Malamnya, kami diajak untuk berpesta tahun baru bersama sama. Kami menyetujuinya dan bersenang senang bersama sama. Selanjutnya, kami mengajar lagi seperti biasanya. Membuat materi dan perangkat mengajar bahasa Inggris yang menyenangkan untuk anak anak. Saya juga mengajar pramuka.Â
Setiap akhir pekan, guru guru pasti bergilir untuk mengajak kami berjalan jalan. Mereka berkata merasa kasihan membiarkan dua gadis di sekolah yang jauh dari kota.Â
Kami merasa senang dong diajak jalan jalan dan ditraktir tanpa mengeluarkan biaya sepeserpun hehe. Dimulai ke taman bunga matahari, perkebunan cabe, melihat pertunjukan buaya, pergi ke gereja berbahasa Thailand, berkunjung di kafe andalan guru guru kami, dan menghadiri festival tahun baru Cina.Â
Namun pandemi mulai menyerang sampai ke provinsi kami, awalnya kami berpikiran pandemi ini dapat dengan mudah diatasi dengan tidak memakan daging babi yang belum matang sehingga kami tetap memutuskan untuk jalan jalan ke luar proovinsi. Untungnya bagi saya dan Monique yang menjadi relawan guru di sana, kami tidak membayar biaya perjalanan ataupun biaya masuk lokasi wisata sepeserpun.Â
Bahkan di hari terakhir kami mengajar, mereka mengadakan pesta perpisahan untuk kami. Kami mendapatkan banyak sekali cinta dari para guru dan para siswa.Â
Saya dan Monique tidak pernah mengeluh dan merasa bersyukur mengikuti program volunteer AIESEC bersama sekolah Chum Chon Wat Huay Ruam. Berikut bonus foto foto perjalanan kami yaa. hehehe