidak terlupakan oleh generasi penerus dan dapat dilestarikan sebaik mungkin.

Ayo lestarikan makanan dan jajanan tradisional Indonesia sebagai jati diri bangsa Indonesia!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun