Mendidih kepalanya memanas.
meriak kalbunya tertindas.
air panas yang percuma.
dan hikmah yang terus menjadi hasilnya.
Uap kekecewaan terus menjulang.
melalui kata, ia perlahan menghilang.
api pemanas perlahan tenang.
namun perjuangan bukan berarti hilang.
Sang ceret selalu tanggap.
sambil menunggu waktu yang mantap.
siap sedia menunggu api perjuangan.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!