Aku, kamu, dan sang pencipta
Pernah seorang bertanya kepadaku " Apa yang kamu pilih antara siang dan malam ? ". Sejenak aku terdiam, berfikir, apa yg dimaksud dari pertanyaan orang ini. Apakah dia sudah gila mempertanyakan hal yg sebenarnya tidak ada jawaban. Karna meskipun aku memilih siang atau malampun keduanya sama2 akan hadir ketika waktunya. Dia kembali bertanya " apa kau berfikir untuk apa aku mempertanyakan itu ? ". Aku menatapnya, dan menjawab " iya ". Berharap rasa penasaranku ada jawaban meski tanpa aku pertanyakan.
Lalu, dia kembali menatapku dan berkata " Memang, mungkin sekian banyak orang tidak pernah terlintas dalam fikiran mereka untuk memikirkan hal itu, tp sejenak bayangkan, kenapa siang dan malam itu tercipta, kenapa langit dan bumi itu ada, dan kenapa kamu terlahir di dunia. Tanpa siang, malam tak akan pernah ada, tanpa malam siangpun juga tak akan pernah ada, tanpa bumi, kita juga tak akan pernah ada, tanpa langitpun bumi juga gak akan tercipta, maka, hadirnya kamupun juga memiliki makna "
KAMU sangat BERARTI !
Setelahnya aku mengerti, bahwasanya sesuatu yg tercipta sesuai dengan takdirnya. Seperti kita, kita diciptakan berbeda dengan orang yg lainnya. Kita terlahir membawa tugas yg berbeda, tujuan yg berbeda yg kelak akan menjadi fungsi yg berbeda pula.
Tapi, meskipun begitu, kita juga tidak akan pernah bisa hidup sendiri jika tanpa mereka hanya karna berbeda. Karna pada dasarnya, manusia tercipta sebagai makhluk sosial yg akan terus dan selalu membutuhkan satu sama lainnya.
Indahnya perbedaan
Dari sini, obrolan itu mengajarkan dan menyadarkanku. Bahwa kita, sebagai makhluk sosial ya mau gak mau harus hidup saling berdampingan. Apapun dan bagaimanapun perbedaan mereka dengan kita, entah kaya/miskin, entah jelek/cakep, entah baik/buruk, entah bagaimanapun keadaannya, kita harus nerima.
Karna bagaimanapun juga, memang tugas mereka yg mereka bawa juga beda, sesuai dg tujuan mereka. Yg kelak akan terbentuk fungsi didiri mereka yg juga berbeda dg kita. Jadi, dengan Perbedaan itulah yg sebenarnya adalah sebagai Pelengkap dihidup kita.
Bersyukurlah !!
Agatha, 8 januari 2020