Mohon tunggu...
Agatha Ayu Lisa
Agatha Ayu Lisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Magister Ilmu Komunikasi

Seorang ENFJ yang suka berdiskusi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Product Placement Kopiko Membuat Selangkah Lebih Dekat dengan Oppa Song Joong Ki

4 Mei 2023   17:10 Diperbarui: 4 Mei 2023   17:14 379
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebuah perusahaan dipastikan memiliki berbagai strategi dalam memasarkan produknya, karena tidak dapat dipungkiri bahwa komunikasi pemasaran memiliki peranan penting dalam menarik perhatian masyarakat yang selanjutkan bisa menjadi konsumen perusahaan tersebut. 

Fandy Tjiptono dalam bukunya yang berjudul Manajemen & Strategi Merek menyatakan bahwa komunikasi pemasaran merupakan aktivitas bisnis yang dilakukan dengan tujuan untuk memberikan informasi hingga mempersuasif terhadap produk yang ditawarkan. Dengan kata lain kegiatan komunikasi pemasaran terjadi ketika perusahaan sudah mulai promosi dan menawarkan produknya ke masyarakat luas.

Banyak informasi yang bisa didapat oleh masyarakat dari proses promosi itu sendiri, bisa menawarakan produk, mempengaruhi dan bahkan masih dalam tahap memperkenalkan produk itu sendiri. 

Dengan adanya promosi, perusahaan pasti memiliki keyakinan dan keinginan untuk membuat masyarakat mengenal produk lalu memahami produk, melakukan perubahan sikap, menyukai produk yang akan membuat masyarakat akhirnya yakin dan membeli produk tersebut.

Masyarakat sebagai target pasar dapat menemukan iklan dari berbagai media, seperti surat kabar, radio, tv, pamphlet, baliho dan yang popular sekarang ini adalah media internet seperti instagram, tiktok, YouTube dan berbagai pop-up ads di website. Namun seiring berjalannya waktu, media yang digunakan dalam melakukan pemasaran tidak lagi menjadi faktor utama.

Dalam survey yang dilakukan oleh George Winslow, seorang produser konten senior untuk TV Tech, pada Desember 2021 terhadap 1.000 pemirsa AS dan Kanada, ditemukan bahwa 64% penonton tv mengoperasikan hand phone mereka selama jeda iklan, 21% memindahkan channel lain yang sedang tidak memutarkan iklan, dan 15% meninggalkan ruangan atau melakukan hal lain. Survey tersebut menunjukkan betapa iklan di televisi tidak akan efektif ketika tidak menggunakan strategi tambahan dalam pembuatan iklan tersebut. 

Di dalam dunia bisnis yang memang semakin kompetitif, perusahaan sangat bisa memanfaatkan perkembangan teknologi semaksimal mungkin. Termasuk menggunakan salah satu strategi pemasaran yang disebut Product Placement. 

Dengan adanya Product Placement sebagai sebuah strategi baru dalam mempromosikan produk, maka diharapkan bisa menjangkau berbagai media, termasuk media yang bisa membuat masyarakat tidak resah dan terganggu dengan adanya iklan tersebut. 

Product placement sendiri bisa diterapkan pada sebuah film, drama, klip maupun media digital lainnya yang akan dianggap oleh perusahaan mempermudah pengenalan suatu produk serta menarik atensi masyarakat lebih banyak dan lebih luas.

Product Placement sebenarnya sudah ada sejak lama, salah satu contohnya adalah munculnya majalah National Geographic pada film It's a Wonderful Life pada tahun 1946.

Di film Indonesia pun juga sudah popular penggunaan strategi product placement. Salah satunya adalah kemunculan produk make up Wardah pada film Habibie Ainun pada tahun 2012.

Dan ada beberapa penggunaan strategi Product Placement yang diklaim bisa meningkatkan penjualan produk. Sehingga banyak perusahaan yang mempertimbangakan penggunaan strategi Product Placement dalam memasarkan produknya. 

Strategi tersebut pun akan semakin efektif ketika dikombinasikan pada penempatan pada film atau drama atau klip yang sedang banyak diminati, karena sebagai konsumen melihat atau mengenal produk tersebut digunakan oleh oleh yang diidolakan akan semakin membuat rasa penasaran akan produk dan mungkin memiliki keinginan untuk segera membeli produk tersebut.

Kombinasi tersebut yang diterapkan oleh produk permen kopi asal Indonesia, KOPIKO, karena pada salah satu episode drama Korea yang sedang banyak ditonton dan memiliki rating tinggi "Vicenzo". Drama Korea Vicenzo ini tayang mulai dari tanggal 20 Februari hingga 2 Mei 2021 dengan rating tertinggi sebesar 14,6%. 

Dari awal kemunculan drama Korea yang dibintangi oleh Song Joong Ki ini sudah cukup menyita perhatian para penikmat drama Korea, hingga akhirnya pada episode 14 muncul product placement dari Kopiko yang cukup menghebohkan orang Indonesia pada saat itu.

Keberhasilan dalam menyita perhatian tersebut diteruskan Kopiko dalam drama korea yang lain, seperti Mine, Yumi Cells dan Hometown Cha Cha Cha. Dan salah satu drama korea dengan rating tertinggi yaitu Little Women yang juga masuk dalam urutan pertama Top 10 TV Shows Indonesia di Netflix selama beberapa minggu. Selanjutnya ada drama Love In Contract yang dibintangi oleh Park Min Young yang juga memunculkan product placement dari Kopiko dalam beberapa episodenya.

Pemilihan drama Korea menjadi strategi yang tepat bagi Kopiko yang di klaim oleh Ricky Afrianto selaku Director & Global Marketing Director Mayora Group telah tersedia di lebih dari 100 negara. Ricky Afrianto pun menambahkan bawa penjualan produk-produk MAYORA mengalami kenaikan 12% per bulan Desember 2022.

Sebagai warga Indonesia pun pasti bangga mengenai kemunculan produk Kopiko pada beberapa drama Korea yang cukup diminati banyak kalangan. Tidak sedikit konsumen-konsumen baru yang membeli produk tersebut karena idolanya mengonsumsi produk tersebut. 

Strategi pemasaran tersebut bisa sangat diterapkan dan berdampak besar jika tepat dalam pemilihan media. Jika muncul dalam drama Korea banyak mendapat respon positif dari penikmat drama Korea, kira-kira apakah dari Mayora Group akan mulai melirik product placement pada drama Thailand ya?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun