Mohon tunggu...
Aghnina Nur Salsabilla
Aghnina Nur Salsabilla Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya mahasiswa program studi Hubungan Internasional di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Tanjungpura.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Konflik Rusia-Ukraina Buktikan Sikap Bebas Aktif Indonesia

24 Mei 2024   15:26 Diperbarui: 24 Mei 2024   15:58 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bukan hanya di Ukraina, Presiden Jokowi juga berdialog dengan Presiden Putin dari Rusia pada tanggal 28 Juni 2022 melalui komunikasi telepon. Indonesia berharap Rusia dapat mengakhiri konflik sehingga tidak ada lagi dampak kerugian akibat konflik ini. Setelah perjalanan misi perdamaian ke Ukraina, Presiden Jokowi melanjutkan perjalanannya ke Rusia pada tanggal 30 Juni 2022. Presiden Jokowi menyampaikan prihatin terhadap konflik yang berlangsung dan perekonomian dunia yang sedang terguncang.

Selain itu, Indonesia juga menyampaikan kepentingan nasionalnya dengan meminta Presiden Putin untuk membuka blokade kegiatan perdagangan yang dilakukan oleh Rusia terhadap Ukraina. Undangan untuk hadir pada G20 di Indonesia juga tidak lupa disampaikan, mengingat hal itu merupakan tantangan besar untuk membuktikan kesuksesan forum ekonomi internasional yang dilakukan di Indonesia. Pernyataan kehadiran Rusia diterima oleh Indonesia, meskipun terdapat hambatan karena negara blok barat seperti Amerika meminta agar Indonesia memboikot Rusia dari G20. Namun, Indonesia tetap berpegang teguh dengan prinsip bebas aktifnya dan tidak memberatkan dukungan kepada salah satu pihak.

Usaha keras sungguh dibuktikan oleh Indonesia dengan mengirim menteri luar negeri, Ibu Retno Marsudi ke negara-negara Uni Eropa dan anti-Rusia untuk menyampaikan pentingnya G20 dan upaya perdamaian yang sedang dilakukan oleh Indonesia sendiri. Indonesia yang dikenal dengan negara yang ramah, berhasil menyukseskan kegiatan G20 yang berlangsung di Bali dengan melindungi forum agar tidak terjadi perselisihan akibat konflik Rusia dan Ukraina.

Peran prinsip bebas aktif Indonesia menjadi pendorong penting kesukesan ini. Dengan turun langsung untuk upaya perdamaian dan penyelesaian konflik tanpa memihak salah satu negara yang berkonflik. Meskipun konflik yang terjadi di antara Rusia dan Ukraina masih berlangsung hingga saat ini, Indonesia telah membuktikan prinsip bebas aktifnya dan menyelamatkan kegiatan G20 hingga mendapat sorotan dari negara-negara yang ada di dunia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun