Mohon tunggu...
agathisdamara_
agathisdamara_ Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pengangguran

Seorang nolep yang menjelma menjadi prokopton dan ingin membagikan pengetahuannya

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Rayuan Pulau Dewata

2 Februari 2024   22:20 Diperbarui: 2 Februari 2024   22:23 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rayuan Pulau Dewata (Sumber Gambar: AI Generate)

Hai.....burung biru perkasa!

            

Dibawah purnama, ragaku meronta

Terbelai terang cahaya nirwana

Berlindunglah dalam relung burung biru

Yang akan mengantar kepada yang dituju


        

Megah sayapnya burung biru

Menerjang rintangan, menghalau ragu

Baca juga: Gunung Emas

Jumantara Jawa hanya seperti debu

Yang terpental, terkibas kepak biru

            

Hai.....bisikan jiwa satria!

             

Ketika kantuk menjajah rutinitasku

Dan melamun menjadi sahabatku

Terbesit sebuah pikir dalam batin yang lugu

Bukankah banyak suaka budaya yang terlewati dan berlalu?

             

Karena sejatinya tiap kepak membawa arti

Menjadi sebuah pikir yang seharusnya diolah hati

Agar menjadi diri yang berjiwa satria

Layaknya gatotkaca putra bimasena yang melagenda

            

Hai....bisikan selat Jawa!

           

Ada kalanya burung biru lelah

Bertenggerlah kepada kura-kura besi yang megah

Di atas cangkang perkasa, jiwa ini bermawas

Melihat keagungan samudera yang luas

            

Purnama hadir saat miasma dingin menggelitik

Menyapu bulu mataku yang katanya lentik

Hingga tiba deru kura-kura besi

Membangunkan burung biru agar segera pergi

               

Hai.....Pulau Dewata

        

Burung biru mencapai tujunya

Melepas letihnya mencipta sarangnya

Melepas dahaga mengistirahatkan kepaknya

Membelai kakinya membasuh badanya

         

Namun daku terpaku dengan sinar perkasa

menyinari mata membasuh kalbu dengan Bagaskara

Seakan bersaksi akan niscaya yang menjadi nyata

Mengutuk jiwa agar selalu bersemayam dalam percaya

               

Dalam batin kuberkata

"Apakah ini rayuan pulau dewata?"

  

Sebuah Dokumentasi Perjalananku ke Pulau Dewata

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun