Mohon tunggu...
Agatha Kenshin
Agatha Kenshin Mohon Tunggu... Freelancer - 📍 Banyuwangi - Denpasar.

Tidak perlu menjadi orang lain agar disukai banyak orang, Tetaplah jadi dirimu sendiri yg tidak merugikan orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Catatan Sebuah Harapan

10 Januari 2020   08:09 Diperbarui: 10 Januari 2020   16:10 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Waktu kecil dulu diantara kalian pasti pernah kan punya buku diary yg dimana setiap kegiatan atau hal yang kita lakukan dicatat dalam buku tsb. mungkin bagi orang yang gak suka baca atau menulis itu hal yang gak penting.

Tapi percayalah, perkataan mereka sama sekali tidak benar. maka, apapun yang kamu sukai, jangan ragu untuk melakukan selama hal itu masih dalam hal wajar dan positif. jangan karna hujatan, kalian berhenti melakukan apa yg membuat kalian senang, itu malah akan menghambat jalan kesuksesan kalian. ya, termasuk menulis.

Arti Mimpi

Dulu, masih kecil saya pernah bertemu seorang lelaki dewasa kira2 seusia ayah saya waktu itu. dan dia bertanya " apa cita-citamu nanti kalau sudah besar nanti nak ? " saya tidak bisa menjawab karna memang saya masih bingung pengen jadi apa kalau sudah besar. Lalu dia tersenyum dan berkata lagi " Bermimpilah, agar kamu memiliki harapan dan keinginan yang besar, itu yang akan menjadi cita-citamu nanti "

Bermimpi, dalam arti pemikiran anak seusia saya dulu mungkin hanya kata2 biasa dan memang sudah setiap hari mimpi itu ada ketika kita tidur. seperti itu lah kira2 dalam pemikiran saya saat itu.

Setelah saya memasuki sekolah dasar, pertanyaan itu muncul kembali. Dan jawaban apa yg saya kasih kepada wali kelas saya saat itu ?. Jawaban yg sama ketika seseorang bertanya kepadaku saat itu. ' Diam Seribu Bahasa '.

Lalu Wali kelas bertanya kembali " apa kamu tidak punya cita-cita ? " ketika pertanyaan itu muncul seisi ruang kelas menertawakan saya dengan lirih. Saya malu, saya benci dengan pertanyaan itu, saya marah, tapi anak seusia itu bisa apa? Wali kelas kembali berkata " Sudah tidak apa, mungkin kamu masih belum menemukan dan menentukan apa mimpimu yang harus kamu wujudkan kelak ".

Mimpi? kata itu lagi, pikirku.

Harapan

Dari sejak saat itu saya berusaha keras untuk mencari apa yg sebenarnya menjadi cita-cita saya? kenapa saya tidak bisa mempunyai cita-cita seperti teman2 yg lain? seorang polisi? bukan. saya tidak menginginkannya. Pilot? aduh, apalagi itu. Dokter? Enggak. saya tidak mau. Dari pilihan ketiga itu yang adalah menjadi cita-cita kebanyakan teman-teman saya saat itu.

Hingga beranjak dewasa, akhirnya saya menemukan mimpi yg selama ini saya cari dalam tidur. tapi saya menemukan dalam keadaan bangun. Dan ternyata saya baru sadar, arti kata mimpi bukan hanya ketika kita dalam keadaan tidur saja. Mimpi yg kita bangun harus memang dalam keadaan sadar agar mimpi itu menjadi nyata. yaitu harapan.

Ada pepatah " Bermimpilah setinggi langit ", kata itu adalah semangat untuk orang-orang yg dengan sungguh-sungguh mengejar mimpinya lalu berusaha mewujudkannya.

Ada lagi kata " jangan mimpi tinggi2, nanti jatuh ". Sebenarnya tidak ada mimpi yg akan membuat kita jatuh, selama kata ' bangkit ' masih ada.

Memang, terkadang apa yg kita impikan dan yg kita harapkan tidak akan selalu menjadi kenyataan. maka, bangunlah mimpi sesuai kemampuan kita. meskipun kata ' Bangkit setelah jatuh ' itu akan selalu ada, tapi kita juga harus sadar, kita hanya manusia biasa. yg masih memiliki batas kemampuan.

Namun, meski begitu, jangan jadikan itu sebagai alasan juga untuk tidak melakukan hal yg kalian impikan hanya karna kalian berfikir tidak mampu untuk melakukan. Mencoba sesuatu yg belum pernah kita lakukan juga gak salah kok. Mampunya kalian atau tidak, hanya Tuhan yg menentukan dengan hasil apa yg akan kalian peroleh dari usaha kalian nanti. dan jalan apa yang Tuhan beri untuk kalian kelak.

Doa dari segala usaha

Inilah mengapa sampai saat ini saya masih mengejar cita-cita saya, karna saya baru menemukannya ketika saya beranjak dewasa.

Dan saya yakin, kelak pasti akan ada jawaban dari segala usaha yg saya lakukan.

Disaat itu pula, saya akan mengerti jawaban apa yg Tuhan berikan untuk semua yg selalu saya doakan. 

Lalu, saya juga akan mengerti langkah apa yg harus saya lakukan.

Namun, semuanya tetap saya percayakan kepada Tuhan. Hal yg saya terima nanti, itulah jawaban saya harus bertahan atau berhenti.

Semangat untuk para pejuang mimpi !!

Jangan lupa Doa dan berusaha untuk mewujudkan, serahkan semua pada Tuhan. jangan pernah menyerah karna keadaan. biar Tuhan yg menentukan harus berhenti atau bertahan. karna hanya itulah jawaban terbaik yg kelak akan kita dapatkan. entah itu membahagiakan/menyakitkan. kita harus tetap menerima dengan hati yg ikhlas dan sabar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun