UNICEF juga menjalankan program yang berfokus pada Kesehatan dan nutrisi, seperti penanganan malnutrisi, vaksinasim menyediakan layanan Kesehatan dasar primer termasuk imunisasi rutin, rujukan, serta konseling pemberian makan bayi dan anak kecil, juga merespons wabah seperti campak dan diare. UNICEF berupaya merawat 430.000 anak yang menderita malnutrisi akut dan memvaksinasi 250.000 anak terhadap campak dan polio. Pada tahun 2022, UNICEF menargetkan penanganan 105.000 kasus malnutrisi akut serta menyediakan suplemen mikronutrien bagi 1,1 juta ibu hamil, ibu menyusui, dan anak-anak di bawah usia lima tahun. Fokus pada upaya pencegahan melalui vaksinasi dan pengobatan malnutrisi adalah bentuk intervensi yang paling efektif dalam menyelamatkan nyawa dan meningkatkan kualitas hidup, sebuah strategi yang sangat dianjurkan oleh Singer.
- Pendekatan jangka panjang dan keberlanjutan dalam program WASHÂ
Dengan 8 dari 10 orang di Afghanistan tidak memiliki akses ke air bersih, dan 93% anak-anak hidup di wilayah yang rawan air, program WASH (Water, Sanitation, and Hygiene) UNICEF berfokus pada penyediaan sanitasi yang memadai. Program ini mencakup bantuan darurat, edukasi sanitasi, dan peningkatan infrastruktur jangka panjang, dengan anggaran total sebesar USD 1,7 miliar. Â Salah satu elemen penting dalam Effective Altruism adalah keberlanjutan dan dampak jangka panjang dari program kemanusiaan. Program WASH UNICEF di Afghanistan, yang berfokus pada penyediaan air bersih dan sanitasi, tidak hanya memberikan solusi darurat, tetapi juga berusaha membangun infrastruktur jangka panjang. Pendekatan ini memastikan bahwa manfaat dari intervensi ini dapat terus dirasakan oleh masyarakat, bahkan setelah krisis berakhir. Dengan mengalokasikan total dana sebesar USD 1,7 miliar untuk perbaikan infrastruktur sanitasi dan air bersih, UNICEF tidak hanya berfokus pada solusi cepat tetapi juga pada solusi berkelanjutan yang akan mengurangi risiko penyakit dalam jangka panjang.
- Perlindungan Hak-Hak Anak Dan Perempuan Dalam Krisis
Terakhir, menghadapi meningkatnya kekerasan berbasis gender, seperti pernikahan anak dan eksploitasi seksual, UNICEF berkomitmen memastikan bahwa semua anak, teruutama anak Perempuan, memiliki kemudahan terhadap akses pendidikan publik dan melalui program Pendidikan Berbasis Komunitas (Community-Based Education/CBE). Dukungan kesehatan mental dan psikososial (MHPSS) akan diberikan oleh pekerja sosial dan komunitas di ruang aman untuk anak-anak, remaja, dan perempuan. UNICEF juga akan memperluas edukasi risiko bahan peledak (EORE) untuk mencegah cedera serius atau kematian serta terus mengidentifikasi, memverifikasi, melaporkan, dan merespons pelanggaran berat terhadap anak-anak.
Inisiatif ini menghubungkan langsung dengan konsep Effective Altruism karena pendidikan merupakan salah satu cara paling efektif untuk memutus siklus kemiskinan dan memberikan manfaat jangka panjang bagi penerima. Dengan memberikan akses pendidikan kepada 900.000 siswa melalui komunitas lokal, UNICEF berinvestasi pada masa depan anak-anak ini dan sekaligus mengurangi risiko eksploitasi, pernikahan anak, dan kekerasan berbasis gender yang meningkat di tengah krisis. Pendekatan ini menempatkan sumber daya pada sektor yang memiliki dampak jangka panjang terhadap kesejahteraan individu dan masyarakat.
Kesimpulan
Bantuan kemanusiaan UNICEF terhadap anak-anak korban konflik di Afghanistan selama periode 2021-2022 menunjukkan bahwa intervensi yang dilakukan oleh UNICEF sangat relevan dan selaras dengan prinsip Effective Altruism yang dikembangkan oleh Peter Singer. Bantuan UNICEF berfokus pada kebutuhan mendesak yang paling kritis, seperti penyediaan pakaian musim dingin, bantuan tunai, penanganan malnutrisi, dan akses kesehatan serta pendidikan. Pendekatan ini memastikan bahwa sumber daya disalurkan secara efisien dan efektif untuk memberikan dampak terbesar pada kelompok yang paling rentan, terutama anak-anak. Melalui program-program seperti WASH, bantuan pendidikan berbasis komunitas, dan perlindungan hukum serta psikososial bagi anak-anak dan perempuan, UNICEF tidak hanya memberikan solusi jangka pendek tetapi juga membangun infrastruktur sosial dan ekonomi yang berkelanjutan. Hal ini menciptakan dampak jangka panjang yang dapat memutus siklus kemiskinan, kekerasan, dan ketidakadilan yang dialami anak-anak korban konflik. Pendekatan Effective Altruism memberikan kerangka yang kuat untuk menilai efektivitas bantuan UNICEF, di mana setiap tindakan diukur berdasarkan dampaknya terhadap kesejahteraan penerima bantuan. Dengan demikian, UNICEF mampu menyalurkan bantuan yang tepat guna, transparan, dan berkelanjutan, sesuai dengan kewajiban moral untuk meminimalkan penderitaan dan meningkatkan kualitas hidup di Afghanistan, khususnya bagi anak-anak korban konflik.
Â
References
(n.d.). Retrieved October 14, 2024, from https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/jatayu/article/download/43104/20737
BBC Indonesia. (2021). Afghanistan: Perang selama dua dekade, berikut fakta-faktanya dalam 10 pertanyaan. Retrieved October 14, 2024, from https://www.bbc.com/indonesia/dunia-57760566
Reformsasi Hukum Trisakti. (2024, May 24). Afganistan's Responsibility to Protect Child Victims of Armed Conflict Under International Humanitarian Law. 6. doi:https://doi.org/10.25105/refor.v6i2.19809