Mohon tunggu...
agathisdamara_
agathisdamara_ Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pengangguran

Seorang nolep yang menjelma menjadi prokopton dan ingin membagikan pengetahuannya

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ceret

26 Oktober 2023   19:48 Diperbarui: 26 Oktober 2023   19:55 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Mendidih kepalanya memanas.

meriak kalbunya tertindas.

air panas yang percuma.

dan hikmah yang terus menjadi hasilnya.

Uap kekecewaan terus menjulang.

melalui kata, ia perlahan menghilang.

api pemanas perlahan tenang.

namun perjuangan bukan berarti hilang.

Sang ceret selalu tanggap.

sambil menunggu waktu yang mantap.

siap sedia menunggu api perjuangan.

hingga akhirnya mendidihkan ai

r kemenangan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun