Diduga supaya pembaca tetap optimis terhadap vaksin Sinovac, penulis juga menambahkan ungkapan dari juru bicara Sinovac bahwa dampak vaksin bagi kekebalan tubuh lansia telah sesuai dengan harapan perusahaan.
Upaya optimisme dalam pemberitaan di Kompas.com juga dapat dilihat dalam artikel pemberitaan mengenai relawan uji coba vaksin Sinovac yang positif terkena Covid-19.
Penulis juga menuliskan penjelasan dari Ahmad bahwa relawan tersebut belum tentu disuntikkan vaksin karena terdapat relawan-relawan yang disuntuk vaksin Sinovac namun terdapat pula relawan yang disuntik plasebo sehingga belum dapat disimpulkan bahwa vaksin telah gagal (Sumartiningtyas, 2020).
Berdasarkan pemberitaan penulis, pembaca seakan didorong untuk tetap optimis terhadap vaksin yang tengah di uji klinis karena adanya penjelasan dari 'ahli' sesuai dengan judul artikel tersebut. Penambahan kata 'ahli' dalam judul seakan meningkatkan kredibilitas berita sehingga para pembaca semakin yakin akan pemberitaan dan pada akhirnya semakin optimis terhadap vaksin CoronaVac.
Berbeda dengan pemberitaan oleh Viva.co.id yang membahas kasus yang sama.
Dalam artikel yang berjudul 'Relawan Uji Klinis Vaksin Sinovac di Bandung Positif Corona', penulis mengungkapkan bahwa menurut Rodman Tarigan (juru bicara uji coba vaksin Sinovac), pihak Rodman belum dapat memastikan mengenai keberhasilan vaksin dalam kasus tersebut (Akbar, R., J. & Suparman, A., 2020).
Penulis juga tidak banyak memberikan penjabaran dalam artikel tersebut sehingga artikel tersebut seakan mengandung ambiguitas yang tinggi dan tidak meyakinkan masyarakat.
Pandangan atau sifat optimisme dapat diamati dari perangkaian judul, sudut pandang pemberitaan, pemilihan diksi, dan penyusunan berita. Kecenderungan 'optimisme' Kompas.com dalam pemberitaan calon vaksin oleh Sinovac dapat semakin tampak pula apabila dibandingkan dengan artikel pemberitaan oleh media lain.