Mohon tunggu...
Agatha Kiara Christy
Agatha Kiara Christy Mohon Tunggu... Lainnya - Siswa SMA

:D

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"Kalo Gak Ada Ramadhan", Indahnya Kesederhanaan Dalam Bulan Ramadhan

23 Maret 2024   23:45 Diperbarui: 24 Maret 2024   00:07 335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Akan tetapi, yang menarik adalah bagaimana tindakan serta semua keputusan karakter memiliki konsekuensi dan dampak yang diceritakan lewat kausalitas jelas. 

Poin tersebut bisa terlihat jelas dengan cerita Hafis, yang terlihat frustasi akan situasi keluarganya yang kurang memadai. Untuk alasan tersebutlah Hafis sering bertentangan dengan ibunya, karena dirinya ingin bekerja ke kota agar dapat menafkahi keluarga yang terdiri dari dia, ibunya, dan adiknya sepeninggalan ayahnya. 

Filmnya menunjukkan keadaannya lima tahun setelah pertengkaran itu, sekaran sebagai karyawan swasta di kota yang balik ke kampung untuk mengunjungi ibunya. 

Bisa dilihat bahwa pekerjaanya di kantor banyak menghalangi dia dalam bertemu dengan keluarga serta untuk menekuni imannya, sehingga saat dia pulang kampung, Hafis dilanda rasa bersalah karena ibunya sedih melihat putra tertuanya lupa dengan agamanya sendiri.

Penalaran dan pengembangan tokoh juga dengan sederhana dituturkan. Hilal digambarkan sebagai pria muda yang berorientasi karir dan nominal, sedangkan Gaby, lebih rendah hati dan mementingkan makna dari berbagi. 

Pada awalnya, Hilal terlihat jelas sebagai orang yang mudah stres dan intens, mudah frustasi saat Gaby tidak lagi mau menerima endorsement jika barang-barang sponsor yang mereka dapat tidak dibagi-bagi ke mereka yang membutuhkannya. Akan tetapi, Hilal pun tergerak hatinya oleh Gaby setelah melihat bahwa berbagi-bagi membawa banyak dampak positif ke dalam hidupnya.

Kekurangan dan Keunggulan

Meskipun cerita disajikan dengan sederhana dan mudah dimengerti, film studio D'Kandang Amazing Farm ini masih bisa dikembangkan lagi dari segi teknis. Beberapa kali dalam film tersebut, kualitas suara tidak jelas sehingga mempersulit pemahaman audiens terhadap apa yang sedang terjadi. Karena dialog yang kurang bisa didengar, audiens hanya bisa mengandalkan visual untuk bisa memahami alur. Hal ini berlaku untuk mayoritas film tersebut.

Untuk sebagian besar film terasa seakan-akan sedang menonton pantomima. Contoh yang paling jelas adalah pada adegan dialog antara Hafis dengan ibunya. 

Percakapan nyaris tidak terdengar, dan beberapa pelafalan kata terkubur kualitas audio yang buruk. Seperti pernyataan sebelumnya, audiens hanya dapat mengandalkan emosi dan raut wajah pemeran agar bisa mengetahui alur.

Meskipun begitu, karya para pemeran dalam film ini patut diapresiasi. Seperti yang dikatakan di atas, walaupun terhalangi oleh kualitas suara yang buruk, audiens dapat mengetahui konteks cerita hanya dengan melihat ekspresi dan emosi di wajah para pemeran. Contohnya pada adegan mimpi Farhan, saat Lidya baru saja sadar dia kehilangan tas mereka. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun