Mohon tunggu...
Agatha Carolina
Agatha Carolina Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Produktif melalui karya untuk sesama

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Belajar Iklan dari Tinder: Rela Ganti "Citra" Demi Indonesia

22 November 2020   22:55 Diperbarui: 22 November 2020   23:38 834
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tinder x Bujang Rimba, Sumber: Youtube
Tinder x Bujang Rimba, Sumber: Youtube
Dalam iklan di atas, Tinder menggandeng Bujang Rimba. Bujang Rimba merupakan komunitas kreatif yang didirikan oleh 10 individu muda dan inovatif dengan tujuan mengembalkan tren entitas budaya pop di Indonesia.

Iklan Tinder x Bujang Rimba mengusung tema #CariJodohmu. Tinder x Bujang Rimba melakukan beberapa seri iklan yang mengangkat fenomena-fenomena yang kerap dialami oleh kaum jomblo di Indonesia seperti tidak ada pacar untuk diajak kondangan, diajak pelukan sambil naik motor, sambil naik angkot, sambil mager, dan lain sebagainya.

Strategi jitu lainnya yang dilakukan oleh Tinder yaitu memilih perusahaan iklan internasional dengan database besar terhadap masyarakat Asia. MediaDonuts telah bekerja sama dengan berbagai brand besar seperti Twitter, Grab, dan Sportify dengan berfokus pada khalayak Asia. MediaDonuts telah memiliki pengalaman dan berbagai riset memadai terhadap masyarakat Asia yang membantu Tinder mengidentifikasi kebudayaan negara Asia termasuk Indonesia.

Tentu dapat diamati bahwa strategi iklan yang dilakukan Tinder di negara-negara Barat sangat berbeda dengan Indonesia. Penyesuaian strategi iklan inilah yang perlu dipelajari untuk menciptakan sebuah iklan yang sukses. Untuk mempopulerkan sebuah produk terutama dalam pasar yang baru, maka sebuah perusahaan perlu melaksanakan riset pasar untuk mengetahui karakteristik dan minat pasar. Konten iklan tidak dapat dihomogenisasi antara satu khayalak dengan khalayak lainnya. Tinder bahkan rela mengubah citranya dari aplikasi 'hook-up' menjadi aplikasi pencari jodoh supaya dapat memenangkan pasar Asia. Kesuksesan Tinder dalam mengiklankan produknya di Indonesia salah satunya dikarenakan Tinder dengan tepat mengandeng MediaDonuts dan Bujang Rimba sebagai partnernya.

Daftar Pustaka

Carvillle, O. (2019, 27 Juni). To win over Asia, Tinder is trying to shed its hookup image. Bloomberg. Diperoleh melalui https://www.bloomberg.com/news/articles/2019-06-27/to-win-over-asia-tinder-is-trying-to-shed-its-hookup-image

McPhail, T. (2014). Global communication: Theories, stakeholders, and trends. UK: Wiley & Sons, Inc

Ong, G. (2020, 1 September). Tinder appoints MediaDonuts as marketing and ad sales partner for Indonesia. Marketing-Interactive. Diperoleh melalui https://www.marketing-interactive.com/tinder-appoints-mediadonuts-as-marketing-and-ad-sales-partner-for-indonesia

Tinder. (n.d.). What is Tinder?. Diperoleh dari https://www.help.tinder.com/hc/en-us/articles/115004647686-What-is-Tinder-

Wieden + Kennedy. (2019-8). Tinder: Single, Not Sorry. Diperoleh melalui https://www.wk.com/work/tinder-single-not-sorry/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun